mr.fun07Avatar border
TS
mr.fun07
Fakta Menarik Tentang Ban MotoGP Yang Harus Kamu Ketahui
Spoiler for mr.fun07 official thread:




Pada musim 2016 Michelin mengambil alih tugas sebagai pemasok resmi Ban di balap MotoGP, setelah 7 musim lamanya dikuasai oleh seteru asal Jepang, Bridgestone. Musim MotoGP 2017 ini adalah tahun kedua pabrikan karet bundar asal Perancis itu menyuplai ban ke semua tim yang berlaga di balap motor sejagad. Lantas, apa saja fakta menarik seputar kinerja Michelin yang terus berupaya lebih baik dari supplier terdahulu?

Peralihan supplier ban dari Bridgestone ke Michelin di musim lalu ternyata tak semulus yang diharapkan – khususnya bagi para pebalap yang menganggap ini sebagai sebuah “kemunduran”. Michelin mendapat segudang protes dari rider MotoGP lantaran dianggap tak cocok dengan grip motor. Ditambah dengan regulasi Unified Software yang seakan membebani motor, lengkaplah sudah! Bahkan, ada beberapa rider yang menyalahkan ban Michelin sebagai penyebab kegagalan finish, sampai kecelakaan yang mereka alami.

 

Spoiler for Michelin:


 Disisi lain, Michelin terus-menerus melakukan perbaikan dari sisi grip dan komponen ban. Wajar, pasalnya keselamatan dan hasil race dari para rider MotoGP sepenuhnya bergantung pada adaptasi dan kerjasama yang baik dengan tim engineer Michelin. Nah, apa saja upaya produsen ban kenamaan tersebut untuk mencapai hal yang sangat sulit tadi? Serta apa saja fakta menarik tentang Ban MotoGP (Michelin) yang mungkin belum Brosist ketahui sebelumnya?

 
Nah, berdasarkan hasil sebuah wawancara dan tanya-jawab dari motorcycle.com dengan pihak Michelin, nih dia fakta menariknya… Cekidots!emoticon-Ngacir2

 

 

1.200 Ban Di Setiap Seri

Spoiler for Salah satu rider:


 Pernahkah Brosist terfikirkan, “Berapa sih jumlah ban yang disuplai oleh Michelin untuk setiap seri MotoGP?”. Nah, jawabannya ternyata mencengangkan: 1.200 Karet Bundar! Yup, Michelin harus rutin mengirimkan kontainer berisi 1.200 ban untuk setiap race – yang bakal digunakan mulai dari sesi free practice, hingga race yang digelar di akhir pekan. Gokil!

Tapi tentu saja, nggak semua ban tersebut bakal dipakai… Lantaran jumlah 1.200 ban tersebut sudah termasuk dengan ban slick, intermediate (kalau ada) dan ban khusus hujan. Jadi nggak semuanya terpakai tuh Brosist, sekalipun kondisinya wet race.

 

 

 

Nggak Punya Banderol Harga

Spoiler for Jangan tanya harganya:


Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan tentang ban MotoGP adalah: “Berapa sih harga sebuah ban yang digunakan di MotoGP?”… Jika itu yang jadi pertanyaan Brosist sekalian, maka jawabannya adalah nggak ada harganya! Ban yang disuplai Michelin untuk setiap Race MotoGP tidak dijual dan tidak memiliki harga. Mengapa demikian Kang Eno?

Semua biaya yang digelontorkan oleh Michelin dalam setiap race, yang terdiri dari dari set ban, teknisi, ahli kimia, engineer, mesin pemasangan ban, pemantauan, dan biaya pengangkutan, sejatinya merupakan bagian dari anggaran Research & Development Michelin itu sendiri… Termasuk dalam sesi pramusim, yang juga masuk dalam biaya pengembangan Michelin.

 Dilain sisi, Michelin juga menggunakan kesempatan langka tersebut. Selain mengembangkan ban yang mampu mengantarkan rider sebagai juara MotoGP, mereka juga memanfaatkan hal ini dalam segi promosi, serta pengembangan teknologi ban yang digunakan MotoGP untuk ditransfer ke development produk Ban bertipe Street & Race yang bakal dijual dipasaran. Dan karena hal ini merupakan rahasia development Ban mereka, jadi nggak bakal ada data spesifik cost untuk setiap karet bundar yang digunakan para rider idola kita.

 

 

 

19 Teknisi Spesialis Ban Untuk Setiap Race

 
Spoiler for Teknisi:


 Michelin mengirimkan 19 orang teknisi khusus untuk setiap seri MotoGP. Seluruh 19 teknisi ini merupakan orang-orang yang punya skill sangat tinggi, dan tak tergantikan – yang terdiri dari 10 orang teknisi penggantian ban & loading kontainer, serta 9 orang teknisi spesialis ban yang berada di setiap Tim MotoGP. Mereka mengikuti setiap event yang digelar, mulai dari seri pembuka di Losail, hingga seri terakhir yang akan digelar di Ricardo Tormo, 12 November mendatang.

 Uniknya, 9 orang teknisi yang berada di setiap tim ini konon dikatakan sudah menjadi satu bagian dengan team balap itu sendiri… Mulai dari Repsol Honda, Movistar Yamaha, Factory Suzuki, LCR Honda, dll. Mereka bertugas untuk memberikan nasihat dan bantuan dalam pemilihan ban, berdasarkan pengetahuan tentang style riding pebalap dan kebutuhan motor terhadap sirkuit. Mereka juga selalu mengecek temperatur ban, aspal, serta memberikan data spesifik untuk kubu Team Balap & Michelin.

 

 

Ban Terus Dipantau Setelah Meninggalkan Pabrik, hingga Kembali ke Michelin

 
Spoiler for Banyak kodenya gan:


Ban MotoGP yang selesai dipakai langsung diidentifikasi dengan kode diatas…

 Ban yang digunakan oleh tim balap MotoGP, statusnya hanya dipinjamkan dan tetap menjadi milik Michelin. Setiap ban yang meninggalkan rak kontainer memiliki barcode yang akan discan, dan kembali discan saat kembali ke kontainer Michelin setelah selesai dipakai balapan.

Michelin melacak ban setiap saat, dan mereka tahu mana setiap ban yang disuplai dan siapa yang menggunakannya. Jika tim melakukan keteledoran dan ban ikut tercampur di area pitlane, rider langsung dijatuhkan sanksi dengan hukuman diskualifikasi. Ban yang digunakan tersebut terus dipantau tentang jumlah lap, temperatur, tekanan ban, catatan waktu, dan informasi lainnya oleh teknisi di pit.

 Setelah digunakan, semua ban kembali ke pusat R & D teknologi Michelin untuk dianalisis dan digunakan untuk pengembangan selanjutnya. Setelah semua ban telah dianalisa, ban tersebut kemudian langsung dihancurkan – demi mencegah kebocoran informasi.

 

 

Tyre Pressure Sensor Berteknologi Tinggi

 
Spoiler for Sensornya:


 Seperti yang bisa Brosist saksikan pada gambar diatas, masing-masing velg di Motor MotoGP telah dibekali Tyre Pressure Sensor (TPS), alias Sensor Tekanan Ban khusus yang memantau data ban dalam setiap race yang digelar. Di musim 2017 ini, Michelin juga mengembangkan teknologi khusus agar TPS tersebut bisa membaca setiap barcode yang ada di Ban MotoGP Michelin – untuk didata kombinasi (komponen) apa yang paling sesuai dan mendapatkan lap timing tercepat.

 Efeknya, Brosist bisa lihat sendiri di live race menjelang balapan atau sesi kualifikasi. Banyak rider yang gonta-ganti komponen ban, yang bisa dilihat dari ciri khasnya masing-masing: Garis putih untuk Ban (slick) tipe Soft, Garis kuning untuk Ban (slick) tipe Hard, serta tanpa garis apapun untuk Ban (slick) tipe Medium.

 

 

22 Ban Untuk Setiap Rider di Setiap Event

 
Spoiler for Banyak Ban:


 Berdasarkan regulasi baru yang berlaku di MotoGP 2017, setiap rider MotoGP memiliki 10 pilihan ban depan dan 12 pilihan ban belakang yang tersedia selama event MotoGP digelar. Namun, aturan juga memperbolehkan jumlah ban spesifik yang digunakan dalam setiap balapan. Sebagai contoh, setiap rider diperbolehkan untuk memilih maksimal 5 ban soft – 5 ban medium – 5 ban berkomponen hard untuk ban depan. Serta kombinasi maksimal 6-5-4 untuk ban belakang. Pemilihan ini dibuat pada sebelum hari pertama weekend dimulai.

 Akan tetapi, regulasi juga memperbolehkan rider mendapat opsi ban belakang ekstra untuk yang mengikuti sesi Q2 & Q1 saat kualifikasi. Mereka mendapat tambahan ekstra 1 ban berspesifikasi soft, namun tetap dengan total 12 ban yang berlaku di regulasi. Memusingkan juga ya? Apalagi EA’s Blog juga belum ketemu recipe kombinasi ban yang digunakan di setiap tim.

 

 

Toleransi 1 milimeter

 
Spoiler for Harus teliti :


 Apa perbedaan paling mendasar antara ban motor Brosist dan karet bundar tunggangan para punggawa MotoGP? Yup, presisi. Di motor kita, ban yang terlalu kecil, ataupun terlalu lebar tetap dibiarkan… Yang penting masih bisa jalan, dan nggak ganggu kestabilan. Iya nggak? Tapi di MotoGP, lain cerita.

 Mesin pemasang ban yang disediakan Michelin di area race MotoGP juga sudah dibekali dengan laser yang berfungsi untuk mengecek permukaan ban… Contohnya bisa Brosist simak pada box di gambar yang EA’s Blog sertakan barusan. Setiap ban MotoGP yang melebihi toleransi kelebaran dari tengah ban bakal langsung diganti dan dikembalikan ke Pabrik Michelin untuk dihancurkan – karena bakal membahayakan kestabilan saat dipacu di kecepatan tinggi. Coba tebak berapa toleransi yang diijinkan oleh para teknisi Michelin? Yup, 1 milimeter saja!

 

 

 

Penyesuaian Suhu Saat Delivery

 
Spoiler for Kulkas:


 Seperti yang sudah kita ketahui sejak bahasan awal tadi, Ban yang digunakan oleh pebalap MotoGP diperlakukan dengan cara khusus yang berbeda dari ban yang lainnya. Terlebih, ban ini menggunakan bahan kimia khusus yang mudah rusak bila disimpan di suhu lingkungan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, metode delivery nya pun ikutan khusus tuh Brosist.

Sejak keluar dari Pabrik Michelin hingga menuju ke event race MotoGP, 1.200 ban MotoGP yang bakal digunakan tersebut dikirim via kontainer yang steril & punya pengaturan suhu khusus. Normalnya, ban-ban ini mendapat suhu sekitar 50-70° fahrenheit (10-21° celcius) untuk memastikan kondisinya tetap terjaga saat race dimulai.

 

 

Rider Penentu Segalanya

 
Spoiler for Rider:


 Meskipun Michelin sudah menyumbangkan masing-masing teknisi expert ke setiap team balap yang berlaga di MotoGP – tak peduli dengan masukan soal temperatur, spesifikasi kompon, serta karakteristik ban yang diutarakan teknisi – keputusan terakhir soal penggunaan ban tetaplah ada di tangan pebalap itu sendiri. Apalagi, dewasa ini penggunaan ban juga bisa menentukan jalannya balapan serta lap timing yang didapatkan masing-masing rider… Dengan kata lain, nasib mereka di track, bergantung dari keputusan mereka sendiri.

 Andrea Iannone misalnya. Di Sirkuit Red Bull Ring musim lalu, Ia memilih menggunakan Ban depan Soft berdasarkan instingnya sendiri. Tak peduli meskipun itu berbeda dari kombinasi ban yang digunakan pebalap lain, ataupun yang dianjurkan oleh teknisi Michelin. Hasilnya? #AI29 sanggup keluar sebagai juara GP Austria, dan mengantarkan Ducati meraih kemenangan pertama – sejak 2010, alias setelah 6 tahun lamanya puasa juara seri.

 

 

Development Ban Baru Dalam Waktu 3 Hari

 
Spoiler for Motor:


Ban yang disuplai untuk setiap seri MotoGP ternyata tak sama, setiap sirkuit dalam kalender MotoGP 2017 menurut Michelin punya karakteristik tersendiri untuk pemilihan ban yang digunakan. Bahkan, ada juga beberapa sirkuit yang membutuhkan ban khusus, Losail misalnya. Sirkuit di tengah padang gurun ini punya tikungan kanan lebih banyak dibanding tikungan ke kiri, plus pasir yang membuat aspal sirkuit sangat abrasif terhadap ban MotoGP.

 Demi menyiasati hal ini, Michelin mendatangkan ban MotoGP khusus yang sesuai dengan spesifikasi GP Qatar, yakni yang memiliki komponen asymmetric (dinding ban kanan berbeda dari dinding ban sebelah kiri).

 Selain itu, Michelin juga dipaksa untuk bergerak cepat saat melihat adanya problem yang disebabkan oleh ban yang digunakan. Salah satu contohnya adalah ban motor Scott Redding yang meledak di kecepatan tinggi musim lalu. Meskipun saat race hanya bisa diakali dengan menggunakan ban dengan konstruksi khusus pada tiap pebalap. Tapi, Engineer Michelin berhasil menyelesaikan masalah ini, dan langsung membuat komponen ban MotoGP baru, kemudian mengirimkannya ke Circuit of The America (COTA) – hanya dalam waktu 3 hari. Wow, that was quick!

Spoiler for Cendolin Ane Gan:





Spoiler for Sumber:
Diubah oleh mr.fun07 14-07-2017 10:27
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
9.9K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan