Merdeka.com - Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto angkat bicara soal beredarnya dokumen daftar nama pengikutnya yang beredar ke publik. Dia membantah HTI sengaja menyebarkannya.

"Kita enggak tahu, yang jelas bukan kita," kata Ismail usai menghadiri diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (23/7).

Meski demikian, Ismail mengakui sebagian nama dalam dokumen tersebut memang benar tercatat sebagai anggota HTI. Namun, dia mengaku banyak pula nama yang bukan HTI.

Dalam dokumen, tertulis nama Revrisond Bawsir yang merupakan staf pengajar Universitas Gajah Mada. Dia mengatakan, memang pernah berhubungan dengan Revrisond, namun bukan berarti ia merupakan bagian dari organisasinya.

"Saya kira ditaruh di-list itu. Saya kira tidak tepat dan kita berhubungan dengan banyak orang dan kita sudah lebih dari 20 tahun bisa dihitung berapa banyak orang yang berkomunikasi dengan kita. Kalau gitu Pak Wiranto (Menko Polhukam) masuk juga dalam list itu karena pernah juga dialog di acara kita," ujarnya.

Menurut Ismail, dokumen tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Sebab, meski pernah berhubungan, nama-nama dalam daftar tersebut ditegaskan kembali olehnya tercatat sebagai anggota dari HTI.

"Saya kira list itu bisa misleading yang menimbulkan salah sangka yang keliru dan mestinya itu tidak diedarkan."