- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Buku Baru Yakuza Jepang Ungkapkan Budaya Potong Jari Sudah Ada Sejak 900 Tahun Lalu


TS
tribunnews.com
Buku Baru Yakuza Jepang Ungkapkan Budaya Potong Jari Sudah Ada Sejak 900 Tahun Lalu

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Dunia mafia Jepang (yakuza) ternyata sangat luas apabila kita mempelajari sejarah awalnya hingga kini, bahkan budaya potong jari (yubitsume) ternyata sudah ada sejak 900 tahun lalu.
"Saya pelajari sejarah Yakuza menarik sekali, antara lain dari perpustakaan terlengkap di gedung DPR Jepang," papar pimpinan Yakuza afiliasi Yamaguchigumi, Sugawara Ushio, 57, bos Watanabe gumi dan salah satu pimpinan Sato gumi, biasa disebut Neko Kumicho, khusus kepada Tribunnews.com sore ini Kamis (10/8/2017).
Salah satu yang diungkapkannya juga dalam bukunya yang baru, Akumon no Susume atau Rekomendasi Gerbang Setan, mengenai penemuannya bahwa hukuman yakuza potong jari (yubitsume) ternyata sudah ada sejak sekitar 900 tahun lalu sebelum ada kelompokYakuza 100 tahun lalu.
Buku ini karya bertiga antara Sugawara, Garyo Okita (mantan pimpinan Yamaguchigumi) dan Daisuke Shibata (mantan Ketua Kanto Rengo yang saat ini sedang liburan di hawaii).
"Budaya potong jari ternyata sudah ada sejak jamannya Samurai sekitar 900 tahun lalu. Kaget juga saya ternyata ini benar-benar budaya Jepang bukan budaya Yakuza saja."
Bukunya juga mengungkap bagaimana kaum Yakuza berdiri bangkit dan disebut bouryokudan atau yakuza di masyarakat.
Demikian pula kisahnya kini yang mulai kehilangan citranya karena banyak terjadi perubahan di dalam kelompok yakuza, meninggalkan semangat Bushido yang dulu dipegang teguh para pimpinannya.
Sedangkan Okita menceritakan mengenai sisi lain Yakuza yang selama ini tidak diketahui masyarakat, hidup di dua "dunia", perekonomian yakuza dan berbagai kegiatannya.
Sedangkan Shibata bercerita mengenai kelompok yang keras dari jalanan yang ingin berdiri sendiri dari anak-anak muda yang semula berasal umumnya dari geng motor jalanan yang suka ngebut dan "berontak" dari budaya masyarakat umumnya, biasa disebut kalangan hangure.
Salah satunya adalah kelompok Kanto Rengo dan Shibata adalah mantan pemimpinnya (leader) di masa lalu.
Namun kini kelompok tersebut tampak bubar sesuai kontrol kepolisian yang jauh semakin ketat dan hukum UU yang juga sangat ketat saat ini termasuk antisipasi terhadap setiap kegiatan kalangan yakuza, membuat mereka praktis tidak berkutik.
Buku baru ini sangat menarik karena dimulai dengan sejarah yakuza, bagian mendasar mengerti yakuza lebih lanjut oleh pelakunya sendiri yang pernah jadi pimpinan di Yamaguchigumi, kelompok yakuza terbesar saat ini.
Harganya 1350 yen (plus PPN) diterbitkan Tokuma Shoten dan tentu saja semua tertulis dalam bahasa Jepang.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...900-tahun-lalu
---
Baca Juga :
- Namanya Agak Janggal, Yakuza Jepang Ganti Nama Jadi Ningkyo Yamaguchigumi
- Rombongan DPRD Chiba Jepang Akan Temui Ketua BKPM di Jakarta
- Megawati Disambut Payung Merah Putih di Galeri Nasional Indonesia
0
692
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan