RILIS.ID, Jakarta— Penggunaan alat tangkap ikan cantrang telah dilarang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Cantrang adalah salah satu jenis alat penangkap ikan yang masuk dalam kelompok pukat tarik berkapal (boat or vessel seines).

Selain cantrang yang kini sedang ramai diperbincangkan, ada beberapa jenis alat tangkap ikan tradisional yang umumnya banyak dipakai nelayan dalam menangkap ikan. Apa saja? Berikut rilis.id rangkum dari berbagai sumber.

Bubu



Bubu adalah alat tangkap ikan yang terbuat dari bambu yang dianyam dan berbentuk bulat panjang. Pada bagian dalam bubu, dipasang tutup dari anyaman bambu yang bagian dalamnya dibiarkan terurai menghadap ke dalam sehingga ikan yang sudah terperangkap tak bisa melarikan diri. Bubu biasanya dipasang pada anak sungai yang kecil dan rawa-rawa yang agak dangkal. Bubu memiliki beberapa jenis, diantaranya bubu dasar, bubu apung, bubu hanyut, bubu jermal, bubu ambai dan bubu apolo.

Jala



Jala adalah alat tangkap ikan berbentuk jaring-jaring seperti laba-laba. Dengan alat ini, ikan-ikan kecil akan mudah masuk di lubang jala tersebut. Jala ini dioperasikan dengan cara di lemparkan hingga melebar terbentuk bulat lalu di tarik perlahan-lahan dengan teknik tertentu dalam.

Tombak



Tombak terbuat dari batang kayu maupun bambu yang ujungnya dikaitkan balik (mata tombak) dan tali penarik yang diikatkan pada mata tombak. Cara kerjanya, tali penariknya dipegang oleh nelayan kemudian setelah tombak mengenai sasaran, tali tersebut ditarik untuk mengambil hasil tangkapan.

Pancing



Alat tangkap ikan paling sederhana dan populer baik di Indonesia maupun luar negeri adalah pancing.Alat ini terdiri dari dua komponen utama yaitu tali dan mata pancing. Dalam pengunaannya, jumlah mata pancing berbeda-beda.Prinsip dasar alat ini yaitu merangsang ikan untuk memakan umpan yang dikaitkan pada mata pancing. Selain dua komponen utama diatas, pancing juga dilengkapi dengan tangkai, pemberat dan bisa juga mengunakan pelampung.

sumber : http://rilis.id/lupakan-cantrang-ini...yang-aman.html