

TS
rojopurwo
[HSI] Momo - Michael Ende
Quote:
Judul : Momo / The Men in Grey
Penulis : Michael Ende
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 320 halaman
ISBN : 979 - 22 - 0943 - 3
Alih Bahasa : Hendarto Setiadi
Cetakan Pertama : 1973
Penulis : Michael Ende
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 320 halaman
ISBN : 979 - 22 - 0943 - 3
Alih Bahasa : Hendarto Setiadi
Cetakan Pertama : 1973
Quote:
“Kita mempunyai penanggalan dan jam untuk mengukur waktu, namun itu tidak berarti banyak, sebab kita semua tahu bahwa satu jam bisa terasa seakan – akan tanpa akhir, tetapi bisa juga terasa bagaikan sekejap mata – tergantung apa yang kita alami selama satu jam itu. Sebab waktu adalah kehidupan. Dan kehidupan berpusat di dalam hati.”
Quote:
“Momo” adalah sebuah kisah petualangan seorang gadis kecil bernama Momo. Tak ada yang tau darimana dia berasal atau berapa usianya. Semua orang menyukai Momo karena ia memiliki bakat yang sangat luar biasa sekaligus sangat biasa; mendengarkan orang lain. Dengan berbicara kepada Momo mereka dapat menemukan suara diri mereka sendiri yang terdalam, menjadi lebih positif, lebih ceria dan lain sebagainya. Walaupun begitu, Momo memiliki dua orang sahabat yang sangat karib, Beppo Tukangsapujalanan dan Gigi Pemanduwisata.
Suatu hari datanglah para Tuan Kelabu yang sangat misterius. Mereka hidup dengan mencuri waktu milik orang lain. Orang (terutama orang dewasa) yang telah dipengaruhi oleh para Tuan Kelabu hidup dalam kemuraman, hedonisme dan ketidakbahagiaan. Tak ada lagi waktu yang terbuang untuk hal – hal yang “tidak berguna”.
Anak – anak adalah yang pertama kali merasakan dampak dari kejadian tersebut ketika orang tua mereka semakin kehabisan waktu untuk mereka. Ketika Momo menyadari perbuatan para Tuan Kelabu, Ia dan kawan – kawannya, serta anak – anak yang setiap harinya bermain di sekitar amfiteater tua tempat Momo tinggal mengadakan demonstrasi. Namun sayangnya, para orang dewasa hanya menganggap demonstrasi tersebut hanya lelucon. Lain halnya dengan para Tuan Kelabu, mereka menyadari bahwa Momo adalah ancaman serius pada rencana mereka. Dengan segala cara dan tipu muslihat mereka berusaha menghadapi Momo, termasuk memisahkan Momo dari kawan – kawannya.
Awalnya ane mengira sasaran pembaca dari “Momo” adalah usia anak – anak atau remaja. Tapi setelah ane selesai membaca cerita ini, terus terang ane jadi ragu karena kritik sosial dalam cerita ini agak sulit diterima oleh anak – anak. Walaupun begitu, balutan fantasy dalam cerita ini masih sangat bisa dinikmati oleh mereka. Lewat “Momo”, Michael Ende mengkritik keadaan sosial masyarakat yang dewasa ini yang suka memarginalkan segala hal sehingga seringkali mereka melupakan hal – hal yang penting dalam hidup. Kebersamaan dan mensyukuri waktu yang kita terima setiap saatnya.
Selamat membaca.
Suatu hari datanglah para Tuan Kelabu yang sangat misterius. Mereka hidup dengan mencuri waktu milik orang lain. Orang (terutama orang dewasa) yang telah dipengaruhi oleh para Tuan Kelabu hidup dalam kemuraman, hedonisme dan ketidakbahagiaan. Tak ada lagi waktu yang terbuang untuk hal – hal yang “tidak berguna”.
Anak – anak adalah yang pertama kali merasakan dampak dari kejadian tersebut ketika orang tua mereka semakin kehabisan waktu untuk mereka. Ketika Momo menyadari perbuatan para Tuan Kelabu, Ia dan kawan – kawannya, serta anak – anak yang setiap harinya bermain di sekitar amfiteater tua tempat Momo tinggal mengadakan demonstrasi. Namun sayangnya, para orang dewasa hanya menganggap demonstrasi tersebut hanya lelucon. Lain halnya dengan para Tuan Kelabu, mereka menyadari bahwa Momo adalah ancaman serius pada rencana mereka. Dengan segala cara dan tipu muslihat mereka berusaha menghadapi Momo, termasuk memisahkan Momo dari kawan – kawannya.
Awalnya ane mengira sasaran pembaca dari “Momo” adalah usia anak – anak atau remaja. Tapi setelah ane selesai membaca cerita ini, terus terang ane jadi ragu karena kritik sosial dalam cerita ini agak sulit diterima oleh anak – anak. Walaupun begitu, balutan fantasy dalam cerita ini masih sangat bisa dinikmati oleh mereka. Lewat “Momo”, Michael Ende mengkritik keadaan sosial masyarakat yang dewasa ini yang suka memarginalkan segala hal sehingga seringkali mereka melupakan hal – hal yang penting dalam hidup. Kebersamaan dan mensyukuri waktu yang kita terima setiap saatnya.
Selamat membaca.

0
2.1K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan