PEMBANGUNAN Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) mulai menyentuh proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka. Hal ini seiring dimulainya rancang bangun akses dari tol tersebut menuju lokasi bandara.



Seperti diketahui, jalan tol ini dibangun sebagai akses utama menuju BIJB Kertajati yang ditargetkan mulai beroperasi akhir 2018 mendatang. Tol Cisumdawu pun diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di jalur tengah Jawa Barat.



Sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang juga bagian dari konsorsium Citra Karya Jabar Tol (CKJT), PT Jasa Sarana tengah mengupayakan rancang bangun akses dari Tol Cisumdawu menuju Bandara Kertajati.



Menurut Direktur Utama PT Jasa Sarana Mulyadi, koordinasi telah dilakukan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), dan CKJT sendiri sebagai pengembang Tol Cisumdawu.



"Pada saat yang bersamaan, kami juga berkoordinasi dengan Pemkab Majalengkan untuk penentuan akses bandara tersebut," kata Mulyadi di Bandung, Kamis (6/4).



Mulyadi menjelaskan, koordinasi dengan BPJT dilakukan untuk mendapatkan opsi akses bandara dari Tol Cipali atau Tol Cisumdawu menuju Bandara Kertajati.



Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka dilakukan untuk mendapatkan tiga titik opsi akses bandara yang paling memungkinkan.



"Sementara koordinasi dengan CKJT terkait pembiayaannya, karena ada porsi lahan yang diperlukan untuk akses tersebut. Apakah disiapkan lahan oleh Pemprov Jabar dengan penyertaan modal ke Jasa Sarana atau oleh konsorsium," paparnya.



Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan data BPJT per April 2017, pembangunan Jalan Tol Cisumdawu menunjukkan progres yang cukup menggembirakan, terutama pembangunan kontruksi seksi II yang menghubungkan Tanjungsari-Sumedang yang sudah mencapai 79,10%.



Secara keseluruhan, progres pembangunan jalan tol ini sudah 21,8%.



"Pembebasan lahan dan kontruksi seksi I dan seksi II sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Sementara seksi III, IV, V, dan VI merupakan tanggung jawab konsorsium," katanya.



Sementara itu, progres pembebasan lahan pun terus menunjukkan peningkatan. Mulyadi menyebut, seksi I Cileunyi-Tanjungsari sepanjang 14,7 kilometer telah mencapai 69,85%, seksi II Tanjungsari-Sumedang sepanjang 19,2 kilometer mencapai 95,26%, seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,15 kilometer mencapai 98,08%, serta seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 kilometer mencapai 1,64%.



"Sisanya masih dalam proses," katanya.



Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membenarkan, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada BPJT untuk menerbitkan izin akses jalan tol menuju BIJB Kertajati.



Meski tol bandara masih mendapat penolakan sebagian warga Kabupaten Majalengka, permohonan itu tetap diproses agar saat diperlukan tak perlu lagi menempuh tahapan.



"Nantinya, terminal multimoda Bandara Kertajati akan mengintegrasikan layanan transportasi yang dibutuhkan penumpang maupun pengusaha logistik," katanya.



Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, selain pengembangan infrastruktur penunjang BIJB Kertajati, percepatan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu mutlak dilakukan.



Ineu mengatakan, pembangunan Jalan Tol Cisumdawu harus menjadi prioritas. Selain untuk mengurai kemacetan di kawasan Jatinangor dan Tanjungsari, jalan tol ini menjadi akses utama menuju BIJB Kertajati.



"Saya sangat berharap Tol Cisumdawu cepat selesai," ujarnya. (OL-6)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ang/2017-07-06

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Mandiri Umumkan Pendirian Bank Mandiri Berhad

- Opsi Jalan Tengah Ambang Batas Pencalonan Presiden Menguat

- Mendag Akui Ada Mafia Pangan