Aku pengen menceritakan kesialan ku pagi ini saat menjadi penumpang transportasi publik di Jakarta. Seperti biasa aku memulai aktifitas dengan semangat menjemput rezeki untuk mencukupi kebutuhan dan masa depanku. Mimpi apa aku semalam sampai-sampai aku mengalami kejadian ini, sebenarnya gak ada firasat apa-apa cuma mungkin didekatkan dengan yang namanya sial. Sial aku masih mengerutuh didalam hati kecilku gak habis fikir di transporttasi senyaman ini masih ada pencopet yang mengambil kesempatan di keramaian penumpang KRL Jabodetabek.

Kronologinya saya penumpang KRL dari pasar minggu mau menuju gondangdia. Setelah menunggu sekitar 2 menit KRL dari arah bogor menuju kota berhenti di stasiun pasar minggu saya pun naik di gerbong 5 memang situasi dalam KRL rameh bangat untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan saya inisiatif untuk memindahkan tas ransel ke dada saya, yang saya lakukan didalam kereta hanya diam karena saya gak bisa gerak berdiri hempit-hempitan sama penumpang lain.

Saya hanya berfikir tas saya aman karena udah saya pindahkan di depan (didada sambil saya peluk membayangkan isteri). Akhirnya kereta yang saya tumpangi berhenti di stasiun gondangdia saya turun dan ingin menelpon isteri memberitahu kalau saya sudah sampai di gondangdia dan ternyata tas saya di silet fanik seketika Handphone yang saya baru beli sekitar semingu yang lalu hilang.

Kecewa dan gak habis fikir sampai menjadi korban copet begini tapi ya sudahlah ambil positif dari setiap kejadian mungkin Tuhan ingin saya untuk bersedkah atau mungkin pencopetnya butuh uang untuk keluaarganya walau dengan cara haram seperti ini. Pelajaran yang dapat diambil adalah harus tetap waspada dan hati-hati dimanapun berada.

Penampakan Tas yang ternoda terluka dipaksa


Sumber; Despacito