Bangladesh sering mengalami perubahan iklim dan kerap terjadi banjir sehingga menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti belajar. Keadaan ini semakin memburuk karena Bangladesh termasuk negara yang sangat miskin. Namun, mereka memanfaatkan apa yang mereka miliki dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak menggunakan kapal. Cara belajar yang inovatif ini telah mengubah kapal menjadi sekolah, perpustakaan, dan pusat pelatihan lainnya untuk membantu masyarakat berkembang.

Bagi yang ingin menjadi penyihir dan magician, di sinilah tempat yang tepat. Salem adalah fasilitas pengajaran khusus yang mengajarkan sihir sebagai subjek utama. Lebih dari 40.000 siswa belajar ilmu sihir melalui berbagai metode pembelajaran, termasuk pembelajaran online. Subjek meliputi Wicca, paganisme, dan seni divinatory (keilahian).

Sekolah gua Dong Zhong telah menjadi tempat belajar yang populer sejak tahun 1984. Terletak di salah satu daerah termiskin di Cina, Desa Mao di Kabupaten Ziyun, sekolah ini didirikan untuk mencukupi kebutuhan pendidikan anak-anak yang tidak memiliki akses untuk belajar di kota. Hingga tahun 2011, sekolah dasar yang unik ini beroperasi dengan delapan guru yang menawarkan pembelajaran kepada 186 siswa yang tidak memiliki pendidikan. Sekolah tersebut ditutup setelah pemerintah Cina menyatakan bahwa negara tersebut bukan 'masyarakat para manusia gua', namun sayangnya setelah sekolah itu ditutup, pemerinah belum juga turun tangan melakukan apa pun untuk memperbaiki situasi di daerah tersebut.

Bahasa Indonesianya adalah sekolah lempeng sungai. Bukankah menarik kalau menghadiri sekolah yang juga merupakan stadion sepak bola kelas dunia? Para siswa di River Plate menghabiskan sebagian besar waktunya di Stadion Buenos Aires yang merupakan markas klub sepak bola, Atletico River Plate dan sebuah sekolah untuk 2.000 orang. Meskipun ini adalah pendekatan pembelajaran yang cukup kreatif, di satu sisi juga cukup menantang karena terkadang sesi akademis dan latihan sepak bola bisa berlangsung secara bersamaan.

Tidak perlu diragukan lagi, ini adalah sekolah di mana banyak pelopor masa depan di bidang teknologi akan segera lulus. Sejak tahun 2006, sekolah yang dirancang oleh Microsoft dengan desain futuristik ini mengakomodasi siswa dari berbagai latar belakang yang sebagian besar berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Mereka yang terpilih diberi laptop dan tidak ada buku pelajaran yang digunakan di sekolah ini. Yap! Sekolah ini tidak menggunakan kertas sama sekali.

Sekolah dasar Gulu dikelola oleh hanya satu guru bernama Shen Qijun. Agar bisa sampai ke sekolah, siswa harus mendaki gunung yang berbahaya. Setiap hari, siswa harus mengatasi tantangan di sepanjang jalan, termasuk tikungan tajam dan bagian jalur yang sangat sempit.

Harvey Milk High School dibangun untuk kebutuhan LGBT. Intinya, ini adalah sekolah yang dirancang untuk mendidik siswa yang tidak merasa cocok di sekolah lain, namun orang tersebut menyambut baik orientasi seksual mereka. Sekolah itu sendiri mengambil namanya dari politisi California yang membantu mempromosikan gerakan hak gay di tahun 70-an. Selama bertahun-tahun, banyak kelompok anti-gay yang telah mencoba untuk membakar bangunan itu, namun sekolah tersebut masih beroperasi sampai sekarang.

Seru ya melihat keunikan sekolah-sekolah di atas yang pastinya nggak ada di Indonesia. Apa kamu tertarik untuk datang atau sekolah di sana? Berpikir seperti itu, andai dulu sekolah di sana, sekolahnya Microsoft misalnya. Tapi, apa pun itu kalau sekarang sudah lulus dan berada di Indonesia, syukuri aja ya. Pastinya ada hal-hal baik agan/sis bersekolah di Indonesia.