- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Buka Lowongan, Jokowi Cari Koki Jago Masak Ikan


TS
aghilfath
Buka Lowongan, Jokowi Cari Koki Jago Masak Ikan
Spoiler for Buka Lowongan, Jokowi Cari Koki Jago Masak Ikan:

Quote:
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari koki yang jago masak ikan. Hasil racikan koki tersebut akan disajikan pada acara HUT Indonesia ke 72 di Istana.
"Hari ini kita akan sampaikan rencana kita untuk mencari koki yang akan masak ikan di istana," ujar Kepala Staf Presiden Teten Masduki saat Konferensi Pers Lomba Masak Ikan Nusantara di Kantornya, Jakarta, Senin (3/7/2017)
Lomba Masak Ikan Nusantara juga sebagai kampanye mengajak masyarakat lebih banyak mengonsumsi ikan. Teten menjelaskan, angka konsumsi ikan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan negara tetangga.
Angka konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 40 kg per kapita, ditargetkan pada 2019 menjadi 54 kg.
"Padahal 70% daerah di Indonesia adalah air dan di air ada ikan. Tidak salah Pak Presiden bikin kuis ikan. Kita harus budaya kan kuliner ikan hadi jangan hanya digoreng atau dibakar," kata Teten.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, mengatakan 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia serta kekurangan gizi dan protein, padahal Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil laut dan ikan yang merupakan salah satu sumber utama protein, vitamin, dan mineral yang dapat dimanfaatkan.
"Presiden ingin punya Nawa Cita, kelima adalah meningkatkan kualitas hidup masyakarat. 37,2% ada perkembangan tinggi berat badan yang tidak sesuai. Hampir 40%. Antara 4 anak 1 itu anak kita stunting. Kita coba untuk turunkan hingga jadi 27,5%," terang Nila.
Dengan adanya Lomba Masak Ikan Nusantara, kata Nila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat membiasakan diri mengonsumsi ikan.
"Ibu susi katakan akan ditenggelamkan kapal dan orang yang tidak makan ikan juga akan ditenggelamkan. Masyakarat mengerti bahwa ikan berprotein. Orang juga makan ikan saya pikir ikannya juga dari Indonesia," kata Nila.
Jika sudah terbiasa makan ikan, diharapkan masyarakat bisa beralih dari kebiasaan mengonsumsi daging sapi.
"Presiden ingin 10-40 tahun kemudian anak-anak kita dilahirkan lebih cerdas. Insya Allah dengan adanya ikan kita tidak lagi butuh daging. 1 ekor sapi butuh 2 ha bayangkan 250 juta jiwa lebih banyak lahan yang dibutuhkan," tutur Nila.
Lomba Masak Ikan Nusantara berlangsung 1-17 Agustus 2017. Peserta yang boleh ikutan juga tidak dibatasi, boleh sebagai ibu rumah tangga hingga koki profesional sekalipun.
Mengenai resep masakan, pemerintah juga tidak membatasi alias para peserta boleh memasak dengan menu andalannya masing-masing. Hanya saja, ikan yang digunakan hanya boleh yang berasal dari perairan di Indonesia baik ikan laut maupun ikan air tawar.
Untuk info lengkap dan pendaftaran peserta Lomba Masak Ikan Nusantara bisa dilihat di www.Primarasa.co.id atau kontak Sari Wardi (email: sari.astuti@Feminagroup.com, sariwardi.astuti@gmail.com dan bisa menghubungi 08119993775).
"Hari ini kita akan sampaikan rencana kita untuk mencari koki yang akan masak ikan di istana," ujar Kepala Staf Presiden Teten Masduki saat Konferensi Pers Lomba Masak Ikan Nusantara di Kantornya, Jakarta, Senin (3/7/2017)
Lomba Masak Ikan Nusantara juga sebagai kampanye mengajak masyarakat lebih banyak mengonsumsi ikan. Teten menjelaskan, angka konsumsi ikan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan negara tetangga.
Angka konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 40 kg per kapita, ditargetkan pada 2019 menjadi 54 kg.
"Padahal 70% daerah di Indonesia adalah air dan di air ada ikan. Tidak salah Pak Presiden bikin kuis ikan. Kita harus budaya kan kuliner ikan hadi jangan hanya digoreng atau dibakar," kata Teten.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, mengatakan 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia serta kekurangan gizi dan protein, padahal Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil laut dan ikan yang merupakan salah satu sumber utama protein, vitamin, dan mineral yang dapat dimanfaatkan.
"Presiden ingin punya Nawa Cita, kelima adalah meningkatkan kualitas hidup masyakarat. 37,2% ada perkembangan tinggi berat badan yang tidak sesuai. Hampir 40%. Antara 4 anak 1 itu anak kita stunting. Kita coba untuk turunkan hingga jadi 27,5%," terang Nila.
Dengan adanya Lomba Masak Ikan Nusantara, kata Nila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat membiasakan diri mengonsumsi ikan.
"Ibu susi katakan akan ditenggelamkan kapal dan orang yang tidak makan ikan juga akan ditenggelamkan. Masyakarat mengerti bahwa ikan berprotein. Orang juga makan ikan saya pikir ikannya juga dari Indonesia," kata Nila.
Jika sudah terbiasa makan ikan, diharapkan masyarakat bisa beralih dari kebiasaan mengonsumsi daging sapi.
"Presiden ingin 10-40 tahun kemudian anak-anak kita dilahirkan lebih cerdas. Insya Allah dengan adanya ikan kita tidak lagi butuh daging. 1 ekor sapi butuh 2 ha bayangkan 250 juta jiwa lebih banyak lahan yang dibutuhkan," tutur Nila.
Lomba Masak Ikan Nusantara berlangsung 1-17 Agustus 2017. Peserta yang boleh ikutan juga tidak dibatasi, boleh sebagai ibu rumah tangga hingga koki profesional sekalipun.
Mengenai resep masakan, pemerintah juga tidak membatasi alias para peserta boleh memasak dengan menu andalannya masing-masing. Hanya saja, ikan yang digunakan hanya boleh yang berasal dari perairan di Indonesia baik ikan laut maupun ikan air tawar.
Untuk info lengkap dan pendaftaran peserta Lomba Masak Ikan Nusantara bisa dilihat di www.Primarasa.co.id atau kontak Sari Wardi (email: sari.astuti@Feminagroup.com, sariwardi.astuti@gmail.com dan bisa menghubungi 08119993775).
detik
Sayang ane ga jago masak ikan

0
3.1K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan