danillalaAvatar border
TS
danillala
Pengenalan Pemodelan SIG
Permodelan dua dimensi merupakan model yang digunakan untuk membandingkan informasi di suatu daerah dan tema yang sama pada waktu yang berbeda (Purwantara, 2010). Model ini digunakan dalam memonitor perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada Kabupaten Sampang, Madura sehingga dapat diketahui luasan perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu dengan menggunakan analisis pivot table. Kualitas data perubahan pada model dua dimensi memiliki keunggulan untuk menghitung luasan wilayah yang mengalami perubahan. Namun untuk menampilkan data perubahan dengan menggunakan peta dalam legenda akan semakin banyak dan terjadi gardasi warna sebagai kaidah kartografi akan menampilkan warna dasar gardasi yang sama jika penggunaan lahan yang mengalami banyak perubahan maka akan terjadi warna dasar untuk gardasi semakin banyak dan kesalahan pada interpetasi output berupa peta akan semakin tinggi.

Permodelan kuantitatif binary merupakan model yang menggunakan pengharkatan biner yaitu 0 atau 1. Hasil yang diperoleh dari permodelan biner cenderung bersifat mutlak (Purwantara, 2010). Model kuantitatif binary ini digunakan untuk mengidentifikasi daerah tertentu dan daerah Sleman yang sesuai untuk lahan layak permukiman dengan kriteria kemiringan lereng kurang dari 30%, benntuk lahan aluvial kecuali V1, V2, V3 dan kerawanan bencana yang tergolong tidak rawan. Dengan model kuantitatif binary, kritera-kriteria tersebut bersifat mutlak. Apabila ada salah satu kriteria yang tidak terpenuhi maka daerah tersebut dianggap tidak sesuai.
Analisis dengan menggunakan pemodelan melalui pendekatan dua dimensi ataupun model kuantitatif binary memiliki kelebihan sangat banyak untuk pembangunan ataupun untuk mengembangkan suatu daerah agar selalu termonitoring untuk fasilitas pelayanannya. Selain itu dengan model kuantitatif binary kesalahan dalam mendirikan permukiman di daerah yang kurang tepat akan lebih rendah. Dan selain itu keberadaan sumberdaya manusia akan lebih terkontrol untuk mengurangi resiko kebencanaan yang terjadi di daerah rawan. Terlebih lagi untuk Indonesia yang memiliki topografi yang berbukit, bergunung, lembah serta resiko-resiko bencana yang lain yang banyak menyebabkan kematian sumberdaya manusia di Indonesia karena kurang tepatnya dalam membangun permukiman. Dengan itu model kuantitatif banary akan lebih cocok untuk mengatur pembangunan permukiman di Indonesia agar lebih tertata dan jauh dari bencana. Namun kekurangan kuantitatif binary ini terletak dalam penerapnya untuk pembanguanan, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dan tata kelola yang kurang baik sehingga masyarakat maupun pemerintah kurang mengatur dalam mendirikan permukiman, ataupun lahan pertanian sehingga yang terjadi daerah yang sangat tidak layak untuk beraktifitas digunakan dan bencana yang terjadi menyebabkan kerugian manusia (fisik) ataupun finansial (jika lahan pertanian atau harta benda lain rusak/hilang).

Berikut adalah materi SIG Advance tentang pemodelan yang dapat diikuti di beberapa lembaga pelatihan yang disediakan di lembaga kursus untuk SIG. SIG sendiri terbagi menjadi beberpa tingkatan yaitu SIG dasar tentang pengenalan SIG itu sendiri hingga layout peta yang benar. Namun kebenaran layoutin peta merupakan materi tersendiri yaitu kartografi. Jika pemetaan dengan pemodelan maka SIG advance inilah yang cocok untuk digunakan analisis-analisis keruangan yang akan lebih spesifik untuk beberapa masalah.

1. Menentukan lokasi strategis bisnis
jika kamu akan membangun sebuah bisnis (seperti supermarket), maka hal yang pertama harus ditentukan tentunya terkait lokasi supermarket itu akan dibangun di mana. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan karena akan mempengaruhi keberlanjutan supermarket itu sendiri apakah dapat bertahan lama atau tidak (bangkrut). Dalam GIS, kriteria - kriteria dalam menentukan calon lokasi supermarket seperti jumlah penduduk, luasan minimal lahan yang dibutuhkan untuk merealisasikan supermarket, kedekatan dengan supplier, hingga data-data supermarket pesaing yang berada di sekitar calon lokasi dapat ditentukan dengan mudah dan cepat.
2. Mengenali kawasan rawan bencana
dapat dengan mudah menentukan lokasi-lokasi mana yang akan yang memiliki potensi adanya ancaman bencana yang ada di daerah sekitarmu (misalnya adalah tanah longsor). Kawasan rawan bencana tanah longsor dengan menggunakan GIS dapat ditentukan dengan mengolah informasi - informasi terkait kemiringan lereng (data kontur), jenis tanah, curah hujan, kerapatan vegetasi, data penggunaan lahan, dan data lain yang dianggap mendukung dapat diketahui dengan mudah dan cepat pula. Tidak hanya dapat menentukan daerah – daerah mana yang tergolong dalam kawasan rawan bencana, dengan GIS kamu juga dapat menentukan tindakan- tindakan penaggulangan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tindakan – tindakan yang dapat dilakukan dengan menggunakan GIS adalah membuat jalur evakuasi berdasarkan data-data yang dikumpulkan sehingga dapat menghasilkan informasi jalur evakuasi dan lokasi titik kumpul yang benar-benar aman. Dengan kata lain, GIS dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan tindakan preventif maupun penanggulangan saat terjadinya bencana sehingga dapat engurangi jumlah korban jiwa yang berjatuhan.
3. Berkaitan dengan perencanaan sebuah pembangunan
tingkat expert (sebagai perecana) kamu dapat menentukan lokasi - lokasi mana yang layak untuk digunakan sebagai calon lokasi sebuah sarana prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya adalah sebagai perencana kamu akan membangun sebuah SD namun belum tahu lokasi yang cocok dimana. Berbagai kriteria yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan letak SD dengan menggunakan GISPengenalan Pemodelan SIG
0
4.7K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan