- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kontribusi TKI Capai Rp 130 Triliun Tiap Tahun, Tapi Nangis di Negeri Orang


TS
p0congkaskus
Kontribusi TKI Capai Rp 130 Triliun Tiap Tahun, Tapi Nangis di Negeri Orang

RILIS.ID, Jakarta— Sumbangsih para TKI bagi perekonomian nasional tidak bisa diremehkan. Kontribusi diaspora Indonesia bagi Tanah Air cukup besar. Salah satunya kontribusi tersebut adalah nilai remitansi dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencapai Rp 130 triliun per tahun. Jumlah ini melebihi seluruh investasi asing yang masuk ke Indonesia.
Menurut Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global Dino Patti Djalal, Jumlah diaspora Indonesia sebanyak 8 juta orang. Tersebar di 18 negara di dunia.
Sebanyak 18 kota tersebut, meliputi Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Madagaskar, Qatar, Suriname, Singapura, dan negara lainnya di dunia. "Satu orang diaspora Indonesia saja punya hak paten lebih banyak daripada hak paten dunia," terang Dino saat menghadiri Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Main Hall Kota Kasablanka, Jakarta, belum lama ini.
Dino menjelaskan, sumbangan TKI ke Indonesia mencapai Rp 130 triliun setiap tahun dari remitansi. Nilai kontribusi ini sama dengan pendapatan atau devisa dari sektor industri pariwisata nasional.
"Kontribusi Rp 130 triliun dari TKI ini pernah melebihi seluruh investasi asing di Indonesia. Melebihi pajak yang diterima pemerintah dari dunia pertambangan. Itu hanya dari 2 juta TKI lho," ujar Mantan Dubes AS itu.
Ketika TKI mengirimkan uang ke tanah air terjadi sumbanga devisa negara karena para tki ini harus "membeli" rupiah dengan menggunakan mata uang asing tersebut. Semakin banyaknya mata uang asing, yang ditukarkan untuk sejumlah rupiah akan berakibat pada 2 hal yaitu:
1. Bertambahnya simpanan uang asing yang menjadi sumber devisa
2. Kebutuhan terhadap rupiah meningkat,dan sesuai hukum "supply and demand" maka nilai mata uang rupiah akan menguat dibanding mata uang asing
Semakin banyak TKI menghasilkan upah dan mengirimkannya ke indonesia,semakin besar juga kontribusi mereka terhadap naiknya devisa negara. semakin besarnya juga pertumbuhan devisa negara maka berimbas pada tinginya tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia.
Namun demikian, sumbangsih para TKI kerap tak berbanding lurus dengan nasib mereka sendiri. Tenaga kerja asal Indonesia seringkali mengalami tindak kekerasan terutama kaum perempuan hingga percobaan pembunuhan oleh majikan mereka.
Bulan Juni 2017 lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan dia bertemu dengan 250 tenaga kerja Indonesia (TKI) informal yang bekerja di Dubai. Mereka bermasalah dengan tempat bekerja, seperti gaji tidak dibayar, mendapat penganiayaan atau pemerkosaan, dan lain-lain.
"Mereka menangis di depan saya, ingin pulang ke Indonesia," ujar Yohana.
Yohana mengungkap, persoalan itu tidak hanya dihadapi tenaga kerja di Dubai, melainkan juga di Arab Saudi, Hong Kong, dan Malaysia.
Karena itu, dia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait persoalan TKI agar penyaluran dilakukan tidak melalui jalur illegal alias tidak memenuhi prosedural. "Harus ada edukasi di daerah Jabar, Jateng, Jatim, NTT, dan NTB yang menjadi kantong trafficking. Kepala desa harus sosialisasi ke perempuan dan anak jangan keluar negeri untuk program yang tidak jelas," Yohana menandaskan.
sumber: http://www.rilis.id/kontribusi-tki-c...eri-orang.html
0
1.1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan