RMOLJabar. Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mendapatkan dukungan dari PKS untuk berduet dengan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Saikhu pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang.

PKS sudah tidak sabar untuk mengusung dua tokoh itu untuk maju, hal itu terlihat dari pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Presiden PKS, Sohibul Iman. Deddy Mizwar pun terlihat santai menanggapi kabar tersebut.

Bahkan, Demiz, sapaan akrabnya itu mengatakan, karena belum ada surat keputusan (SK) resmi dari partai, maka harus ada konfirmasi lebih lanjut. Dalam artian, rencana duet antara diringa dengan Ahmad Saikhu masih belum final.

"Kan saya belum menerima SK-nya. Kalau saya mengiyakan terus tiba-tiba berubah kan tidak tahu. Tapi, kata Pak Sohibul Iman kemungkinannya 95 persen, nah yang 5 persen kan bisa saja merubah situasi," ungkap Demiz usai mengunjungi PLTU Cirebon, Minggu (30/7).

Saat disinggung mengenai kabar Partai Gerindra yang seolah menunjukkan sikap menolak, bahkan melakukan pertemuan dengan Partai Demokrat, Demiz mengatakan, terkait hal tersebut dirinya tidak tahu persis. Namun, dikatakan Demiz, pertemuan Partai Gerindra dengan Partai Demokrat tidak ada kaitannya dengan Pilgub Jabar.

"Oh, itu soal pertemuan antara Pak SBY dengan Pak Prabowo. Tidak ada kaitannya dengan Pilgub," katanya.

Lagi, Demiz mengaku, pada saat diusung oleh PKS untuk berduet dengan Ahmad Saikhu, dirinya tak pernah mendapatkan konfirmasi dari PKS. Padahal, sambung Demiz, dirinya memiliki hak untuk menerima atau tidak. "Bukan, ini bukan berarti saya tidak cocok dengan dia (Saikhu, red). Tapi harusnya ada etika. Iya, saya belum diajak bertemu. Makanya, Pak Sohibul Iman itu bilangnya 95 persen memungkinkan," kata pemeran Naga Bonar itu.

Saat ditanya mengenai pasangan yang dirasa cocok untuk mendampinginya di Pilgub Jabar nanti, Demiz malah menjawab dengan becanda.

"Saya mah sama ikan hiu saja cocok," ucap Demiz seraya tersenyum.

Namun, dikatakannya, yang terpenting dalam koalisi dan pendampingnya nanti harus memiliki komitmen.

"Jangan sampai kaya burung Merpati Jawa dengan Sumatera dikimpoi paksa dalam satu kandang," tandasnya.

APAKAH YANG DIMAKSUD NOPEL SHARKMAN