Quote:
Korut Diduga Memiliki Plutonium Lebih Banyak dari Perkiraan
WASHINGTON - Negara komunis tertutup, Korea Utara (Korut) diduga mempunyai lebih banyak plutonium dari yang diperkirakan sebelumnya. Dugaan ini muncul berdasarkan foto termal atau pencari panas dari situs nuklir utama Korut.
Analisis situs 38North itu didasarkan pada citra satelit laboratorium radiokimia di pabrik nuklir Yongbyon. Situs 38North adalah sebuah proyek yang memonitor kegiatan Korut berbasis di Washington.
Dikatakan jika negara nakal itu telah memproses lebih banyak plutonium, Korut akan dapat memperluas program senjata nuklirnya. Gambaran tersebut akan mengintensifkan kekhawatiran internasional mengenai program nuklir dan rudal Korut seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (15/7/2017).
Kelompok analis tersebut mengatakan bahwa gambar fasilitas pengayaan uranium di Yongbyon juga dapat mengindikasikan operasi sentrifugal yang dapat digunakan untuk meningkatkan stok uranium yang diperkaya Korut, sumber lain yang digunakan untuk bahan bakar bomnya.
38North mengatakan bahwa ada juga tanda-tanda aktivitas jangka pendek di Reaktor Light Water Korut yang dapat menimbulkan kekhawatiran.
Gambar laboratorium radiokimia menunjukkan bahwa setidaknya ada dua siklus pemrosesan ulang yang sebelumnya tidak diketahui, yang bertujuan untuk memproduksi jumlah plutonium yang belum ditentukan yang dapat meningkatkan stok senjata nuklir Korut.
Tidak jelas apakah aktivitas termal yang terdeteksi di pabrik uranium adalah hasil operasi atau perawatan centrifugal.
Lembaga think-tank itu mengatakan bahwa pola termal pada fasilitas pabrik produksi isotop/tritium tidak berjalan dan oleh karena itu tidak memproduksi tritium, isotop penting yang digunakan pada senjata hidrogen.
Korut memproduksi bom atomnya menggunakan uranium dan plutonium serta telah menguji lima bom nuklir. Para ahli khawatir Korut akan melakukan uji coba nuklirnya setiap saat, terlepas dari upaya internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk mengekang programnya.
Pyongyang mengatakan tes terakhirnya pada bulan Januari 2016 adalah sebuah bom hidrogen, namun para ahli skeptis dengan klaim ini.
Negara tersebut telah berupaya mengembangkan rudal bertipe nuklir yang mampu menyerang AS. Pekan lalu mereka telah menguji rudal balistik antarbenua pertama, yang menurut para ahli dapat menyerang seluruh Alaska dan sebagian wilayah Pasifik AS.
sumber:
https://international.sindonews.com/...aan-1500091056
wah adik gw dibuat lebih banyak di korut
kami tiga bersaudara uranium neptunium plutonium memiliki misi untuk menguasai dunia