Pratiwi adalah astronot perempuan pertama dari Asia yang direncanakan akan berangkat dalam sebuah misi luar angkasa. Perempuan hebat ini adalah seorang ahli mikrobiologi dan memiliki pengetahuan yang mendalam terkait bidang rekayasa genetik. Keahlian dan kepintaran Pratiwi membuatnya terpilih sebagai salah satu tim ahli yang akan diberangkatkan ke luar angkasa dalam misi STS-61-H pada tahun 1986 silam. Misi ini bertujuan untuk meluncurkan tiga buah satelit komersil yaitu Palapa B3, Westar 6S dan Skynet A4. Dalam misi ini, Pratiwi ditugaskan untuk menjadi kru yang mengoperasikan satelit Palapa B3.

Setelah melewati proses pelatihan dari NASA yang cukup panjang, ia dan astronot Indonesia cadangannya, Taufik Akbar harus berakhir dengan kecewa karena mereka batal mengarungi luar angkasa. Hal ini dikarenakan peristiwa meledaknya Pesawat Ulang Alik Challenger di atas Samudera Atlantik. Pesawat ini meledak hanya 73 detik setelah diluncurkan dan menyebabkan kematian 7 awak astronot. Karena peristiwa nahas ini, semua misi keberangkatan ke luar angkasa dihentikan. Salah satunya adalah misi STS-61-H yang akan menjadi misi luar angkasa pertama bagi Indonesia.

Meski batal berangkat, namun nama Pratiwi masih diingat oleh sebagian orang sebagai astronot Indonesia yang pertama. Kini, Pratiwi masih terus berkiprah di bidang sains dengan menjadi dosen Mikrobiologi di Universitas Indonesia.

Berbeda dengan Pratiwi, Rizman berencana terbang ke luar angkasa semata untuk jalan-jalan. Pria muda asal Bangka Belitung ini awalnya mengikuti kontes yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan parfum multinasional yang menawarkan hadiah unik berupa jalan-jalan ke luar angkasa. Setelah melewati proses karantina, kompetisi, hingga berbagai tes, Rizman dan dua orang pria lain dari Indonesia terpilih untuk dikirimkan ke Florida, Amerika Serikat, guna menjalani pelatihan di Global Space Camp.

Di camp ini, Rizman kembali harus diseleksi bersama kontestan dari 62 negara lain. Dan hasilnya, Rizman berhasil terpilih sebagai satu-satunya perwakilan astronot Indonesia yang akan diterbangkan ke luar angkasa. Rencananya Rizman akan diberangkatkan bersama dengan seorang pilot menggunakan sebuah pesawat luar angkasa XCOR Lynx Mark II yang berkapasitas dua orang. Ia akan terbang dalam ketinggian 103 kilometer dari planet bumi dan dengan durasi perjalanan 60 menit. Sayangnya, Rizman tidak pernah diberangkatkan oleh pihak penyelenggara kontes hingga saat ini karena tidak ada kabar lebih lanjut dari sang pihak penyelenggara. Padahal mereka telah berjanji akan memberangkatkan Rizman pada akhir tahun 2015 atau awal tahun 2016.