- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lewat Vlog, Jokowi Pamerkan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tuntas di 2019


TS
aghilfath
Lewat Vlog, Jokowi Pamerkan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tuntas di 2019
Spoiler for Lewat Vlog, Jokowi Pamerkan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Tuntas di 2019:

Quote:
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun resmi YouTube-nya baru saja mengunggah video blog (Vlog) tentang kunjungan kerjanya yang baru-baru ini dilakukannya di Pekanbaru, Riau.
Seperti biasa, Jokowi juga meninjau langsung ke lapangan proyek nasional yang berada di daerah tersebut, yang kali ini adalah Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.
Dalam video tersebut, tampak Jokowi memegang sendiri kamera videonya, didampingi oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Di bawah terik sinar matahari, Jokowi menyampaikan lokasinya yang tengah berada di lokasi proyek Jalan Tol Pekanbaru menuju Dumai.
"Ini pembebasan lahan sudah selesai 47% dan kita ingin sambung Trans Sumatera ini dari Lampung sampai ke Aceh secepat-cepatnya. Tahun depan kita harapkan dari atas, di Aceh di Barat juga akan kita mulai, sehingga nanti dari Timur ke Barat, dari Barat ke Timur akan segera tersambung," kata Jokowi dalam video tersebut, seperti dikutip detikFinance, Selasa (1/8/2017).
Di bawah terik matahari yang cukup kuat saat itu, Jokowi bersama kedua menterinya itu tampak sumringah memperlihatkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan dalam waktu 6 bulan.
Jokowi bilang, medan yang dilalui dalam mengerjakan salah satu ruas Trans Sumatera ini sangat sulit. Ada ruas dengan tanah humus sedalam 3 meter, sehingga harus diselesaikan dengan konstruksi yang berbeda. Di lokasi lainnya juga ada tanah gambut dan rawa yang juga harus diselesaikan dengan konstruksi yang berbeda lagi.
Namun demikian, Ia optimistis bahwa Jalan Tol sepanjang 131 km tersebut bakal rampung di tahun 2019 mendatang. Hal ini dipastikannya setelah menanyakan langsung kepada dua Menteri terkait tersebut.
"Siap, Pak. Kita selesaikan. 2019 kita selesaikan, insya Allah," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno bergantian.
"Ya.. kalau yang di lapangan, Hutama Karya, Kementerian BUMN, Kementerian PU mengatakan siap, ya insyaAllah selesai 2019," balas Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga memastikan kepada Gubernur Provinsi Riau, Arsyadjuliandi Rachman, bahwa keberadaan Jalan Tol yang menghabiskan dana hingga Rp 15 triliun ini nantinya akan menambah daya saing Provinsi Riau sehingga bisa lebih banyak berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jadi kuncinya ada di daya saing, kalau Jalan Tol ada, daya saing Provinsi Riau akan meningkat," tukas Jokowi.
Adapun Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Sumatera sudah dikerjakan selama enam bulan terakhir. Progres pembebasan lahan saat ini telah lebih dari 50% dan ditarget rampung tahun ini. Dengan investasi sekitar Rp 15 triliun, Jalan Tol sepanjang 131 km ini ditargetkan selesai pada tahun 2019 mendatang.
Seperti biasa, Jokowi juga meninjau langsung ke lapangan proyek nasional yang berada di daerah tersebut, yang kali ini adalah Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.
Dalam video tersebut, tampak Jokowi memegang sendiri kamera videonya, didampingi oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Di bawah terik sinar matahari, Jokowi menyampaikan lokasinya yang tengah berada di lokasi proyek Jalan Tol Pekanbaru menuju Dumai.
"Ini pembebasan lahan sudah selesai 47% dan kita ingin sambung Trans Sumatera ini dari Lampung sampai ke Aceh secepat-cepatnya. Tahun depan kita harapkan dari atas, di Aceh di Barat juga akan kita mulai, sehingga nanti dari Timur ke Barat, dari Barat ke Timur akan segera tersambung," kata Jokowi dalam video tersebut, seperti dikutip detikFinance, Selasa (1/8/2017).
Di bawah terik matahari yang cukup kuat saat itu, Jokowi bersama kedua menterinya itu tampak sumringah memperlihatkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan dalam waktu 6 bulan.
Jokowi bilang, medan yang dilalui dalam mengerjakan salah satu ruas Trans Sumatera ini sangat sulit. Ada ruas dengan tanah humus sedalam 3 meter, sehingga harus diselesaikan dengan konstruksi yang berbeda. Di lokasi lainnya juga ada tanah gambut dan rawa yang juga harus diselesaikan dengan konstruksi yang berbeda lagi.
Namun demikian, Ia optimistis bahwa Jalan Tol sepanjang 131 km tersebut bakal rampung di tahun 2019 mendatang. Hal ini dipastikannya setelah menanyakan langsung kepada dua Menteri terkait tersebut.
"Siap, Pak. Kita selesaikan. 2019 kita selesaikan, insya Allah," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno bergantian.
"Ya.. kalau yang di lapangan, Hutama Karya, Kementerian BUMN, Kementerian PU mengatakan siap, ya insyaAllah selesai 2019," balas Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga memastikan kepada Gubernur Provinsi Riau, Arsyadjuliandi Rachman, bahwa keberadaan Jalan Tol yang menghabiskan dana hingga Rp 15 triliun ini nantinya akan menambah daya saing Provinsi Riau sehingga bisa lebih banyak berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jadi kuncinya ada di daya saing, kalau Jalan Tol ada, daya saing Provinsi Riau akan meningkat," tukas Jokowi.
Adapun Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Sumatera sudah dikerjakan selama enam bulan terakhir. Progres pembebasan lahan saat ini telah lebih dari 50% dan ditarget rampung tahun ini. Dengan investasi sekitar Rp 15 triliun, Jalan Tol sepanjang 131 km ini ditargetkan selesai pada tahun 2019 mendatang.
Quote:
Bangun Infrastruktur Papua, Jokowi Ingin Turunkan Harga-harga

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar melakukan sejumlah pembangunan di wilayah Papua, mulai dari jalan, pelabuhan, bandara, hingga jalur kereta api. Hal ini dilakukan demi tembusnya keterisolasian di daerah-daerah pedalaman Papua khususnya, sehingga disparitas harga yang ada lantaran biaya logistik yang cukup tinggi perlahan semakin terpangkas.
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian PUPR tengah menggenjot pembangunan jalan di kawasan perbatasan Papua dan Trans Papua yang memiliki panjang 4.330 kilometer. Pembangunan yang saat ini telah mencapai 89% itu ditargetkan seluruhnya tersambung pada 2018.
Pembangunan jalan di Provinsi Papua dan Papua Barat tidak semata menghubungkan antar kota/kabupaten untuk membuka keterisolasian, namun harus dapat menurunkan angka kemahalan.
"Pembangunan di Pulau Papua tidak hanya untuk membuka keterisoliran, namun harus bisa menurunkan tingkat kemahalan di sana," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Terlaksananya pembangunan jalan Trans Papua dan perbatasan diharapkan akan menghubungkan daerah yang selama ini terisolasi terhubung dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi yang ada. Biaya logistik yang dipangkas pun pada akhirnya mampu mengikis harga secara perlahan.
Misalnya, harga bahan pokok dan semen yang masih mahal di Wamena. Untuk itu perlu dibangun jalan dari Mamugu (yang memiliki pelabuhan kecil) - Kenyam - Habema hingga Wamena, termasuk beberapa jembatan yang perlu dibangun.
Nantinya Wamena juga akan terhubung dengan tol laut dan Jalan Trans Papua Wamena - Ilaga - Enarotali - Nabire hingga Wasior yang juga memiliki pelabuhan bongkar muat barang. Dengan adanya jalan yang terhubung ke Wamena dan lokasi-lokasi lain di pedalaman, angkutan logistik tidak lagi harus melalui udara yang akan mengurangi biaya secara keseluruhan.
Adapun saat ini masyarakat sudah mulai merasakan manfaat keberadaan Jalan Trans Papua dan Perbatasan. Meskipun kendaraan yang lewat relatif sedikit, namun penduduk yang sebelumnya berjalan kaki dengan medan yang sulit dan memakan waktu lama,saat ini sudah dapat melintasi jalur yang sama dengan lebih mudah dan cepat.
Pada ruas jalan yang sudah ada ini, jalan juga digunakan untuk pemasangan jaringan fibre optic oleh Kementerian komunikasi dan Informatika sebagai upaya menyambungkan akses komunikasi di Papua.
Diharapkan pada tahun 2018 mendatang, Jalan Trans Papua sudah tersambung semua ruasnya. Sedangkan untuk jalan perbatasan, 884 km dari 1.068 km jalan perbatasan yang sudah terhubung, ditargetkan pada tahun depan keseluruhannya dapat terhubung.

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar melakukan sejumlah pembangunan di wilayah Papua, mulai dari jalan, pelabuhan, bandara, hingga jalur kereta api. Hal ini dilakukan demi tembusnya keterisolasian di daerah-daerah pedalaman Papua khususnya, sehingga disparitas harga yang ada lantaran biaya logistik yang cukup tinggi perlahan semakin terpangkas.
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian PUPR tengah menggenjot pembangunan jalan di kawasan perbatasan Papua dan Trans Papua yang memiliki panjang 4.330 kilometer. Pembangunan yang saat ini telah mencapai 89% itu ditargetkan seluruhnya tersambung pada 2018.
Pembangunan jalan di Provinsi Papua dan Papua Barat tidak semata menghubungkan antar kota/kabupaten untuk membuka keterisolasian, namun harus dapat menurunkan angka kemahalan.
"Pembangunan di Pulau Papua tidak hanya untuk membuka keterisoliran, namun harus bisa menurunkan tingkat kemahalan di sana," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Terlaksananya pembangunan jalan Trans Papua dan perbatasan diharapkan akan menghubungkan daerah yang selama ini terisolasi terhubung dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi yang ada. Biaya logistik yang dipangkas pun pada akhirnya mampu mengikis harga secara perlahan.
Misalnya, harga bahan pokok dan semen yang masih mahal di Wamena. Untuk itu perlu dibangun jalan dari Mamugu (yang memiliki pelabuhan kecil) - Kenyam - Habema hingga Wamena, termasuk beberapa jembatan yang perlu dibangun.
Nantinya Wamena juga akan terhubung dengan tol laut dan Jalan Trans Papua Wamena - Ilaga - Enarotali - Nabire hingga Wasior yang juga memiliki pelabuhan bongkar muat barang. Dengan adanya jalan yang terhubung ke Wamena dan lokasi-lokasi lain di pedalaman, angkutan logistik tidak lagi harus melalui udara yang akan mengurangi biaya secara keseluruhan.
Adapun saat ini masyarakat sudah mulai merasakan manfaat keberadaan Jalan Trans Papua dan Perbatasan. Meskipun kendaraan yang lewat relatif sedikit, namun penduduk yang sebelumnya berjalan kaki dengan medan yang sulit dan memakan waktu lama,saat ini sudah dapat melintasi jalur yang sama dengan lebih mudah dan cepat.
Pada ruas jalan yang sudah ada ini, jalan juga digunakan untuk pemasangan jaringan fibre optic oleh Kementerian komunikasi dan Informatika sebagai upaya menyambungkan akses komunikasi di Papua.
Diharapkan pada tahun 2018 mendatang, Jalan Trans Papua sudah tersambung semua ruasnya. Sedangkan untuk jalan perbatasan, 884 km dari 1.068 km jalan perbatasan yang sudah terhubung, ditargetkan pada tahun depan keseluruhannya dapat terhubung.
Tol Pekanbaru& Infrastruktur Papua
Ditengah kritik tentang utang, tentang penggunaan dana haji dll pembangunan terus berlangsung didaerah, pelan tapi pasti dampaknya akan dirasakan lansung oleh masyarakat setempat

0
5.5K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan