Quote:
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkomitmen menjaga kualitas kelulusan calon taruna Akademi Kepolisian. Calon terbaik yang lulus, bukan berdasarkan prioritas terhadap putra daerah.
“Prinisip proses rekrutmen, kita betul mencari calon berkualitas,” kata Asisten Kepala Polri Divisi SDM Irjen Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).
Belakangan memang terbit aturan kontroversial Kapolda Jawa Barat dengan nomor Kep/702/VI/2017 perihal kebijakan prioritas putra daerah dalam penerimaan lulus calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Polda Jawa Barat tahun anggaran 2017.
Buntut aturan itu, 12 nama calon taruna Akpol sempat disingkirkan dalam seleksi. Pasalnya mereka dianggap tidak mewakili aturan Kapolda Jawa Barat.
Adapun mereka yakni Mochamad Fikri Dafa Alfarez, Agus Fajar Gumelar, Haris Dwi Wibowo, Ahmad Iqbal, Nicho Eliezer, Muhamad Faizal, Richard Sembiring, Holmes Juan Batubara, Evander Parulian S, Alif Hilmy Maulana, Kyflan Ahmad Syukur dan Muhammad Yusuf Aprian.
“Nama-nama ini sebelumnya tidak terpilih karena nonputra daerah,” lanjut Arief.
Namun pendulum nasib 12 nama tersebut berubah pasca menyeruaknya protes para orang tua saat sidang penetapan kelulusan taruna Akpol. Tim gabungan dari Mabes Polri membentuk tim gabungan menelusuri kisruh.
Kemudian diputuskan Mabes Polri mengambil alih langsung proses penetapan lulus para calon taruna. Hingga akhirnya nama 12 calon taruna tersebut dinyatakan lulus.
Nantinya 12 nama ini akan bergabung dengan 15 taruna dan 4 taruni yang sudah lolos.
“Kami menetapkan calon taruna lulus dari panitia polda jabar sebanyak 27 taruna dan 4 taruni,” pungkasnya.

Sumber
http://kriminalitas.com/mabes-polri-...kapolda-jabar/
Semoga hanya mereka yang layak untuk menjadi Polisi, mengingat reputasi yang sedang menurun di masyarkat