Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Pengusaha Angkot Inginkan Subsidi



SEJUMLAH pengusaha angkutan umum di Kota Bekasi mengaku antusias untuk memasang mesin pendingin udara (air conditioner/AC) di angkutan milik mereka.



Namun, mereka meminta pemerintah ikut membantu dalam pembeliannya.



Havi Rosi, salah satu pengusaha angkutan umum di Kota Bekasi, mengaku sebetulnya sudah sejak dulu ingin melengkapi empat unit angkutan miliknya dengan pendingin udara.



Hanya, ia terbentur pada persoalan mahalnya biaya pembelian dan pemasangan.



"Kalau dikasih subsidi dari pemerintah, tentu saja kita sambut hangat," ujar Rosi, kemarin.



Ia menjelaskan pemasangan satu unit fasilitas AC di angkutan umum membutuhkan biaya hingga Rp25 juta.



Harga tersebut ia dapat ketika salah satu angkutan miliknya mendapat kesempatan untuk jadi angkutan AC percontohan.



Saat itu, biaya pemasangan AC tersebut didapat secara cuma-cuma (gratis) dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.



"Kalau kemarin masih gratis. Akan tetapi, kalau sekarang pasang sendiri, tentu kami pengusaha merasa agak keberatan," kata Rosi.



Para pengusaha angkutan yang ada di Kota Bekasi berharap pemerintah membantu memikirkan cara untuk meringankan biaya pembelian, berikut pemasangan, AC.



Rosi mengaku saat ini peng-usaha angkutan sedang menjerit.



Belakangan ini pendapatan yang mereka hasilkan dari operasional angkutan umum berkurang.



Para warga sebagian besar sudah beralih ke kendaraan pribadi dan angkutan berbasis online (daring).



Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menyampaikan pihaknya masih memikirkan cara untuk mendorong agar peng-usaha angkutan umum segera memasang fasilitas pendingin ruangan di angkutan mereka.



Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) Harun Alrasyid menambahkan pihaknya mendorong para pengusaha angkutan di wilayah itu untuk berkelompok dan memiliki badan hukum.



Cara itu akan memudahkan proses pengadaan fasilitas AC.



"Dengan adanya badan hukum, pemerintah akan lebih mudah untuk melakukan pembinaan," kata Harun.



Ia menjelaskan DTKB tengah membina serta mengarahkan pemilik angkutan supaya menjadi badan hukum secara berkelompok.



Jika secara berkelompok, pengadaan AC akan lebih ringan jika dibandingkan dengan membeli perorangan.



AC untuk kendaraan di sejumlah pasar di Kota Bekasi saat ini dibanderol dengan harga Rp15 juta-Rp20 juta untuk merek Denso.



Dia mengatakan pihaknya mendukung perbaikan layanan angkutan umum yang nyaman dan aman, salah satunya adalah kehadiran angkutan ber-AC paling lambat pada Februari 2018.



"Setidaknya ini bisa mengubah persepsi angkot menjadi lebih positif," ujarnya. (Gan/J-1)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...idi/2017-07-08

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Cak Imin Anggap Kedatangan Pansus KPK ke Sukamiskin Wajar

- YLKI Sebut Pemangkasan Subsidi Listrik Harus Dibarengi Peningkatan Pelayanan

- PLN: Bukan Kenaikan Tarif, Hanya Menerapkan Subsidi Tepat Sasaran

0
330
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan