- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Keracunan Santri di Karimiun Disebabkan Bakteri. Bagaimana Bisa Masuk ke Makanan?


TS
coco.bandicoot
Keracunan Santri di Karimiun Disebabkan Bakteri. Bagaimana Bisa Masuk ke Makanan?
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menerima hasil uji laboratorium dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam terkait penyebab keracunan di dua Pondok Pesantren. akhir Juli lalu.

Dari hasil uji labotorium yang diterima pada Selasa (1/8/2017) lalu itu diketahui, para santri dan guru pondok pesantren terinfeksi bakteri staphylococcus aureus yang berada di makanan.

"Makanan yang dikonsumsi sudah tercemar bakteri staphylococcus aureus. Bakteri itu teridentifikasi di nasi, telur dan mie yang ada di dalam nasi kotak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi.

Bagaimana bakteri ini bisa masuk makanan?
Menurut Rachmadi, bakteri ini bisa saja masuk ke makanan jika proses penyajiannya terlalu lama. Atau, penyajian makanan dalam keadaan terbuka serta kondisi lingkungan yang kurang higienis.

Rachmadi menyebutkan, sekitar 50 persen manusia membawa bakteri staphylococcus aureus di tubuhnya.
"Tapi berkembang atau tidaknya bakteri itu terngantung daya tubuh masing-masing orang," katanya.
Saat ini kondisi para santri yang keracunan telah membaik. Biaya pengobatan selama di rumah sakit ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Karimun.
Sedangkan biaya pengobatan atau pemeriksaan lanjutan para santri ditanggung oleh pihak katering.
http://batam.tribunnews.com/2017/08/...suk-ke-makanan

Jaka sembung
Bawa golok


Dari hasil uji labotorium yang diterima pada Selasa (1/8/2017) lalu itu diketahui, para santri dan guru pondok pesantren terinfeksi bakteri staphylococcus aureus yang berada di makanan.

"Makanan yang dikonsumsi sudah tercemar bakteri staphylococcus aureus. Bakteri itu teridentifikasi di nasi, telur dan mie yang ada di dalam nasi kotak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi.

Bagaimana bakteri ini bisa masuk makanan?
Menurut Rachmadi, bakteri ini bisa saja masuk ke makanan jika proses penyajiannya terlalu lama. Atau, penyajian makanan dalam keadaan terbuka serta kondisi lingkungan yang kurang higienis.

Rachmadi menyebutkan, sekitar 50 persen manusia membawa bakteri staphylococcus aureus di tubuhnya.
"Tapi berkembang atau tidaknya bakteri itu terngantung daya tubuh masing-masing orang," katanya.
Saat ini kondisi para santri yang keracunan telah membaik. Biaya pengobatan selama di rumah sakit ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Karimun.
Sedangkan biaya pengobatan atau pemeriksaan lanjutan para santri ditanggung oleh pihak katering.
http://batam.tribunnews.com/2017/08/...suk-ke-makanan

Jaka sembung
Bawa golok

Diubah oleh coco.bandicoot 05-08-2017 12:43


tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan