- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cara Cerdas Menentukan Informasi HOAX atau Bukan


TS
roberthw
Cara Cerdas Menentukan Informasi HOAX atau Bukan

Cara Cerdas Menentukan Informasi HOAX atau Bukan
Dewasa ini telinga kita sangat akrab dengan istilah kata "hoax"yang mudah dijumpai dimana-mana, mulai dari cuitan di akun sosmed, berita-berita di TV, koran, internet, bahkan pejabat negara atau mungkin teman nongkrong kita sendiri juga sering mengucapkan istilah tersebut. Rasa-rasanya 10-15 tahun lalu, hanya segelintir kalangan aja yang mengenal kata "hoax", bandingkan dengan sekarang, bahkan tukang siomay pun juga ikut-ikutan latah mengucapkan kata "hoax" untuk informasi yang tidak dipercayainya.
Sebenarnya Apa Sih Hoax itu?
Quote:
Berdasarkan rujukan 2 sumber populer di atas, yaitu Wikipedia dan KBBI, maka kita dapat membedah makna hoax secara umum yang sedikitnya selalu mengandung tiga unsur, yaitu:
1. Berita/Informasi
2. Kebohongan
3. Tidak jelas sumbernya
Sejarah Hoax dan Kemunculannya di Indonesia
Walaupun istilah "hoax" baru ramai terdengar 1-2 tahun terakhir ini, sebenarnya menurut pengamatan TS, sejarah hoax sudah berlangsung lama di Indonesia, yaitu dari era tahun 1950-an. Hanya saja saat itu masyarakat belum mengenal istilah hoax dan karena pada saat itu penyebaran informasi belum sepesat sekarang maka peredaran berita hoax pun tidak sampai berdampak meluas.
Sejarah mencatat hoax pertama yang cukup berdampak adalah kisah sepasang suami-istri, Idrus dan Markonah yang mengaku sebagai Raja dan Ratu Kubu, Suku Anak Dalam, Sumatera, pada 1950-an. Mereka melakukan perjalanan ke daerah-daerah dalam rangka pembebasan Irian Barat yang saat itu masih di tangan Belanda. Cerita itu terdengar ke Istana. Mereka pun diundang seorang pejabat negara untuk bertemu dengan Presiden Sukarno yang sedang membutuhkan dukungan masyarakat untuk pembebasan Irian Barat. Idrus dan Markonah pun bertemu dengan Sukarno, dengan jamuan bak tamu terhormat.
Namun kedok keduanya terbongkar saat mereka jalan-jalan di sebuah pasar di Jakarta. Seorang tukang becak mengenali keduanya karena Idrus merupakan rekan satu profesinya. Sedangkan Markonah seorang pramuria. Kejadian ini merupakan kasus penipuan pertama yang memakan korban sampai tingkat presiden.

Pada 1970-an, ramai berita bayi di dalam kandungan Cut Zahara Fona, asal Aceh, bisa berbicara dan mengaji. Informasi itu menggegerkan masyarakat dan masuk surat kabar, bahkan sampai ke telinga Adam Malik dan Tien Soeharto, Ibu Negara. Keduanya pun memanggil Cut ke Istana Presiden. Saat pertemuan, Adam dan Tien mendengarkan suara janin membaca Al-Quran. Kabar itu pun menjadi besar. Namun seorang dokter bernama Herman tak percaya karena menurut dia, janin belum bisa bernapas dan mengeluarkan suara. Akibat pendapat itu, Herman diancam akan dibunuh orang yang percaya Cut. Belakangan, kedok Cut terkuak. Rupanya dia memasang sebuah tape recorder di perutnya.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/news/...-hingga-jokowi

Lalu di era 90-an, muncul majalah-majalah seperti Liberty yang gemar memberitakan berita-berita sensasional, seperti "Ditemukan Manusia Buaya", "Zombie di Amerika", dsb. Dulu saat masih SD, TS berpikir bahwa berita-berita di majalah Liberty adalah kenyataan, tapi TS heran kenapa berita mengejutkan seperti "Manusia Buaya" cuma diliput majalah Liberty? Kenapa tidak masuk koran? Tidak diberitakan di Dunia Dalam Berita atau Seputar Indonesia? Ya karena memang tak lebih dari berita bohong alias hoax.

Kemudian di era 2000-an, dimana internet mulai merambah Indonesia, hoax mulai berubah wujud menjadi email berantai. Salah satu hoax yang paling terkenal adalah email "Mimpi Paus", dimana pengguna email yang menerima email tersebut wajib mengirim ke 10 orang lain, dengan isi pesan bahwa Paus bermimpi akhir zaman dan meminta visinya disebarluaskan. Yang tidak menyebarluaskan disebut akan menerima kutukan.

Lalu 1 dekade kemudian dimana banyak orang mulai menggunakan BlackBerry dengan BBM sebagai aplikasi chatnya, hoax pun turut berperan dengan salah satu contoh hoax yang paling populer adalah meminta user menyebarluaskan pesan dari RIM untuk mengirim-ulang ke semua kontak dengan dalih server penuh, mengecek siapa saja yang sudah tidak aktif, mencegah virus, dsb. Padahal secara logika, penggandaan pesan secara masif justru akan membuat kinerja server semakin penuh dan berat.

Hoax di Indonesia mulai populer dimulai pada saat Pilpres 2014 dan mencapai titik puncak klimaksnya pada saat Pilkada DKI 2017, dimana sangat banyak sekali akun anonim memberitakan berita rekayasa, berita palsu, berita yang menggiring opini, untuk kepentingan salah satu golongan secara tidak berimbang. Sehingga kemudian Jokowi pun turun tangan membentuk Badan Siber Nasional (Basinas) yang bertugas menyelidiki dan memberantas sumber-sumber berita hoax.
Lalu Bagaimana Cara Mengindentifikasi Sebuah HOAX?
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Dari 4 filter ini, TS harap bisa membantu agan-agan sekalian dalam memilah-milah mana berita yang berpotensi adalah hoax atau bukan. Jadi sekalipun agan nonton berita dari MetroTV, iNews TV, TVOne, KompasTV, CNN, Al-Jazeera, dll, semuanya itu tidak masalah karena setiap informasi yang agan cerna dapat difilter dengan bijaksana. Jadi gak perlu lagi sekarang teriak-teriak boikot karena masing-masing orang sudah bisa memfilter dirinya sendiri.
Diubah oleh roberthw 24-06-2017 10:01
0
4.6K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan