Di thread ini ane mau berbagi hasil Cerita karanganku sendiri. Cerita Fiksi ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang mengejar karirnya sebagai Detective Swasta, meski pemuda itu belum resmi namun kemampuannya tidak bisa di ragukan lagi. analisa tajamnya mampu mebokar kasus rumit yang di hadapinya..
Ini Episode pertama dalam Serial Detective Riu Aldebaran. mohon di review gan, karna masih banyak kekurangan pada Naskahnya. dan jika mendapat respown baik mungkin ane buat kelanjutan Episodenya.
Spoiler for Berikut Isi dari Cerita Itu:
Matahari mulai menampakan sinarnya, aktiftas sudah mulai terasa berjalan, terlihat seorang pemuda yang baru terbangun dari tidurnya. "Celaka, aku lupa hari ini ada acara pertmuan dengan temanku." dengan tergesa-gesa Riu merapihkan dirinya.
Tepat ketika Riu sedeng berpakaian terdengar deringan hp miliknya, "iyah-iya, gw udah mau jalan kok, 30 menit lagi sampai sana," ujar Riu yang langsung menutup panggilan itu.
Di sisi lain seorang pemuda berpakaian rapih dengan mobilnya sedang menunggu kedatangan Riu pemuda itu bermama Alan. "aduh, lama amat ni anak," ujar Alan melihat jam pada tangannya.
Beberapa hari yang lalu Alan dan Riu mendapatkan undangan pesta ulang tahun dari seorang teman meraka di sebuah villa daerah Jawa Barat, dan meraka sepakat untuk bertemu hari ini pada jam 8 pagi, Alan yang tiba terlebih dahulu merasa jengkel karna tempat Alan yang lebih jauh ketimbang rumah Riu.
15 menit berlalu dan akhirnya Alan melihat Riu menghapirinya, dengan senyuman bersalah Riu tmenghampiri Alan. "Hadeh-hadeh, maaf ya nunggu lama, gw hampir lupa kalau ada acara hari ini," ujar Riu menggaruk-garuk kepala. "Kebiasaan lo gk pernah ilang ye, dari dulu bangun siang terus, hah payah! udah cepet naik," saut Alan. "Iya, maaf-maaf," balas Riu sambil menutup pintu mobil.
Tak ingin membuang waktu mereka bergegas menuju ketempat acara, mengingat lokasinya yang lumayan jauh, di perjalanan mereka saling berbincang mengisi waktu jenuh saat di perjalanan, hingga jam 10:45 akhirnya mereka tiba di tempat acara, tepat di depan lahan parkir seorang Peria muda menyambut Alan dan Riu, nama pemuda itu Anton,
"yah elah, tua di jalan kalian, acara udah mau di mulai nih,ya sudah langsung parkir di sana," cetus Antun.
"Sory, ini si Riu biangkerok kesiangan, mandi lama banget kalah cewek sama dia kalo udah di toilet," balas Alan sambil mengejek.
saut Riu dalam hati,
"Oe-oe, sebenarnya aku lupa jika ada acara ini, karna semalaman aku membaca novel mistery hingga larut malam, hehe."
Karna sedang ada perbaikan jalan kendaraan tidak di perbolehkan melintas, meraka harus berjalan kaki hingga sampai kelokasi acara.
"Udah becek jalan pula, jauh tidak villa yang kita tuju?" ujar Alan ke Anton.
"Itu villanya, gak terlalu jauh kok," saut Anton.
Setibanya di villa yang mereka tuju, mereka kembali mendapatkan sambutan dari teman-teman yang telah lebih dulu berada di lokasi acara.
"Nah, lengkap sudah semua telah datang," ujar Teman di tempat acara.
Canda gurau pecah dalam suasana bahagia, tawa dan saling cerita menghiasi pertmuan mereka, hingga tak lama acarapun di mulai, semua tampak berjalan normal, Riu yang bersandar dekat jendala tiba-tiba menoleh seakan melihat sesuatu pada sudut lain di belakang villa, sekilas ia melihat bayangan, "Seperti ada yang lari, tapi siapa," tak ingin memikirkannya Riu kembali hanyut dalam suasana pesta.
Tak terasa sesi tiup lilin dan makan-makan mengakhiri acara mereka, namun tak sedikit yang masih di lokasi untuk berbagi cerita dan sekedar berkumpul. Di tengah suara percakapan terdengar lirih sirine mobil Petugas mengiung, tak ada yang memperhatikannya namun tidak dengan Riu, "Nampaknya ada beberapa mobil Petugas, entah apa yang sedang terjadi."
Merasa ada sesuatu yang ganjil dan melihat yang lain sedang asik bercanda gurau Riu memutuskan untuk mencari tau apa yang sedang terjadi, ia berjalan menuju depan villa untuk memastikannya, dan sesampainya di pintu depan villa ia melihat kerimbunan orang dan polisi,
"aku tau ada yang tidak beres di sana, sebaiknya aku mencari tahu apa yang sedang terjadi," Riu beratanya-tanya dalam hati.
Sambil berjalan menghapiri kerumunan orang, Riu yang penasaran lantas bertanya kepada seorang peria paru baya,
"Maaf Pak, ini ada apa ya?"
"Ada yang gantung diri mas!" saut peria paru baya itu.
Serentak Riu terkejut mendangarnya, meliat warga saling berdiskusi di lokasi,
"ia itu orang baru nyewa villa ini"
"numpang mati di kampung kita"
"mencoreng nama villa kalau kaya gini."
Keresahan warga dengan kejadian ini membuat rasa penasaran Riu semakin kuat, hingga ia memutuskan untuk melihat mayat Korban secara langsung.
"Tapi aku takan bisa masuk jika tanpa alasan yang jelas, karna Petugas telah berjaga di sekitar TKP, tapi tak ada salahnya aku mencoba," Riu berjalan menghampiri bibir pintu.
Hingga langkahnya terhenti ketika seorang Petugas menegurnya,
"Mas, tolong menjauh dari TKP."
Bingung apa yang harus ia ucapkan Riu menjawab,
"A-aku, hanya ingin memastikan siapa yang tewas gantung diri disana karna aku cemas jika mayat itu orang yang aku kenal (salah satu dari teman kami), aku sewa villa tidak jauh dari sini untuk merayakan hari ulang tahun temanku."
Alasa Riu di tanggapi dengan baik oleh Petugas yang berjaga, ia di perbolehkan masuk kedalam untuk melihat korban lebih dekat.
"Jika bener seperti itu silahkan kau lihatlah, tapi jangan sentuh Mayat dan benda apapun di TKP, MENGERTI ? " tegas Petugas terhadap Riu.
Menanggapi dengan anggukan Riu mulai memasukin pintut villa, sesampainya di TKP seketika susana berubah mencekam, Riu melihat mayat yang berselimutkan kain terbujur kaku di hadapannya, Ia lakekas membuka kain pada mayat yang ternyata seorang wanita muda, dengan mata terbuka dan memerah, mulut yang menganga lidah menjulur keluar.
Tak ingin membuang waktu Riu mulai mengamati TKP secara diam-diam tak ingin gerak-geriknya di sadari Petugas yang berada di TKP.
"Korban di temukan dalam kamarnya, kematian korban akibat gantung diri, di samping mayat terdapat kurusi yang terjatuh, tali tambang yang masih tergantung namun ujung bagian bawah telah terpotong, dan di ujung atas tambang itu, 'hah apa itu?' ada yang aneh, di ujung tambang bagian atas terdapat besi yg menyerupai jangkar, dan ada tambang lebih yang terpotong di sisi jangkar itu, tali ini tidak terikat pada kayu penopang atap, namun tersangkut pada dua paku beton, jika korban berniat menyangkutkannya mungkin akan terdapat guratan pada kayu yang di sebabkan percobaan menyangkutkan jangkar keatas, tapi tidak ada guratan di sana, atau mungkin korban memasukan ujung tambang satunya dan menarik kebawah, hal itu bisa saja terjadi melihat ada kursi yang terjatuh disini, terlebih bekas lubang pintu ini telah rusak akibat pendobrakan, benarkah ini murni kasus bunuh diri? aku tidak bisa menyimpulkan secepat ini sebaiknya aku menanyakannya kepada Petugas siapa yang bersama Korban di tempat ini."
Gimana Gan tanggapan tentang ceritanya, apa yang kurang, kritik dan saran sangat aku harapkan gan.
Mahon maaf jika ane salah kamar gan..