Jakarta - Polisi menangkap seorang buronan penggelapan ikan seberat 39 ton di Muara Baru, Jakarta Utara. Tersangka ditangkap di rumahnya di wilayah Sumatera Utara.

"Pada Selasa (11/6) korban mendapat pesanan sebanyak 21 ton ikan layang dan 18 ton ikan banjar. Lalu korban mengirim dari Juwana, Jawa Tengah menggunakan truk ke Muara Baru," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Robert De Deo kepada detikcom, Sabtu (17/6/2017).

Namun, korban yang bernama Himawan tidak menerima uang setelah ikan diterima oleh pelaku bernama M. Surya Fajar Hamidi (38) di Kawasan Pelabuhan Muara Baru pada Rabu (12/6) sekitar pukul 10.00 WIB. Karena itu, korban mengalami kerugian sebanyak 39 ton ikan atau seharga Rp 697.474.000.

Polisi lalu menyelidiki kasus ini dengan memeriksa dua orang sopir truk dan menyita barang bukti berupa dua lembar nota pengiriman barang. Pelaku akhirnya ditangkap di rumahnya di Dusun Sidomulyo, Desa Pulodogom, Kuala Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumut, Sabtu (17/6) sekitar pukul 16.00 WIB.

Barang bukti yang diamankan dari hasil penjualan ikan ialah uang Rp 3 juta, satu unit HP merk Tizen, empat setel baju dan dua setel celana. "Ini merupakan modus berulang. Pelaku dikenakan pasal 372 dan atau pasal 378 KUHPidana," tuturnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Dedi mengatakan, tersangka ditangkap setelah 2 bulan melarikan diri. Kasus ini sesuai sesuai LP No 69/04/K/IV/2017 tanggal 17 April 2017 di Polsek Muata Baru, Jakarta Utara.

Kasus bermula ketika pelaku menghubungi korban Himawan, pada 11 April 2017. Pelaku saat itu memesan 21 ton ikan jenis layang dan 18 ton ikan banjar ke korban.

"Kemudian korban mengirimkan ikan tersebut dari Semarang, Jawa Tengah dengan menggunakan truk ekspedisi," kata Dedi kepada detikcom.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3534...-di-muara-baru