Ada 'Vampir' Sedot Darah Puluhan Ternak di Samarinda?
TS
gastor
Ada 'Vampir' Sedot Darah Puluhan Ternak di Samarinda?
Ada 'Vampir' Sedot Darah Puluhan Ternak di Samarinda?
Spoiler for Seekor kambing melintas di antara tumbuhan bakau di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, 9 Juni 2017:
Quote:
Kematian puluhan kambing dan ayam di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membuat resah warganya. Ahad, 2 Juli 2017 ini, sekitar 400 warga masuk hutan untuk memburu pembunuh hewan- hewan ternak mereka yang diduga dilakukan hewan buas.
"Sasaran ratusan warga menyisir hutan dan perbukitan adalah hewan liar seperti anjing liar atau kucing hutan dan sejenisnya mengingat hewan ternak warga mati tidak wajar yang diduga pelakunya hewan liar," kata Camat Samarinda Utara Samsu Alam di Samarinda, Ahad, 2 Juli 2017 setelah melepas ratusan warga Lempake menyisir kawasan hutan. Mereka dilepas dari halaman Masjid At-Taqwa RT 19. Sementara hutan dan perbukitan yang disisir tersebar di 14 RT, yakni kawasan RT 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 42, 43, 37, 36, 30.
Menurut Samsu, kematian 43 ekor kambing dan 24 ayam potong milik warganya tidak wajar. “Hewan-hewan ternak itu sebelumnya tidak sakit, tiba-tiba mati,” katanya. Sementara prakiraan bekas gigitan hewan liar juga masih diragukan karena jika hewan liar baik ular, serigala, kucing hutan maupun jenis hewan liar lainnya, menurut Samsu, tidak demikian cara membunuhnya.
"Kalau ular pasti ditelan dan tidak meninggalkan bangkai, kalau anjing hutan atau kucing hutan atau hewan buas lainnya, pasti ada bekas gigitan, bahkan dicabik-cabik dan sebagian dagingnya dimakan. Ini tidak,” katanya.
Kematian puluhan kambing dan ayam warga di Samarinda tersebut, menurut Samsu, misterius. “Karena tidak ada bekas digigit, tiba-tiba ternak mati hanya meninggalkan bekas luka kecil seperti untuk menghisap darahnya saja," kata Samsu.
Kambing dan ayam yang mati tersebut berubah menjadi lebih kurus seolah darahnya dihisap oleh pembunuhannya, sementara secara keseluruhan tidak ada daging yang dimakan sehingga hal inilah yang menjadi pertanyaan warga karena masih misterius. Apakah ada semacam 'vampir' yang memangsa hewan-hewan ternak mereka dengan hanya menyedot darahnya saja?
"Kami sudah koordinasi dengan bagian kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Samarinda. Untuk hasil pasti penyebab kematian hewan ternak masih dalam uji laboratorium, namun dugaan sementara, itu bukan bekas gigitan hewan," kata Samsu.
Ratusan Warga Masuk Hutan Buru Pembunuh 43 Kambing dan 24 Ayam
Spoiler for Iustrasi:
Quote:
Sekitar 400 warga Kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyisir hutan sekitar permukiman penduduk dibantu Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan kepolisian untuk memburu dugaan binatang buas yang membunuh 34 ekor kambing dan 24 ekor ayam dalam dua pekan ini.
"Sasaran ratusan warga yang hari ini menyisir hutan dan perbukitan adalah hewan liar seperti anjing liar atau kucing hutan dan sejenisnya, mengingat ternak warga mati tidak wajar yang diduga pelakunya hewan liar," ujar Camat Samarinda Utara Samsu Alam di Samarinda, Ahad, 2 Juli 2017, setelah melepas ratusan warga Lempake untuk menyisir kawasan hutan.
Mereka dilepas dari halaman Masjid At-Taqwa RT 19. Sedangkan hutan dan perbukitan yang disisir tersebar di 14 RT, yakni kawasan RT 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 42, 43, 37, 36, dan 30.
Menurut dia, aksi sisir hutan dilakukan karena diperkirakan hewan liar itu bersembunyi di kawasan itu, tapi ia berpesan kepada warga agar mengutamakan keselamatan masing-masing tim karena setiap warga yang turut menyisir hutan menggunakan senjata tajam seperti parang dan arit, bahkan ada yang membawa senapan angin.
Meski para menyisir hutan merupakan warga setempat, tapi ia tetap minta mereka hati-hati karena bisa jadi masih ada beberapa titik yang tidak mereka hafal medannya sehingga setiap warga harus menjaga agar senjata yang dibawanya tidak melukai teman.
Sekitar 400 warga tersebut dibagi dalam beberapa tim untuk menyisir masing-masing titik sesuai pembagian tugas yang diatur oleh Babinsa. Setiap ketua tim membawahi 5-10 orang. Ketua tim bertanggung jawab terhadap keselamatan anggota. Ketua tim dipilih berdasarkan pertimbangan penguasaan kawasan yang akan disisir.
Ia melanjutkan, kambing dan ayam potong milik warga mengalami kematian tidak wajar karena sebelumnya tidak sakit, sedangkan prakiraan bekas gigitan hewan liar juga masih diragukan karena jika hewan liar, baik ular, serigala, kucing hutan, maupun jenis hewan liar lainnya, tidak seperti itu cara membunuhnya.
"Kalau ular pasti ditelan dan tidak meninggalkan bangkai, kalau anjing hutan atau kucing hutan atau hewan buas lainnya, pasti ada bekas gigitan, bahkan dicabik-cabik dan sebagian dagingnya dimakan. Tapi kejadian di Lempake ini misterius karena tidak ada bekas digigit, namun tiba-tiba ternak mati hanya meninggalkan bekas luka kecil seperti untuk mengisap darahnya saja," kata Samsu.
Kambing dan ayam yang mati tersebut berubah menjadi lebih kurus seolah darahnya diisap oleh pembunuhnya, secara keseluruhan tidak ada daging yang dimakan sehingga hal inilah yang menjadi pertanyaan warga karena masih misterius.
"Kami sudah koordinasi dengan bagian kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Samarinda. Untuk hasil pasti penyebab kematian hewan ternak masih dalam uji laboratorium, tapi dugaan sementara, itu bukan bekas gigitan hewan," ujar Samsu.
Vampire ??? Masa iya di indonesia ada vampire. Mungkin saja hewan tersebut sengaja di ambil darahnya menggunakan alat sepeti jarum suntik. Sudah pasti hampir tak ada luka di bagian tubuh hewan tersebut. Tapi wajar kalau warga panik, karena ketahuan hewan yang mati cukup banyak dan membuat bingung warga.
Bonus.
Spoiler for Bonus 1:
Spoiler for Bonus 2:
Spoiler for Bonus 3:
ferdysambo dan cheria021 memberi reputasi
2
13.9K
Kutip
75
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru