Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi, mengaku berusaha menekan bunga kredit perbankan, khususnya untuk kredit usaha rakyat. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menggairahkan perekonomian nasional. Jokowi mengharapkan bunga kredit turun pada angka 7 persen pada tahun depan. Adapun bunga kredit pada tahun ini stabil berkisar 9 persen.

Presiden Jokowi menyebut bunga kredit pada angka 9 persen sudah lumayan bagus dibandingkan beberapa tahun lalu sebesar 22 persen. Diharapkannya pula agar koperasi ikut berkontribusi menyalurkan kredit usaha rakyat. Partisipasi koperasi diyakini membuat roda perekonomian berputar dengan baik ditopang pemerataan. Diakuinya permasalahan bangsa yang mendesak dituntaskan adalah ketimpangan ekonomi.

"Kita sebenarnya memberikan kesempatan kepada koperasi ikut menyalurkan kredit usaha rakyat yang dulu bunganya sampai 22 persen. Sekarang dengan subsidi dari APBN, bunganya bisa kita potong menjadi 9 persen. Insya Allah, tahun depan akan kita tekan lagi menjadi 7 persen," kata Jokowi, saat menghadiri puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) di Lapangan Karebosi, Makassar, kemarin.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menuturkan peringatan Harkopnas merupakan momentum untuk menggelorakan kembali semangat dan gerakan koperasi secara utuh. Reformasi koperasi menjadi keharusan di tengah perubahan global yang sangat pesat. Didorongnya agar para penggerak koperasi bisa beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman demi daya saing yang lebih kuat.

"Saya harapkan koperasi juga nantinya bisa berkompetisi dengan yang lain, seperti perusahaan swasta, korporasi dan BUMN. Kesempatan itu ada di depan mata dengan semangat untuk menjadikan koperasi sebagai kekuatan bersama dan kekuatan gotong royong yang mampu bersaing maupun beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kita harus belajar dengan cepat," uca orang nomor satu di republik ini.

Sumber : http://wartaekonomi.co.id/read147525...-7-persen.html