Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Pelajaran untuk Voli Indoor



“ADA banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari kejuaraan ini. Kami akan menjadikan itu sebagai pelajaran untuk persiapan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur,” kata asisten pelatih tim voli Indonesia, Andri Widyatmoko, di Gresik, Jawa Timur, Selasa (1/8). Tim voli putra Indonesia gagal merebut posisi ketiga pada Kejuaraan Bola Voli Asia Ke-19 setelah kalah dari Korea Selatan 0-3 (16-25, 21-25, 13-25) di GOR Tridharma, Petrokimia, Gresik, Jawa Timur, kemarin malam.

“Penyebab kekalahan karena sejumlah pemain merasa kelelahan dan perlu waktu untuk istirahat sehingga tidak kami paksakan untuk bermain keras,” imbuhnya.

Andri mengaku hasil empat besar pada kejuaraan tersebut ialah yang terbaik dan luar biasa bagi para pemain mengingat tim voli Indonesia sempat absen beberapa tahun pada laga internasional.



Ia berharap, dengan sisa waktu yang ada, mereka semua bisa belajar dari kegagalan itu. “Fokus kami tetap meraih medali emas di SEA Games nanti, dan kini saatnya kami melakukan pemulihan agar tampil maksimal nanti sebab waktu kami hanya kurang dari dua pekan,” katanya. Hal senada diungkapkan kapten tim, Agung Seganti. Ia menambahkan, dia dan teman-temannya mendapat pelajaran berharga dari ajang kali ini. “Sebenarnya kami mampu mengimbangi Korea di awal-awal, tapi setelah itu kami membuat kesalahan sendiri. Ini semua pelajaran buat kami, semoga di SEA Games bisa lebih baik,” ucap Agung.



Target juara umum

Pada bagian lain, Presiden NPC Indonesia Senny Marbun optimistis mereka bakal menjadi juara umum di ASEAN Para Games 2017. Pada multiajang yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 17-23 September itu, Indonesia dinilai mampu mengalahkan seluruh anggota ASEAN. “Setelah menghitung peluang, kami optimistis bisa dapat meraih medali terbanyak dari 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Cabang unggulan kita ialah atletik, angkat berat, bulu tangkis, tenis meja, renang, dan catur. Lawan kita yang terberat cuma Thailand,” beber Senny.



Jumlah atlet yang akan diterjunkan ke Kuala Lumpur nanti mencapai 195 orang. Indonesia tidak mengikuti tenis lapangan karena tidak punya atlet cabang tersebut. Adapun voli duduk putri, kami sebenarnya punya atlet, tapi Malaysia tidak menggelar pertandingan voli duduk putri,” ujar Senny. Keyakinan untuk bisa menjadi juara umum tahun ini juga karena Indonesia pernah meraih gelar tersebut di Myanmar pada ASEAN Para Games 2013. Saat itu kontingen disabilitas Indonesia berhasil mengumpulkan 99 medali emas, 69 perak, dan 49 perunggu.



Indonesia ketika itu berhasil mengungguli Thailand yang merupakan juara bertahan. Thailand hanya meraih 96 emas, 82 perak, dan 70 perunggu. Medali terbanyak yang didapat Indonesia berasal dari cabang tenis meja dengan total 16 medali. “Dukungan pemerintah diharap tidak surut. NPC berterima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga yang terus fokus dan tidak menomorduakan atlet difabel, itu bisa dilihat dari jumlah bonus kemarin di ASEAN Para Games 2015,” kata Senny. (Ant/R-3)





























Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...oor/2017-08-02

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Menunggu Pengakuan Bersalah CR7

- PSG kian Percaya Diri Boyong Neymar

- Pemerintah Berutang Kepada Para Pendekar

0
607
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan