WASHINGTON DC – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengambil pendekatan lebih keras dalam perundingan perdagangan dengan Tiongkok demi terbukanya pasar yang lebih luas. “Pasar AS cukup terbuka untuk ekspor dan investasi Tiongkok, namun sebaliknya, Tiongkok tidak melakukan itu.

Washington DC mencari cara untuk menekan Tiongkok untuk melakukan perubahan dalam hubungan perdagangan yang lebih adil berdasarkan timbal balik,” ujar Ketua Kamar Dagang AS, William Zarit, kepada South China Morning Post, Jumat (4/8).

Komentar Zarit muncul saat ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia itu meningkat seusai Presiden AS Donald Trump mengecam Tiongkok karena kurangnya kerja sama dalam mempersempit surplus perdagangan, serta minimnya peran Beijing dalam membatasi kekuatan nuklir dan ambisi rudal Korea Utara.

Trump juga menekan Tiongkok untuk mengurangi kelebihan kapasitas ekspor baja yang memungkinkan AS menjatuhkan sanksi perdagangan untuk melawan praktik perdagangan raksasa Asia tersebut.

Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, yang sangat ahli dalam menangani perselisihan perdagangan, akan memimpin misi untuk menilai kebijakan perdagangan Tiongkok serta memastikan praktik dagang Tiongkok adil atau berbahaya bagi AS.

Lighthizer pernah menjabat sebagai wakil utusan perdagangan dalam pemerintahan Presiden AS, Ronald Reagan, yang juga berperan dalam menekan Jepang untuk membatasi ekspor ke AS. Zarit mengatakan pemerintahan Trump lebih memiliki perspektif sejarah mengenai hubungan dagang, sehingga bisa lebih tegas kepada Tiongkok dalam negosiasi perdagangan dan investasi.

Sebelumnya, pemerintah AS hanya melakukan langkah konvesional untuk menyeimbangkan perdagangan bilateral dengan Tiongkok dalam 20 tahun terakhir.

“Beberapa orang di pemerintahan AS, seperti Robert Lighthizer dan salah satu stafnya, memiliki pengalaman menangani kasus dumping baja. Jelas, dia akan membawa pengalaman itu ke pemerintahan sekarang,” tuturnya. SB/AR-2
http://www.koran-jakarta.com/as-tion...perang-dagang/