- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Unik! Pria Ini Pilih Berenang Untuk Hindari Kemacetan
TS
gakbolehcuti
Unik! Pria Ini Pilih Berenang Untuk Hindari Kemacetan
Apa yang Agan lakukan untuk menghindari kemacetan?
Kemacetan memang gak cuma dialami Indonesia. Beberapa negara lain pun juga mengalami pahitnya kemacetan lalu lintas, termasuk yang ada di Munich, Jerman. Biasanya warga Munich, Jerman harus menghabiskan waktu berjam-jam terjebak dalam kemacetan atau terjebak dalam sesaknya kereta bawah tanah setiap hari. Tapi yang dilakukan David justru berbeda. Dia memilih untuk berenang demi menghindari padatnya lalu lintas dan kereta bawah tanah.
Setiap hari dia memilih untuk berenang sejauh dua kilometer ke tempat kerjanya yang terletak di Kulturstrand. Unik ya!
Benjamin biasanya berusaha menghindari jalanan macet dan memilih bersepeda. Namun dua tahun lalu dia memutuskan bahwa dia perlu menemukan alternatif yang lebih sederhana. Sungai Isar pun jadi jawaban yang jelas buatnya.
Jalur sungai ini melewati apartemennya yang berada di Baldeplatz. Dulu orang-orang juga menggunakan perahu di sungai ini untuk berkeliling. Namun Benjamin memutuskan berenang sebagai ganti menggunakan perahu. Dia pun berangkat bekerja dengan cara berenang melalui sungai ini selama 2 tahun terakhir.
Setiap pagi, Benjamin meninggalkan apartemennya, menyebrangi jalan dan meloncat ke Sungai Isar. Dia lalu akan berenang sejauh 2 km atau sekitar satu setengah jam untuk ke kantornya. Ketika sampai, dia akan mengeringkan badannya dengan handuk yang dibawa, lalu berpakaian seperti pekerja kantoran umumnya.
Untuk membawa baju, handuk, sepatu dan perlengkapan ke kantor, Benjamin menggunakan sebuah tas khusus yang gak hanya waterproof tapi juga dapat diisi dengan udara. Sehingga ketika digulung dia akan berperan sebagai pelampung. Biasanya Benjamin membawa laptop, dokumen-dokumen keperluan kantor dan baju kering di tas tersebut. Tas ini bernama Wickelfisch dan didesain oleh sebuah startup di Basel Switzerland dimana berenang menuju ke kantor sudah menjadi tren yang dilakukan banyak orang.
Benjamin juga gak asal berenang ke kantor loh Gan. Dia biasanya selalu memeriksa tingkat air, suhu dan kekuatan arus sungai secara online sebelum berangkat. Jika semuanya aman, dia akan berenang di sungai, tapi jika tidak, dia memilih salah satu sarana transportasi konvensional yang lain.
Hingga sekarang, Benjamin jadi satu-satunya orang di Munich yang berenang di Sungai Isar untuk pulang pergi kerja loh. Meski begitu dia berharap banyak warga Munich yang bisa mengikuti caranya agar kemacetan lalu lintas bisa perlahan berkurang.
Hmm gokil ya Gan. Kalau diterapin di Indonesia bisa gak ya?
Tapi kalau memungkinkan kira kira Agan tertarik gak coba caranya si Agan Benjamin berenang buat bolak balik kantor dan menghindari kemacetan?
Kemacetan memang gak cuma dialami Indonesia. Beberapa negara lain pun juga mengalami pahitnya kemacetan lalu lintas, termasuk yang ada di Munich, Jerman. Biasanya warga Munich, Jerman harus menghabiskan waktu berjam-jam terjebak dalam kemacetan atau terjebak dalam sesaknya kereta bawah tanah setiap hari. Tapi yang dilakukan David justru berbeda. Dia memilih untuk berenang demi menghindari padatnya lalu lintas dan kereta bawah tanah.
Setiap hari dia memilih untuk berenang sejauh dua kilometer ke tempat kerjanya yang terletak di Kulturstrand. Unik ya!
Benjamin biasanya berusaha menghindari jalanan macet dan memilih bersepeda. Namun dua tahun lalu dia memutuskan bahwa dia perlu menemukan alternatif yang lebih sederhana. Sungai Isar pun jadi jawaban yang jelas buatnya. Jalur sungai ini melewati apartemennya yang berada di Baldeplatz. Dulu orang-orang juga menggunakan perahu di sungai ini untuk berkeliling. Namun Benjamin memutuskan berenang sebagai ganti menggunakan perahu. Dia pun berangkat bekerja dengan cara berenang melalui sungai ini selama 2 tahun terakhir.
Setiap pagi, Benjamin meninggalkan apartemennya, menyebrangi jalan dan meloncat ke Sungai Isar. Dia lalu akan berenang sejauh 2 km atau sekitar satu setengah jam untuk ke kantornya. Ketika sampai, dia akan mengeringkan badannya dengan handuk yang dibawa, lalu berpakaian seperti pekerja kantoran umumnya.
Untuk membawa baju, handuk, sepatu dan perlengkapan ke kantor, Benjamin menggunakan sebuah tas khusus yang gak hanya waterproof tapi juga dapat diisi dengan udara. Sehingga ketika digulung dia akan berperan sebagai pelampung. Biasanya Benjamin membawa laptop, dokumen-dokumen keperluan kantor dan baju kering di tas tersebut. Tas ini bernama Wickelfisch dan didesain oleh sebuah startup di Basel Switzerland dimana berenang menuju ke kantor sudah menjadi tren yang dilakukan banyak orang.
Benjamin juga gak asal berenang ke kantor loh Gan. Dia biasanya selalu memeriksa tingkat air, suhu dan kekuatan arus sungai secara online sebelum berangkat. Jika semuanya aman, dia akan berenang di sungai, tapi jika tidak, dia memilih salah satu sarana transportasi konvensional yang lain.
Hingga sekarang, Benjamin jadi satu-satunya orang di Munich yang berenang di Sungai Isar untuk pulang pergi kerja loh. Meski begitu dia berharap banyak warga Munich yang bisa mengikuti caranya agar kemacetan lalu lintas bisa perlahan berkurang.
Hmm gokil ya Gan. Kalau diterapin di Indonesia bisa gak ya?
Tapi kalau memungkinkan kira kira Agan tertarik gak coba caranya si Agan Benjamin berenang buat bolak balik kantor dan menghindari kemacetan?
sumber
0
24.2K
207
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan