- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Heboh Celeng-Celeng di Slawi Sering Menantang Petani, Ditembak pun Nggak Mati


TS
User telah dihapus
Heboh Celeng-Celeng di Slawi Sering Menantang Petani, Ditembak pun Nggak Mati
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Lahan pertanian di Desa Tembongwah, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal rusak karena serangan babi hutan atau celeng.
Celeng merusak tanaman pokok warga setempat berupa ketela dan padi.
"Serangan (babi hutan) sangat merugikan petani. Bahkan, akibatnya begitu parah karena petani tidak jadi panen," kata seorang warga Tembongwah, Wahidin (54), Selasa (1/8/2017).
Menurutnya, celeng memakan ketela pohon dengan cara mengeruk tanah dengan cakarnya.
Lahan padi juga juga dirusak kawanan celeng yang kerap mencari makan bergerombol atau berkoloni.
"Mereka makan ketela. Kalau lewat sawah, tanaman padi diinjak- injak sehingga rusak dan tidak jadi panen," tuturnya.
Ia menceritakan, saking geramnya dengan ulah celeng itu, ia pernah membawa senjata tajam dan senapan angin untuk memburu binatang dengan kepala moncong itu.
Biasanya, kata dia, celeng keluar dari sarang pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB untuk mencari makan.
"Saya kaget pertama lihat. Ternyata, dalam satu gerombolan ada belasan celeng. Ada induk dan anak- anaknya," kata petani padi itu.
Wahid menuturkan pernah mencoba melumpuhkan celeng dengan senapan angin. Namun hasilnya sia- sia.
"Saya tembak, malah perlurunya memantul lagi ke samping kepala saya. Untung tidak kena. Kulitnya sangat keras kaya badak," ucapnya.
Ia pun membawa senjata tajam untuk melindungi dirinya dari serangan babi hutan tiap kali bepergian ke sawah.
Menurutnya, saat berhadapan dengan manusia, celeng tidak takut ataupun lari.
"Kalau ketemu manusia, celeng diam sambil menatap kita, seolah- olah menantang. Makanya siap- siap golok untuk menjaga diri," imbuhnya.
Hal senada juga dijelaskan Abdul Naim (56), seorang warga Desa Tembongwah yang lain.
Ia menyatakan celeg tidak segan- segan menuju ke perkampungan terutama pada malam hari.
"Warga pernah melihat celeng di tengah perkampungan saat malam hari. Sudah sebulan terakhir ini, celeng banyak turun dari gunung," ujarnya.
Menurutnya, di hutan Kabupaten Tegal, populasi celeng masih cukup banyak.
Parahnya, celeng-celeng itu biasa turun ke lahan pertanian warga ketika memasuki musim tanam.
Banyak petani yang mengeluh lantaran tanaman mereka belum genap berumur sebulan, tapi sudah porak-poranda karena serangan celeng.
Ia menuturkan bingung menangani serangan hama celeng di pertanian warganya tersebut.
"Silakan kalau ada yang mau berburu celeng di sini saja. Banyak," tandasnya.
Biasanya, ketika menjelang musim panen, para petani memilih menjaga lahannya setiap hari. Tidur di lahan pertanian pun nekat dilakoni para petani setiap hari.
Maklum, para petani enggan merugi karena produksi pertanian mereka diporakporandakan celeng.
http://jateng.tribunnews.com/2017/08...pun-nggak-mati
Daging celeng itu keras, masaknya harus lama gan supaya enak..
Diubah oleh User telah dihapus 04-08-2017 00:43
0
3.6K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan