indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Kurangi Ancaman Internet di Indonesia, Kominfo Dukung IHPCON 2017



JPP, JAKARTA - Peningkatan pengguna internet di Indonesia dinilai berbanding lurus dengan meningkatnya risiko ancaman terhadap penggunanya. Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan mendukung Indonesia Honeynet Project Conference 2017 sebagai inisiatif komunitas untuk mengurangi ancaman terhadap pengguna internet di Indonesia.

Saat ini, pengguna internet Indonesia semakin lama semakin meningkat. Jumlah pengguna internet tahun 2017 sebesar 3932,7 user. Artinya lebih dari 50 persen penduduk Indonesia pengguna internet. Dan ini menunjukkan ketegantungan masyarakat terhadap internet.

“Seiring dengan pengguna atau user ini, meningkat juga ancamannya,” ujar Direktur Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi Informatika Aidil Chendramata dalam Media Gathering di Gedung Serbaguna, Kantor Kemkominfo, Jakarta, Kamis (20/7/2017)

Media Gathering itu ditujukan untuk menjelaskan persiapan acara bertajuk Indonesia Honeynet Project Conference (IHPCON) 2017 yang akan diselenggarakan pada Selasa (5/9/2017) di Balai Kartini dan Rabu (6/9/2017) mendatang di Harris FX, Jakarta.

Acara tersebut juga akan diisi dengan seminar dan workshop untuk meningkatkan awareness sekaligus kemampuan seluruh organisasi di Indonesia berkaitan dengan isu keamanan teknologi informasi.

Direktur Aidil mengatakan hal yang menarik dalam pengelolaan cyber security adalah dampak positif dalam berbagai lini pendidikan, industri dan lain lain Dengan adanya keamanan informasi diharapkan semua terlindungi dari ancaman Cyber, di mana saat ini banyak insiden dan ancaman Cyber Security berupa Ransomware dan Malware yang terjadi di Indonesia.

“Hal itu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Untuk itu, kami dari Kominfo berperan untuk melakukan keamanan informasi dan membentuk suatu lembaga keamanan,” jelasnya.

Aidil menjelaskan, saat ini Kominfo telah membentuk Tim Penanganan Insiden dan Keamanan Informasi (TIPIKI) guna melakukan tindakan dan penyidikan. “Dengan TIPIKI kita akan mengetahui bilaman terjadi suatu insiden bisa kita tangani bersama,” ulasnya.

Selaras dengan keamanan informasi dalam dunia Cyber, Peneliti Kelompok Penelitian Keamanan Informasi dan Dosen dari Universitas Swiss Jerman Charles Liem mengingatkan agar penyebaran informasi tetap dilakukan secara faktual dan solutif.

“Penyebaran pesan yang berisi data yang sesuai dengan kenyataan, sehingga menimbulkan penjelasan yang benar serta menumbuhkan pengertian yang sama mengenai pesan yang disebarkan,” ungkap Charles.

Menurut Charles yang menjadi Indonesia Honeynet Project Chapter Lead, komunitas itu bekerja secara sukarela mewujudkan dunia digital yang lebih aman melalui tiga cara, yaitu meningkatkan kepedulian (awareness), menyediakan informasi terkait ancaman security terkini, serta menyediakan tools yang membantu organisasi mendeteksi serangan yang terjadi.

“Dengan strategi ini, kami berharap komunitas ini bisa membantu pemerintah, institusi pendidikan, maupun perusahaan swasta untuk lebih siap menghadapi serangan cybersecurity yang kian kompleks,” jelasnya.

Honeynet Project sendiri adalah komunitas nirlaba global yang memiliki visi meningkatkan keamanan internet di seluruh dunia. Dibangun dengan semangat kebersamaan, Honeynet Project terdiri dari ahli security, akademisi, serta pemerhati masalah security yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. (kom/nbh)

Sumber : https://jpp.go.id/24-nasional/308475...ng-ihpcon-2017

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Wamenlu Fachir: Keberagaman Indonesia Merupakan Aset Diplomasi

- Indonesia-Belanda Teken MoU Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

- Penjelasan BI Soal Frasa NKRI dan Tanda Tangan Menkeu Pada Uang Rupiah 2016

0
314
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan