Menko Darmin: Dunia Kagumi RI Karena Bisa Turunkan Inflasi
TS
aghilfath
Menko Darmin: Dunia Kagumi RI Karena Bisa Turunkan Inflasi
Spoiler for Menko Darmin: Dunia Kagumi RI Karena Bisa Turunkan Inflasi:
Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengklaim, laju inflasi di Indonesia saat ini rata-rata bergerak pada kisaran 3 persen-4 persen per tahun. Capaian tersebut menunjukkan pemerintah mampu mengendalikan harga dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Sekarang ini inflasi kita tidak pernah di atas 5 persen. Kisarannya 3 persen-4 persen. Itu artinya, pemerintah lebih bisa mengendalikan harga," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Minggu (23/7/2017).
Asal tahu, realisasi inflasi pada tahun lalu sebesar 3,02 persen atau lebih rendah dibanding realisasi inflasi sebesar 3,4 persen di 2015. Hingga akhir 2017, pemerintah menargetkan inflasi pada kisaran 4 persen. Namun, outlook di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 diperkirakan 4,3 persen.
Realisasi inflasi itu, kata Darmin, berbeda dengan kondisi di era Orde Baru, di mana selama 30 tahun, laju inflasi di Indonesia selalu menyentuh level dua digit, sekitar 12 persen per tahun. Kemudian berangsur-angsur turun di era Reformasi pada rentang 7 persen sampai 8 persen setahun.
"Jadi orang sekarang sedang mengagumi Indonesia, kok bisa menurunkan inflasi yang tadinya di atas 10 persen di era Orde Baru, kemudian turun jadi 7 persen-8 persen di era Reformasi. Turun lagi 5 persen-6 persen di periode 6-7 tahun lalu, dan sekarang sudah 3 persen-4 persen," papar dia.
Lalu kenapa masih ada harga bergejolak di Indonesia, khususnya di daerah-daerah tertentu?
Menko Darmin mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas. Sementara konektivitas belum memadai, sehingga pemerintah berusaha keras membangun infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antar daerah hampir tiga tahun terakhir.
"Harga bergejolak itu bukan cuma di Indonesia, tapi di dunia pun terjadi, seperti di India, Thailand. Jadi jangan terpengaruh dengan ada gejolak harga di suatu daerah, karena tidak semua barang dihasilkan di daerah itu," ujar dia.
Dengan membangun infrastruktur, harapan Darmin Nasution, logistik Indonesia lebih baik, kompetitif karena sudah ada konektivitas memadai antar daerah.
"Zaman Orde Baru, inflasi kita dan Filipina sama-sama dobel digit, tapi Filipina kemudian membangun infrastruktur tidak terputus dan berhasil menurunkan inflasi jadi 2,5 persen-3,5 persen. Jadi diukur dari sudut manapun, ekonomi Indonesia termasuk bagus," pungkas Darmin.