Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Patroli gabungan yang dipimpin Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia, berhasil mengamankan Kapal MS Tunas Karya Tani berikut para awaknya, karena kedapatan membawa BBM yang diduga ilegal, di perairan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat malam (21/7/2017).

Dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten Marinir Mardiono menyebutkan, keberhasilan tersebut terjadi saat dilakukan patroli rutin oleh aparat dari sejumlah lembaga. Adalah kapal dari Kepolisian Perairan Polda Sumsel yang berhasil menghentikan kapal tersebut.

"Kapal yang dikomandani Aiptu Aang Fantoni ini memergoki sebuah kapal motor sungai bernama MS Tunas Karya Tani memuat puluhan drum yang diduga berisi BBM illegal, sehingga dilakukan penghentian," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diketahui terdapat muatan sebanyak 16 drum berisi BBM jenis solar.

Keseluruhan solar tersebut diduga merupakan hasil olahan tradisional yang hendak dijual kembali oleh pemiliknya, namun pengangkutan dan niaga yang dilakukan tidak dilengkapi dengan ijin usaha sesuai ketentuan pemerintah.

"Muatan yang dibawa oleh kapal yang dinakhkodai Mat Aris tersebut tidak dilengkapi dokumen yang sah," katanya.

Atas temuan tersebut, selanjutnya kapal yang membawa 3 ABK beserta pemilik BBM, nakhkoda dan barang bukti BBM, diamankan ke Pangkalan Sandar Sungsang untuk kemudian dilimpahkan ke Subdit Gakum Ditpolair Polda Sumsel.

Caption: Polair Polda Sumatera Selatan, mengamankan Kapal MS. Tunas Karya Tani, karena kedapatan membawa belasan drum BBM ilegal, di perairan Palembang, Juat (21/7/2017). Pengungkapan tersebut terjadi saat dilakukan patroli rutin yang dipimpin Bakamla RI. (Foto Copyright Bakamla RI).

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...iran-palembang

---

Baca Juga :

- 20 Oknum Polisi di Jambi Terancam Dipecat

- Polresra Jambi Amankan 20 Ton BBM Ilegal Dari Sumsel

- Polisi Amankan KM Hansen Samudra Pengangkut Solar Ilegal dan Lima ABK di Selat Bangka