Merdeka.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali melanjutkan hasutannya terhadap pemimpin negara lain untuk melawan Islam. Selama kunjungannya kemarin ke Prancis, Netanyahu mengingatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islamofobia dan menggambarkan lagi Islam sebagai terorisme.

Kedua pemimpin negara itu melakukan pertemuan resmi di Istana Elysee untuk membicarakan posisi masing-masing dalam konflik Israel, Palestina, dan Iran.

Dalam pernyataannya, Netanyahu masih ngotot mengklaim Yerusalem adalah ibu kota persatuan dan abadi Israel, serangan terhadap teroris Islam, dan ajakan untuk bersatu melawan itu bersama-sama.

"Politik Islam selalu berusaha untuk menghancurkan Israel dan negara-negara Eropa. Kami telah mendengar para ekstremis yang tidak hanya menyerukan penghancuran bagi negara Yahudi, tetapi juga orang-orang Yahudi di mana pun berada dan orang-orang yang menentang jalan mereka," kata Netanyahu, seperti dilansir dari laman Middle East Monitor, Senin (17/7).

Netanyahu juga mengungkapkan bahwa selama ini Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) didukung Iran melakukan serangan untuk menghancurkan Eropa karena kebencian terhadap Israel.

"Anda berbicara dua hari lalu di Nice tentang Perang Salib dan saya tahu apa yang Anda katakan itu tulus. Islam radikal yang diwakili Iran dan ISIS sedang berusaha untuk menghancurkan kita dan menghancurkan Eropa," ungkapnya.

"Mereka tidak membenci Barat karena Israel, tetapi karena membenci Israel karena Barat. Mereka mencoba menghancurkan kita dan karena Prancis adalah kekuatan besar mereka tidak akan mengabaikannya," sambungnya.

Sementara itu, terkait Palestina, Netanyahu menyampaikan kepada Macron bahwa sumber konflik antara kedua negara adalah Palestina yang menolak untuk mengakui negara nasional bagi rakyat Yahudi.

sumber : https://m.merdeka.com/dunia/netanyahu-meracau-soal-islam-bakal-menghancurkan-israel-dan-eropa.html

mantap,israel sudah sadar.