- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Bontang diduga Hina Adat Kutai Di Facebook Bikin Netizen Geram


TS
sammyhardi
Warga Bontang diduga Hina Adat Kutai Di Facebook Bikin Netizen Geram
Warga Bontang diduga hina adat Kutai di facebook bikin netizen geram
Reporter : Nur Aditya
Merdeka.com - Postingan akun media sosial facebook bernama Pelita Senja, jadi viral di tengah masyarakat Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Unggahan akun itu dikecam netizen lantaran diduga melecehkan adat Belimbur, pada penutupan Erau, di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu (30/7) lalu.
Dua unggahan status di facebook pada hari Minggu (30/7), mengundang reaksi netizen. Pukul 07.29 WITA, akun Pelita Senja menuliskan 'Anggota ngisi amunisi buat lempar orang lewat. Wkwkwk.' Di bagian bawah juga tertulis 'Saya hantu kacak'
Empat jam kemudian, pukul 11.36 WITA, akun itu kembali mengunggah status 'Hari dimana seluruh pria menyakiti wanita secara terbuka dan lazim secara tradisional'.
Kalimat saya hantu kacak, begitu sensitif di tengah masyarakat dan memaknainya dengan pelaku peremas payudara wanita. Sejatinya, tradisi belimbur atau siram-siraman air bersih yang berarti penyucian diri usai pesta adat Erau 2017 yang berlangsung selama sepekan dan ditutup 30 Juli 2017 lalu. Namun pada perjalanannya dari tahun ke tahun, dicoreng dengan ulah oknum masyarakat, yang meremas payudara wanita sambil menyiramnya dengan air.
Dua unggahan itu menuai reaksi keras netizen, bahkan mengecamnya lantaran dinilai menghina adat Kutai yang sebenarnya. Netizen menegaskan perilaku meremas payudara, bukan bagian dari tradisi Belimbur, melainkan ulah oknum warga yang menyalahgunakan makna dan esensi budaya dari ritual Belimbur.
Dua hari ini, unggahan Pelita Senja itu jadi viral. Dalam penelusuran merdeka.com, akun facebook itu belakangan diketahui milik seorang wartawan media online di kota Bontang, dilihat dari foto lain, yang memperlihatkan kartu pengenal pers yang tergantung di lehernya.
Pemred beritakaltim.co, Charles Siahaan angkat bicara. "Awalnya, saya tidak begitu tertarik dengan masalah ini. Sampai seorang rekan wartawan bertanya kepada saya, apakah yang bersangkutan (pemilik akun facebook) adalah wartawan saya," kata Charles, dalam keterangan dia kepada merdeka.com, Selasa (1/8).
Diterangkan Charles, secara tugas jurnalistik yang dijalankan sang wartawan, Charles menyebut tidak menjadi soal. Namun postingannya di medsos, memang jadi ramai diperbincangkan.
"Medsos adalah zona pribadi. Tidak ada kaitannya dengan korporasi dimana dia bekerja. Tapi, di beberapa perusahaan modern, menyangkut postingan karyawan, sebenarnya sudah mulai masuk penilaian kondite (kelakuan pribadi)," ungkap Charles.
"Menyangkut postingannya yang mungkin mengundang kemarahan, saya sarankan agar (wartawan bersangkutan) menyampaikan permintaan maaf," pungkas Charles.
(mdk/gil)
https://m.merdeka.com/peristiwa/warg...zen-geram.html
diduga menghina adat kutai, greget bray..... jangan ditiru ya bray..
Edit..
Berhubung akun ny udh hilang, ini foto org dan postingan viralny

Reporter : Nur Aditya
Merdeka.com - Postingan akun media sosial facebook bernama Pelita Senja, jadi viral di tengah masyarakat Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Unggahan akun itu dikecam netizen lantaran diduga melecehkan adat Belimbur, pada penutupan Erau, di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu (30/7) lalu.
Dua unggahan status di facebook pada hari Minggu (30/7), mengundang reaksi netizen. Pukul 07.29 WITA, akun Pelita Senja menuliskan 'Anggota ngisi amunisi buat lempar orang lewat. Wkwkwk.' Di bagian bawah juga tertulis 'Saya hantu kacak'
Empat jam kemudian, pukul 11.36 WITA, akun itu kembali mengunggah status 'Hari dimana seluruh pria menyakiti wanita secara terbuka dan lazim secara tradisional'.
Kalimat saya hantu kacak, begitu sensitif di tengah masyarakat dan memaknainya dengan pelaku peremas payudara wanita. Sejatinya, tradisi belimbur atau siram-siraman air bersih yang berarti penyucian diri usai pesta adat Erau 2017 yang berlangsung selama sepekan dan ditutup 30 Juli 2017 lalu. Namun pada perjalanannya dari tahun ke tahun, dicoreng dengan ulah oknum masyarakat, yang meremas payudara wanita sambil menyiramnya dengan air.
Dua unggahan itu menuai reaksi keras netizen, bahkan mengecamnya lantaran dinilai menghina adat Kutai yang sebenarnya. Netizen menegaskan perilaku meremas payudara, bukan bagian dari tradisi Belimbur, melainkan ulah oknum warga yang menyalahgunakan makna dan esensi budaya dari ritual Belimbur.
Dua hari ini, unggahan Pelita Senja itu jadi viral. Dalam penelusuran merdeka.com, akun facebook itu belakangan diketahui milik seorang wartawan media online di kota Bontang, dilihat dari foto lain, yang memperlihatkan kartu pengenal pers yang tergantung di lehernya.
Pemred beritakaltim.co, Charles Siahaan angkat bicara. "Awalnya, saya tidak begitu tertarik dengan masalah ini. Sampai seorang rekan wartawan bertanya kepada saya, apakah yang bersangkutan (pemilik akun facebook) adalah wartawan saya," kata Charles, dalam keterangan dia kepada merdeka.com, Selasa (1/8).
Diterangkan Charles, secara tugas jurnalistik yang dijalankan sang wartawan, Charles menyebut tidak menjadi soal. Namun postingannya di medsos, memang jadi ramai diperbincangkan.
"Medsos adalah zona pribadi. Tidak ada kaitannya dengan korporasi dimana dia bekerja. Tapi, di beberapa perusahaan modern, menyangkut postingan karyawan, sebenarnya sudah mulai masuk penilaian kondite (kelakuan pribadi)," ungkap Charles.
"Menyangkut postingannya yang mungkin mengundang kemarahan, saya sarankan agar (wartawan bersangkutan) menyampaikan permintaan maaf," pungkas Charles.
(mdk/gil)
https://m.merdeka.com/peristiwa/warg...zen-geram.html
diduga menghina adat kutai, greget bray..... jangan ditiru ya bray..
Edit..
Berhubung akun ny udh hilang, ini foto org dan postingan viralny

Diubah oleh sammyhardi 02-08-2017 22:57
0
3.8K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan