Buat yang sering berseliweran di media sosial pasti tau kalau beberapa hari belakangan ini ada heboh- heboh kasus pesanan GoFood fiktif yang dialamatkan ke seorang karyawan bernama Julianto S. Kejadian ini jadi viral setelah beberapa pengguna facebook membagikan kisah ini di facebook. Begini salah satu bunyi postingannya Gan:
2 hari belakangan ini temen kantor gue tertipu dan merasa terperas karena ada yang menggunakan namanya untuk membuat akun gojek dan memesan makanan (dalam hal ini gofood) dan dikirimkan ke alamat kantornya. Bayangin aja hari pertama pesanan datang bertubi2 hingga 600ribu melayang untuk beberapa pesanan, dibayar temen gue . Dan hari ini semakin gila !! Baru jam 12 siang sudah sekitar 1juta yang keluar untuk pesanan yang dia tidak pesan, pesanan terakhir yang kita terima adalah bebek kaleyo . Itu karena dia terlalu baik untuk memikirkan nasib para gojek yang merasa tertipu oleh "oknum" yang entahlah siapa itu maka dia bayar, dan kita menerangkan bahwa itu bukan pesanannya namun tetap membayarnya .
Tapi jika jadi dia apa yang kalian lakukan ? Untuk para gojek yang setelah penyetopan penerimaan dikarenakan beliau sedang lapor ke kantor gojek, saya mewakili teman saya minta maaf . Temab saya sudah jauh lebih rugi daripada kalian . Dan pengantar gofood terakhir yang kita terimapun membantu untuk penyetopan ordee fiktif ini .
So, bagi teman2 gojek .. benar kalian harus hati2 dan aware saat ini untuk pemesanan go food atas nama "JULIANTO S" dan pemesanan dikirimkan ke danamon matraman lt.5, KALAU BISA JANGAN DIAMBIL. Namun please jangan salah sangka dengan menyebar foto2nya dia , karena dia juga korban .
Kenapa gue nulis begini ? Karena gue tau di group2 ojol sudah menyevar namun menyebarkan fotonya beliau . Mungkin salah paham karena dirasanya dia yang melakukan . Tapi bukan dia yang melakukannya, dia hanyalah korban ! Kenapa gue yakin dan gue menulis ini ? Karena gue tau dari kmaren hp nya dia dimatikan (selain dari gofood dari yang lain juga di teror), dia merasa takut. Dan gue temen 1 lantainya, dan untuk kejadian makanan bertubi2 hari ini gue dan temen2 gue di lt. 5 yang sama dengan beliau, PATUNGAN . Karena kasihan dengan dia.
Mohon doanya semoga temen gue ini dijauhkan dari fitnah dan semoga orang yang melakukan ini segera sadar bahwa dia telah merugikan banyak pihak. 😭
Bantu sebar ya klarifikasi ini, karena jika benar dia .. tidak mungkin dia datang lapor ke kantor gojek siang tadi dan tidak mungkin di hari pertama dia yang terima makanannya dan "terpaksa" bayar !!! Terimakasihh banyak semoga rahmat melimpah . Beware juga takutnya memesan dengan ojol2 lainnya ..
NEW UPDATE : hati2 ya seakrang karna beliau tidak di kantor lagi, sekarang hati2 pula penvirimannya ke rumah beliau . Hati2 juga atas pesanan atas nama "JuLIANto / juliantosudrajat / julianto S" dengan note "SAYA ORDER SESUAI PESANAN , LANGSUNG DIKIRIM, TIDAK USAH KONFIRMASI" sesuai dengan note2 sebelumnya yang bertujuan di kantor. Karena pelaku mulai mengirimkan ke alamat rumahnya .. terimakasih . Hati2 pula dengan orderan2 online lainya . Karena kemarin go box pun dipesan - sumber
CINTA DI TOLAK.. PASUKAN GO FOOD DI KERAHKAN. Kejadian DRIVER GOJEK yg memesan makanan seharga 200rb bukanlah korban utama dari kejadian ini. Katakanlah xx orang gila yg memesan bertubi tubi dan memakai identitas JULIANTO S yg sekarang sudah viral dan namanya menjadi hancur. 2 hari belakangan tiba tiba banyak yg memesan GoFood atas nama Julianto padahal yg bersangkutan TIDAK MEMESAN, bahkan satu per satu di bayar krn kasihan dengan Driver GoJeknya, 600rb totalnya sudah terbayar, menambah lagi pesanan ini itu hingga 1jt. Saking sudah kewalahan 1 lantai karyawan teman nya Julianto ikut patungan membayar satu per satu Go Food yg datang. Menurut Driver yg memesan itu suara cewek, rumornya sih ada cewek yg naksir Julianto ini cuma di tolak, mungkin ini blm terbukti. Tapi tersangka update profile picture nya kok KTP Julianto ya?? Hari ini pesanan online makin GILAAA bahkan gak hanya Go Food ada juga GO BOX, edan gak? dasar Psyco. Julianto skrng merasa ketakutan karena dia di cari banyak Driver Go Jek padahal dia juga KORBAN. Dia bahkan tidak mengaktifkan HP nya tapi pesanan itu terus datang bertubi tubi. Jadi BEWARE GUYS kalau ada pesanan atas nama JULIANTO S dan pemesanan dikirimkan ke Danamon Matraman lt.5, KALAU BISA JANGAN DIAMBIL. Saat ini sudah di laporkan ke pihak KEPOLISIAN semoga pelakunya segera tertangkap. MOHON DI SHARE GUYS.
PESEN BUAT PELAKU: WOY CINTA LU YG DI TOLAK KNP DRIVER GOJEK YG JD KORBAAAN????? GAK PUNYA OTAK
UPDATE: Terhitung hari ini 6/7/17 Julianto di PHK oleh perusahaan nya di karenakan masalah ini.
UPDATE: 7/7/17: Pelaku masih belum TOBAT, masih terus BANYAK DRIVER MENJADI KORBAN, krn Julianto sudah di PHK sekarang pesanan GO FOOD nya dikirim ke rumah nya. Tetep yg kasihan driver Go Food yg gak tau apa apa.
Jadi si Julianto ini sih tampaknya sedang mendapatkan teror dari seseorang yang konon katanya sih patah hati karena dia. Terornya ini dilakukan oleh orang yang memanfaatkan jasa driver gojek. Julianto mulai mendapat kiriman banyak makanan di kantornya dengan menggunakan jasa Go Food yang mengatasnamakan dirinya. Padahal dia sama sekali tidak memesan semua makanan tersebut.
Alhasil driver Gojek pun ikutan jadi korban. Mereka sudah terlanjur membelikan pesanan dengan duit pribadi mereka. Julianto sendiri sih akhirnya membayar pesanan-pesanan tersebut meski bukan dia yang memesan dengan alasan kasihan dengan si driver Gojek.
Masalahnya pesanan go food ini gak berhenti-berhenti datang. Julianto pun harus membayar pesanan tersebut meski bukan dia yang memesan. Rekan-rekan di kantornya pun ikutan patungan menalangi biaya makanan yang dikirim karena kasihan. Soalnua pesanan yang dikirimkan atas nama dia bisa mencapai ratusan ribu rupiah Gan. Bahkan dalam salah satu postingan pengguna facebook disebutkan kalau pesanan yang diterima sudah mencapai 1 jutaan rupiah.
Sedihnya lagi nih Gan. Katanya si Julianto juga sampai di non aktifkan oleh kantornya karena teror yang dia terima ini. Belum lagi meski sudah diberhentikan oleh kantor, Julianto tetap menerima orderan makanan yang dikirimkan menggunakan jasa gojek ke rumahnya.
Si Agan julianto ini juga sudah menuliskan klarifikasinya melalui status Facebook. Bahwa dia tidak pernah melakukan pemesanan Go Food dan tidak bermaksud merugikan pihak Gojek sama sekali.
Netizen langsung ramai mengomentari kejadian ini. Banyak yang mengkritik tindakan orang di balik orderan fiktif ini karena merugikan banyak pihak. Siapa orang dibalik orderan fiktif ini? Beberapa netizen sih berhasil mencari facebook si pelaku. Tapi ane sih gak tau apakah itu bear-benar orang yang ada di balik pesanan fiktif ini atau gak.
Yang jelas sih kalau patah hati atau masalah sama orang lain janganlah ngelakuin teror-teror kayak begini.
Kasian si abang gojek, kasian juga rekan kantornya, kasian juga orang yang diteror.
Mending move on aja gan. Lupain yang sudah-sudah, oke?
UPDATE
Buat yang masih penasaran dengan kelanjutan kasus ini, ane coba masukkan berbagai berita terbaru ya Gan.
jadi sih Julianto menduga pelaku dari teror order fiktif ini adalah seorang wanita bernama Arti dengan alasan cinta si mbaknya yang ditolak oleh Julianto. Teror gak cuma dalam bentuk orderan go food. Dalam satu artikel ayah Julianto juga mengaku mendapatkan ancaman.
Selain itu Gan, ternyata ada orang lain bernama Dafa yang juga dulunya pernah mendapatkan teror serupa, dan diduga dilakukan oleh orang yang sama, yakni si mbak Arti ini. Sejauh ini sih si terduga masih membantah melakukan teror oder fiktif ini. Tapi ya, kita tunggu aja gimana kelanjutan kasusnya di kepolisian ya Gan.
Quote:
Siapa Penjebak Julianto yang Diserbu Ojek Online?
Jakarta - Julianto Sudrajat menduga perempuan berinisial A berada di balik 'teror' order fiktif Go-Food yang dialamatkan kepada dirinya. Julianto menduga cinta A yang ditolaknya menjadi sebab serangan order fiktif tersebut.
Julianto menyebut percakapannya dengan A dimulai dari komentar status Facebook yang kemudian beralih ke percakapan WhatsApp (WA). Dari percakapan WA itu, A mulai menunjukkan perasaannya kepada Julianto.
"Dari ngobrol-ngobrol itu, dia minta nomor WA saya. Pas itu saya belum curiga, dong. Kemudian ngobrol-ngobrol lewat WA tahu-tahu dia nembak saya, tapi saya belum mau," kata Julianto saat ditemui detikcom di rumahnya di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2017) malam.
Julianto merasa dipaksa A untuk menerima cintanya karena diteror melalui telepon hingga WA. A berkeras agar Julianto menerima cintanya hingga mengumumkan hubungan keduanya melalui status di Facebook.
"Kemudian dia maksa saya, telepon-telepon dan SMS/WA bahwa kamu harus jadian sama saya," kata Julianto.
"Saya disuruh publish hubungan Relationship, terus harus pakai kata-kata sayang saat chat sama dia. Iya, saya nurutin karena dipaksa sama dia," sambungnya.
Julianto mengaku terpaksa menuruti permintaan itu karena A mengancam akan bunuh diri. Tak hanya itu, A terus meneleponnya dan minta dipertemukan dengan ibunya.
"Karena dia ngancam akan bunuh diri dengan gunting atau loncat ke rel dan tabrakkan tubuhnya ke kereta, jadi saya turutin," jelas Julianto.
"Saya kan mulai risi ditelepon terus, follow up segala macam. Dari situ dia bilang, 'Saya harus ketemu ibu kamu buat minta restu, saya minta KTP kamu.' Saya tanya buat apa, tapi dia terus maksa, bilang kalau tidak (dituruti), dia bunuh diri. Lalu saya turuti untuk kirim foto KTP saya," urainya.
Setelah Julianto mengirimkan foto KTP-nya, A kemudian menuliskan status di akun media sosialnya. A menulis bahwa dia dibohongi dan dikhianati Julianto.
"Jadi setelah saya kasih KTP, perempuan itu bikin status bahwa dia dibohongi dan dikhianati. Sekarang semua komen wall dia sudah dihapus-hapus, di Instagram, dia bikin akun lain banyak," sambung teman Julianto.
Teman Julianto mengatakan, setelah mendapat KTP itu, A juga sempat menuliskan perasaannya untuk Julianto. Tak lama A mengaku ditipu dan dihamili oleh Julianto.
"Setelah janjian dapat KTP dia buat status lagi 'Julianto sayang banget' habis itu bikin lagi soal dikhianati sambil posting foto sama KTP Jajat (Julianto)," kata teman yang duduk di sebelah Julianto itu.
"Jadi distatus itu, ditulis kejadiannya kalau Jajat itu bawa kabur uang dan sudah hamilin dia. Otomatis kita temen-temen di WA 'sidang' Jajat," sambungnya.
Julianto pun membantah apa yang ditulis oleh A. Menurutnya, selama mengenal A di media sosial pada 2016 Julianto baru bertemu satu kali pada Senin (3/7).
"Pegangan tangan aja belum gimana hamilin, baru kenal seminggu," tukasnya. sumber(rns/rns)
Quote:
Selain Teror Order Fiktif Go-Food, Pelaku juga Ancam Ayah Julianto
Jakarta - Selain meneror Julianto, warga Matraman, Jakarta Timur, pelaku juga meneror ayah Julianto. Pelaku yang diduga wanita berinisial A, meminta ayah Julianto untuk mempertemukan dirinya dengan Julianto. Bahkan A mengancam akan membawa polisi.
"Beberapa hari setelah Lebaran, anak saya cerita ke saya punya masalah dengan seorang perempuan, diceritakan saya sebagai orang yang tahu ingin menyelesaikan secara kekeluargaan. Saya menelepon perempuan itu tetapi tidak ada respons positif tetapi justru sebaliknya, banyak hal-hal yang tidak berkenan," ujar ayah Julianto, Andi Hermanto saat ditemui di rumahnya Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (8/7/2017).
Andi mengaku, usai menelepon A, bukannya masalah selesai malahan dia mendapat teror. Bahkan, dirinya juga sudah bersilaturahmi ke rumah orang tua A di Kayu Manis. Lagi-lagi masalah ini tidak selesai.
Andi mengatakan, pasca silaturahmi itu juga mulai berdatangan teror order Go-Food fiktif ke anaknya.
"Pertama, jelas anak saya diancam, diaduin ke polisi, RT/RW dibikin jelek namanya di pekerjaannya, saya mencoba untuk silaturahmi ke keluarganya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Ternyata tidak bisa Setelah itu barulah terjadi kasus Gojek-Gojek itu, paket beberapa hari lalu," ucapnya.
Andi berharap masalah Julianto dengan A dapat diselesaikan dengan baik-baik dan bermusyawarah. Dia berharap kasus ini segera diselesaikan.
"Jadi kita selesaikan secara baik-baik kita lakukan itikad baik, karena kita selalu ajarkan ke anak-anak untuk menyelesaikan permasalahan dengan bermusyawarah kekeluargaan dan selalu kita coba ingin bertemu dengan keluarganya," ucapnya.
Salah Satu Pasukan Oranye Juga Kena Teror Order Go-Food Fiktif
Jakarta - Selain driver ojek online Julianto Sudrajat, Ahmad Maulana alias Dafi juga menjadi korban teror order fiktif Go-Food. Dafi yang bekerja sebagai pasukan oranye di Kebon Kacang, Jakarta Pusat menduga, pelakunya adalah orang yang sama, dengan motif sama, yakni masalah asmara.
Dafi bercerita, dia sempat berhubungan dengan wanita warga Kayumanis, Jakarta Timur, berinisial A. Pertemuan antara Dafi dengan A terjadi pada awal Juni 2017.
Namun asmara mereka berdua tak berjalan lama. Bermodal kenalan dari Facebook, Dafi mengaku kecewa karena penampilan A yang asli beda dengan foto di Facebook.
"Awalnya (kenalan) lewat FB, awalnya kenalan gini-gini. saya samperin ke rumahnya, ternyata lain dengan di fotonya, ya sudah saya tolak saja cintanya," ucap Dafi saat ditemui di Kantor PPSU Tanah Abang, Jl KH Mas Mansyur, Jakpus, Sabtu (8/7/2017).
Sang wanita juga sempat mengajak Dafi untuk bertemu orang tuanya. Permintaan itu pun disanggupi dan Dafi dengan tegas menolak pinangan keluarga A.
"(Habis itu) dia minta KTP ternyata, KTP itu buat difoto diedarin ke IG (Instagram), dibilangnya saya penipuan, lari dari tanggung jawab," ujarnya. Pasca penolakan itu, muncul teror terhadap Dafi. Mulai dari Go-Food hingga Grab Food. Jumlah order fiktif itu pun tak kecil ada order yang mencapai Rp 1 juta.
"Hari pertama kenalan, hari kedua dan ketiga, hari keempat diteror," tutup Dafi. (rns/rns)SUMBER
Quote:
Sosok Arti yang Dituduh Julianto-Dafi Peneror Order Fiktif Go-Food
Sugiharti alias Arti wanita yang diduga dibalik teror order fiktif Go-Food berjilbab ungu (Foto: Denita Matondang/detikcom)
Jakarta - Dua orang pria bernama Julianto Sudrajat dan Ahmad Maulana alias Dafi (28) mengaku menjadi korban order fiktif layanan Go-Food yang dialamatkan pada dirinya. Keduanya menduga sosok wanita bernama Arti yang cintanya mereka tolak menjadi dalang dibalik teror order fiktif tersebut.
detikcom menelusuri sosok wanita yang belakangan diketahui memiliki nama lengkap Sugiarti alias Arti (26). Arti merupakan warga kawasan Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur.
Ditemui di rumahnya, Sabtu (8/7/2017), Arti mengaku mengenal Julianto dan Dafi. Jika Dafi mengaku bertemu di depan gang rumah Arti, Arti sendiri mengaku pertama kali bertemu di apotek tempat kerjanya di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kenal Dafi di apotek di Kemayoran, nggak lama minta jadian. Seminggu, ada teman datang dia minta no HP temen saya Yenni," kata wanita kelahiran Bekasi itu.
Arti menolak memberikan nomor HP Yenni dan membuat Dafi kesal. Menurut Arti, saat itu Dafi kemudian memblokir nomor WhatsApp-nya (WA).
"Seminggu, ada teman datang, dia itu minta no HP temen saya, Yenni. Terus tiba-tiba WA-ku diblokir nggak dikasih, ngambek, tiga hari lagi, di WA lagi, minta nomor WA si Yenni," jelasnya.
Arti mengatakan Dafi sempat berniat meminjam uangnya sebesar Rp 700 ribu dengan alasan untuk membayar hutang ibunya di bank keliling. Arti mengaku saat itu hanya memiliki uang Rp 200 ribu.
"Dia (Dafi) juga sempat minjam uang Rp 700 (ribu) buat bayar hutang ibunya di bank keliling. Aku bilang Rp 700 (ribu) nggak ada aku kan bantu ponakan, adanya Rp 200 (ribu), nggak papa aku antar ke itunya," ujar Arti.
Sementara itu, Arti mengaku mengenal Julianto Sudrajat dari pertemanannya dengan Dafi di Facebook (FB). Arti menyebut perkenalan dengan Julianto itu pada Desember 2016.
"Sama Julianto kenal dari Facebook, dia yang minta kenalan, dia satu pertemanan dengan Dafi, tapi sama dia tahun 2016 Desember, chatting-an gitu, tapi belum pernah ketemu," terang dia.
Dari percakapan di FB itu, Arti menyebut Julianto mengajaknya bertemu dan mengajaknya menikah. Arti menyebut baik Dafi dan Julianto mengaku serius berhubungan dengannya.
"Dua-duanya bilang serius. Akhirnya, si Dafi yang kesini ngomong pengen nikah, pengen serius. Ya udah, yang mana aja duluan nggak apa-apa," urai Arti.
Arti adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Dia lahir dari pasangan Asmayetty (60) dan Yoyok Dwi Cahyono (62). Arti mengaku trauma setelah bahtera rumah tangganya dengan pria bernama Reza Harlan gagal. Arti menjadi berhati-hati dengan pinangan tersebut. Tak disangka saat Dafi datang ke rumahnya, Arti mengaku malah dihina sebagai wanita gila.
"Karena aku trauma, pernah nikah sebelumnya sama Reza Harlan. Makanya pas kemarin juga ngatain saya psycho, akun aku di-hack, keponakan aku di buka juga nggak bisa," bebernya.
Wanita lulusan D3 Bina Sarana Informatika (BSI) itu kemudian membantah melakukan teror order fiktif kepada Julianto dan Dafi. Arti menyebut driver ojek online yang datang menghampiri Dafi untuk menagih uangnya.
"Itu nggak ada, aku cuma pas mau minta uang aja yang di ojek online itu. Aku suruhin minta uang itu, itu juga pake uangku, bahkan ditelepon Grabnya juga," tukasnya. sumber