- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2 WNA dan 1 WNI Penyebar Hoaks Surat Jokowi Ditangkap


TS
aghilfath
2 WNA dan 1 WNI Penyebar Hoaks Surat Jokowi Ditangkap
Spoiler for 2 WNA dan 1 WNI Penyebar Hoaks Surat Jokowi Ditangkap:

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua warga negara asing dan seorang warga negara Indonesia yang diduga sebagai pembuat serta penyebar surat dari Presiden Joko Widodo. Surat tersebut dinyatakan hoaks.
"Sudah ya sudah (ditangkap) tiga, masih dalam pendalaman saya belum dapat informasinya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (19/7/2017).
(Baca juga: Surat Jokowi Minta Dukungan pada Pilpres "Hoax")
Argo mengatakan, penangkapan itu dilakukan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Selasa (18/7/2017).
Belum diketahui di mana para tersangka itu ditangkap maupun identitas mereka. "Ada dua WNA ada ya. Saya belum dapat semuanya," ujar Argo.
Salinan selembar surat bertanda tangan Presiden Joko Widodo beredar di media sosial serta instansi/ BUMN.
Dalam deretan kalimat berbahasa Inggris pada surat itu, seolah-olah Presiden Jokowi meminta dukungan pada pemilihan umum mendatang.
Melalui surat itu, Jokowi juga mengajak berkomunikasi secara personal melalui alamat email tercantum, yakni jokowiiriana@gmail.com.
Menanggapi beredarnya surat itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menyatakan bahwa surat tersebut hoaks.
"Presiden maupun pihak Istana tidak pernah mengeluarkan surat atau yang sejenis seperti itu. Surat tersebut dipastikan adalah hoax," kata Johan melalui pesan singkat, Selasa (11/7/2017).
"Sudah ya sudah (ditangkap) tiga, masih dalam pendalaman saya belum dapat informasinya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (19/7/2017).
(Baca juga: Surat Jokowi Minta Dukungan pada Pilpres "Hoax")
Argo mengatakan, penangkapan itu dilakukan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Selasa (18/7/2017).
Belum diketahui di mana para tersangka itu ditangkap maupun identitas mereka. "Ada dua WNA ada ya. Saya belum dapat semuanya," ujar Argo.
Salinan selembar surat bertanda tangan Presiden Joko Widodo beredar di media sosial serta instansi/ BUMN.
Dalam deretan kalimat berbahasa Inggris pada surat itu, seolah-olah Presiden Jokowi meminta dukungan pada pemilihan umum mendatang.
Melalui surat itu, Jokowi juga mengajak berkomunikasi secara personal melalui alamat email tercantum, yakni jokowiiriana@gmail.com.
Menanggapi beredarnya surat itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menyatakan bahwa surat tersebut hoaks.
"Presiden maupun pihak Istana tidak pernah mengeluarkan surat atau yang sejenis seperti itu. Surat tersebut dipastikan adalah hoax," kata Johan melalui pesan singkat, Selasa (11/7/2017).
Quote:
Motif Pelaku Pemalsuan e-Mail Presiden Jokowi untuk Cari Keuntungan
Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jakarta - Polisi mengatakan motif dari pelaku pemalsuan e-mail Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan keuntungan. Pelaku menipu sejumlah perusahaan agar mengirimkan uang dengan mencatut nama Presiden.
"Untuk mendapatkan keuntungan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Ketiga pelaku yang terdiri dari dua WNA dan satu orang WNI ini diduga masuk dalam jaringan penipuan internasional. Polisi pun masih mendalami terkait ada tidaknya pelaku lain yang melakukan kegiatan serupa.
"Kelompok penipuan internasional. Sedang kita dalami. Kan ada dari berbagai negara," kata Argo.
Modus ketiga tersangka dalam melakukan penipuan ini seolah-olah meminta bantuan untuk Pilpres 2019. Mereka meminta sejumlah perusahaan yang dikirimi surat untuk membantunya berupa uang dengan mencatut nama Presiden Jokowi.
"Jadi dia akan membantu di dalam pemilu 2019, jadi dia akan membantu. Tapi intinya semuanya itu tidak benar," terang Argo.
Pelaku menyisipkan di surat palsu tersebut alamat email bertuliskan jokowiriana@gmail.com dan mencantumkan nomor handphone. Polisi pun masih mendalami informasi mengenai tindakan serupa yang dilakukan oleh pelaku sebelumnya.
"Spesialis penipuan. Ya seperti ini," kata Argo.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga pelaku pemalsuan yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Ketiga pelaku tersebut adalah Kaba Souleymane (WN Guinea), Daniel Douglas (WN Liberia), dan Ria Situmorang.
Barang bukti yang diamankan dalam kasus ini, antara lain 6 unit handphone, 1 unit laptop, 9 lembar pecahan 100 Dollar US, 25 lembar pecahan 2 Dollar US, 150 lembar pecahan 1 Dollar US, 2 lembar pecahan 1 Ringgit, 1 lembar pecahan Dollar Liberia, uang tunai Rp 3 juta, 4 buku tabungan, 10 kartu ATM, 2 modem internet dam 2 buah paspor. Belum diketahui berapa keuntungan yang diperoleh para pelaku.
Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jakarta - Polisi mengatakan motif dari pelaku pemalsuan e-mail Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan keuntungan. Pelaku menipu sejumlah perusahaan agar mengirimkan uang dengan mencatut nama Presiden.
"Untuk mendapatkan keuntungan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Ketiga pelaku yang terdiri dari dua WNA dan satu orang WNI ini diduga masuk dalam jaringan penipuan internasional. Polisi pun masih mendalami terkait ada tidaknya pelaku lain yang melakukan kegiatan serupa.
"Kelompok penipuan internasional. Sedang kita dalami. Kan ada dari berbagai negara," kata Argo.
Modus ketiga tersangka dalam melakukan penipuan ini seolah-olah meminta bantuan untuk Pilpres 2019. Mereka meminta sejumlah perusahaan yang dikirimi surat untuk membantunya berupa uang dengan mencatut nama Presiden Jokowi.
"Jadi dia akan membantu di dalam pemilu 2019, jadi dia akan membantu. Tapi intinya semuanya itu tidak benar," terang Argo.
Pelaku menyisipkan di surat palsu tersebut alamat email bertuliskan jokowiriana@gmail.com dan mencantumkan nomor handphone. Polisi pun masih mendalami informasi mengenai tindakan serupa yang dilakukan oleh pelaku sebelumnya.
"Spesialis penipuan. Ya seperti ini," kata Argo.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga pelaku pemalsuan yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Ketiga pelaku tersebut adalah Kaba Souleymane (WN Guinea), Daniel Douglas (WN Liberia), dan Ria Situmorang.
Barang bukti yang diamankan dalam kasus ini, antara lain 6 unit handphone, 1 unit laptop, 9 lembar pecahan 100 Dollar US, 25 lembar pecahan 2 Dollar US, 150 lembar pecahan 1 Dollar US, 2 lembar pecahan 1 Ringgit, 1 lembar pecahan Dollar Liberia, uang tunai Rp 3 juta, 4 buku tabungan, 10 kartu ATM, 2 modem internet dam 2 buah paspor. Belum diketahui berapa keuntungan yang diperoleh para pelaku.
kompas& detik
Walah ada kemajuan nih melibatkan WNA

Diubah oleh aghilfath 19-07-2017 19:55
0
2.4K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan