Merdeka.com - Sebuah kota kecil di Quebec, Kanada, menolak usulan perwakilan masjid untuk melakukan pemakaman bagi umat Muslim di kawasan itu. Keputusan itu diperoleh setelah melalui sistem pemungutan suara.

Sebanyak 49 orang warga Saint-Apollinaire yang diberi hak pilih memberikan suara mereka terkait usulan itu pada Ahad lalu. Dari hasil voting, hanya 16 orang setuju, sementara 19 lainnya tidak setuju. Sisanya memilih untuk abstain.

Salah satu anggota dewan masjid, Mohamed Kesri, menduga usulan tersebut ditentang lantaran warga di sana masih antipati terhadap umat Islam.

"Kata muslim lah yang jadi masalah," katanya dalam sebuah wawancara telepon, seperti dilansir dari laman Middle East Monitor, Selasa (18/7).

Meski kalah dalam pemungutan suara tersebut, anggota masjid tetap berencana melakukan segala upaya agar usulan itu berhasil terwujud.

"Kami akan terus berusaha bernegosiasi dengan kota ini dan menemukan cara apapun agar pemakaman muslim bisa dibuka. Jalur hukum akan kami tempuh sebagai upaya terakhir," ujar juru bicara masjid Center Culturel Islamique de Quebec.

Di sisi lain, Wali Kota Saint-Apollinaire Bernard Ouellet mengungkapkan alasan mengapa penduduk menolak untuk menyetujui dibukanya pemakaman muslim ini.

"Mereka menginginkan pemakaman multi-agama yang merefleksikan perdebatan di kawasan itu terkait integrasi imigran," ungkap Ouellet.

sumber : https://m.merdeka.com/dunia/warga-quebec-tolak-pembangunan-kompleks-pemakaman-muslim.html

sekarang tanah mahal dan dunia lagi pemanasan global jadi alangkah baiknya kalau ada yg mati dikremasikan aja.

kalo uda jadi bangke suda pasti sudah menikmati gangbang bidadari ferawan abadi.