Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Perumnas Kembangkan Rumah Precast



GUNA berpartisipasi dalam program pembangunan sejuta rumah untuk kalangan masyarakat bawah, Perum Perumnas menargetkan pertumbuhan pembangunan perumahan 30% setiap tahunnya.



Adapun fokus hunian yang akan dibangun ialah hunian vertikal atau rumah susun.



Menurut Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto, dalam dua tahun mendatang porsi pembangunan rumah vertikal 60%, sedangkan hunian tapak sebanyak 40%.



Hal itu lantaran pertimbangan potensi konsumen yang kebanyakan berada di kota besar.



"Masyarakat berpenghasilan rendah banyak yang pindah ke kota. Makanya kita memberikan perhatian pada rusun," ujar Galih di Kantor Regional III Perumnas, Jakarta, Selasa (18/7).



Menurutnya, Perumnas menargetkan pertumbuhan rumah 30% setiap tahun, bahkan mungkin lebih dari itu.



Dengan sistem prefabrikasi, kontruksi dasar rumah bisa dibangun dalam waktu 3 jam.



Untuk penyelesaiannya, pembangunan rumah tapak memakan waktu sekitar kurang dari dua minggu.



Galih mengharapkan rumah precast itu mampu mendorong pengembangan sejuta rumah.



"Ide awal precast ini ialah karena target pembangunan tiap tahun tinggi. Jadi kalau target sekarang 27 ribu unit, suatu saat nanti mungkin 100 ribu unit per tahun. Berdasarkan keinginan pemerintah, sumbangsih sejuta rumah besar," ujar Galih.



Direktur Produksi Perum Perumnas Kamal Kusmantoro menambahkan pihaknya harus bisa menyediakan rumah yang ekonomis bagi masyarakat, baik itu dari segi harga tanah maupun biaya produksi, tanpa mengurangi kenyamanan, ketahanan, dan kualitas bangunan.



Caranya ialah dengan mengefisiensikan biaya produksi melalui inovasi yaitu menerapkan konstruksi precast untuk membangun rumah yang dapat dijangkau konsumen Perumnas.



"Kami membangun rumah contoh sebagai wujud inovasi. Kami melakukan percobaan dan riset agar menghasilkan metode konstruksi rumah yang lebih efektif dan efisien dari segi biaya, mutu, dan waktu," papar Kamal,



Tidak masalah



Meskipun tahun ini pemerintah memangkas target penerima dan program kredit pemilikan rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari 120 ribu menjadi 40 ribu serta anggarannya dipotong dari Rp9,7 triliun menjadi Rp3,1 triliun, kata Galih, hal tersebut tidak akan menganggu prog-ram sejuta rumah.



"FLPP sekarang kan pindah subsidi selisih bunga (SSB). Secara total tidak ada yang dikurangi. Buat Perumnas sendiri sebetulnya harga kita memang sudah affordable. Jadi tidak terlalu berpengaruh berapa persen," jelasnya.



Sementara itu, terkait dengan mundurnya Bank Tabungan Negara (BTN) untuk membiayai program rumah murah dengan skema FLPP, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayati mengatakan bank pelat merah itu ingin fokus pada KPR SSB yang tahun ini ditambah kapasitas pene-rimanya menjadj 239 ribu dari sebelumnya 225 ribu unit.



Meski BTN absen, KPR FLPP masih dilakukan di bank-bank lain.



"Ada 26 bank pembangunan daerah serta tujuh bank umum nasional yang menyalurkan. BTN akan salurkan lagi KPR FLPP tahun depan," papar Lana. (E-2)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ast/2017-07-20

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Wayang Dongkrak Posisi Cagub Lampung

- Program Kader Golkar Tetap Melaju

- Keputusan Terakhir Selalu di Presiden

0
486
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan