TS
babygani86
Jengger unggas bengkak? awas tertular flu burung

Flu burung adalah penyakit infeksi virus burung, terutama dari hewan unggas air, seperti bebek dan angsa, yang biasanya tidak memiliki tanda-tanda yang jelas. Virus flu burung, virus AI terkadang menyebar ke unggas domestik dan menyebabkan wabah skala besar penyakit yang serius. Beberapa virus ini juga telah dilaporkan dapat memasuki pertahanan tubuh spesies lainnya, sehingga dapat menyebabkan penyakit atau infeksi subklinis pada manusia dan mamalia lainnya.
Virus AI dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan kemampuan mereka untuk menyebabkan penyakit pada unggas, yaitu patogenesitas tinggi dan patogenesitas rendah. Virus patogenik tinggi dapat mengakibatan tingkat kematian yang tinggi (hingga 100% dari angka kematian dalam waktu 48 jam) di beberapa spesies unggas. Virus patogenik rendah juga mengakibatkan wabah pada unggas, namun secara umum tidak menyebabkan penyakit yang parah.
Latar belakang flu burung A(H5N1) dan A(H7N9)
Subtipe virus A(H5N1) merupakan virus patogenik tinggi. Virus ini menginfeksi manusia pertama kali pada tahun 1997 saat wabah unggas di Hongkong SAR, China. Sejak munculnya kembali secara luas pada tahun 2003 dan 2004, virus ini menyebabkan infeksi pada jutaan unggas, serta beberapa ratus kasus dan kematian manusia.
Subtipe virus A(H7N9) merupakan virus patogenik rendah, yang pertama kali menginfeksi 3 manusia (2 penduduk kota Shanghai dan 1 warga provinsi Anhui) pada Maret 2013. Namun, tidak ada kasus A(H7N9) di luar China yang dilaporkan.
Sirkulasi A(H5N1) dan A(H7N9) yang sedang berlangsung pada unggas, terus menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, karena virus ini memiliki kedua potensi untuk menyebabkan penyakit serius pada manusia dan mungkin juga memiliki potensi untuk berubah menjadi bentuk yang lebih menular di antara manusia.
Penularan virus flu burung pada manusia
Virus flu burung dapat menginfeksi manusia ketika virus masuk ke mata, hidung, atau mulut seseorang. Hal ini dapat terjadi ketika virus terdapat di udara (dalam butiran atau debu) dan terhirup, atau ketika seseorang menyentuh sesuatu yang memiliki virus dan menyentuh mulut, mata, atau hidung.
Oleh karena itu, faktor risiko utama flu burung pada manusia bisa didapat dari paparan langsung dan tidak langsung. Mengontrol sirkulasi virus A(H5N1) dan A(H7N9) pada unggas sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi pada manusia. Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus A(H5N1) dan A(H7N9) dapat menular pada manusia melalui daging atau telur yang telah dimasak dengan baik. Namun, penyembelihan unggas, penanganan bangkai unggas yang terinfeksi, dan persiapan unggas untuk dikonsumsi, terutama dalam lingkungan rumah tangga cenderung menjadi faktor risiko.
Gejala flu burung
Penyakit flu burung pada manusia berkisar dari ringan hingga berat. Tanda dan gejala infeksi virus AI pada manusia dapat mencakup: Demam (suhu tubuh di atas 37,8°C), Batuk, Sakit tenggorokan, Hidung meler atau tersumbat, Nyeri otot, Kelelahan, Sakit kepala, Mata merah (konjungtivitis), Kesulitan bernapas, diare, mual, dan muntah.
Sama seperti flu musiman, beberapa orang dapat berisiko tinggi menjadi sakit akibat infeksi virus AI, termasuk wanita hamil, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan lansia (berusia di atas 65 tahun). Infeksi manusia terhadap flu burung biasanya dapat diobati dengan obat resep yang sama dengan yang digunakan untuk mengobati virus musiman manusia.
Potensi pandemi manusia
Virus A(H5N1) dan A(H7N9) merupakan dua dari beberapa virus influenza dengan potensi pandemi (wabah global), karena mereka terus beredar secara luas di beberapa populasi unggas. Kebanyakan manusia cenderung tidak memiliki kekebalan terhadap virus tersebut. Virus ini dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia.
Selain A(H5N1) dan A(H7N9), virus influenza binatang subtipe lainnya dilaporkan telah menginfeksi manusia, termasuk virus avian H9, H1, H3. Selanjutnya, virus H2 juga dapat menimbulkan ancaman pandemi. Oleh karena itu, perencanaan pandemi harus mempertimbangkan risiko munculnya berbagai tipe influenza dari berbagai sumber.
Gejala klinis unggas terpapar flu burung yaitu jengger dan pial yang bengkak dan berwarna kebiruan, pendarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-bintik merah (ptekhi) biasa disebut dengan kaki kerokan, adanya cairan di mata dan hidung serta timbul gangguan pernafasan, keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut, timbul diare berlebih, cangkang telur lembek.
soource https://babybuletgani.tumblr.com/pos...i-virus-burung
Diubah oleh babygani86 26-08-2017 09:26
0
1.1K
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan