Negara kita memiliki banyak hari libur atau tanggal merah. Beberapa di antaranya berada di hari yang nanggung alias kejepit, seperti libur di hari selasa atau kamis. Selain itu ada pula long weekend di mana hari libur jatuh pada hari senin atau jumat. Kita juga kadang mendapatkan hari libur cuti bersama di luar jatah cuti pada umumnya. Hari-hari libur kayak gini adalah kesempatan emas untuk mengambil jatah cutimu dengan menambah hari libur. Misalnya, pada tanggal 17 Agustus yang jatuh pada hari kamis, kamu bisa menambah libur dengan cuti di hari jumat. Harus pintar-pintar dalam memproyeksikan dan memperhitungkan jatah cutimu, nih.

Umumnya, cuti karyawan adalah dua belas hari dalam setahun. Beberapa perusahaan atau lembaga menerapkan kebijakan penggunaan cuti hanya untuk pekerja yang telah bekerja selama minimal satu tahun di perusahaan tersebut. Kalau kamu belum setahun bekerja, pastikan ada peraturan mengenai cuti dari kantormu. Entah itu berupa izin atasan, pemotongan gaji, dan sebagainya. Kamu juga perlu tanya-tanya kepada pekerja lain yang udah lebih berpengalaman dalam urusan cuti, baik tentang peraturan formal dan informal. Dengan begitu, kamu bisa memperkirakan apakah permohonan cutimu akan mudah terkabul atau nggak. Jadi, jangan asal main cabut aja, ya!

Kalau pada akhirnya kamu hanya bisa cuti di hari-hari long weekend atau hari kejepit, pilihlah destinasi dengan jarak tempuh yang singkat. Artinya, untuk pergi aja kamu nggak perlu menghabiskan waktu seharian. Misalnya, kalau ke Eropa kan umumnya pergi hari ini, nyampenya bisa besok. Jadi, pilihlah destinasi luar negeri yang lumayan dekat seperti negara-negara di Asean. Tapi, kalau kamu bisa menyiasati dan dapat kesempatan cuti lebih lama, kamu bisa memilih destinasi dengan jarak sedang, misalnya ke negara-negara di Asia timur. Kalau kamu mengambil langsung dua belas hari cuti, kamu bisa memilih Eropa dan Amerika, deh!

Liburan ke luar negeri terkadang dianggap nggak biasa sehingga kamu harus pandai-pandai mengungkapkan alasan yang kuat dan masuk akal. Terlebih jika kamu sebenarnya izin bolos bukan cuti. Misalnya, dengan memberikan alasan mengikuti acara internasional dan kamu menjadi bagian di acara tersebut, mengunjungi keluarga yang tinggal di negara tersebut, atau mungkin mau foto pre-wedding. Bikin sesimpel mungkin dan lebih baik lagi kalau ada bukti meskipun bukan itu alasan sebenarnya. Tapi, ya jangan bilang mau foto pre-wedding, padahal kamu lagi jomblo-jomblonya. Nanti yang ada bos kamu bisa curiga, tuh!

Penting dan harus banget kamu lakukan adalah mempersiapkan cutimu ke luar negeri dari jauh-jauh hari. Misalnya, harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu agar ketika liburan kamu nggak diteror untuk tetap mengerjakan tugas. Jadi, kamu bisa mencicil beban kerjamu agar nggak menumpuk sebelum liburan. Nggak mau kan stres sehari sebelum liburan? Pasti bakalan nggak enjoy ketika di luar negeri. Hal yang terpenting adalah mengurus kelengkapan dokumen, seperti paspor dan visa yang harus bisa kamu siasati di jam-jam kerjamu. Jadi, semuanya harus dipersiapkan, ya, nggak boleh disepelekan, nih!

Manfaatkanlah jatah cutimu untuk liburan ke luar negeri sebaik mungkin dan penuh pertimbangan. Jangan karena keasyikan cuti kamu justru jadi nggak semangat kerja lagi. Selamat liburan dan selamat ngegombalin bos untuk bisa libur lebih panjang, ya!