- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bayangin Dunia Tanpa Manusia


TS
ryan.manullang
Bayangin Dunia Tanpa Manusia
Buku The World Without Us

Judul : Dunia Tanpa Manusia
Asli : The World Without Us
Genre : Nonfiksi
Penulis : Alan Weisman
Alih Bahasa : Fahmy Yamani & Alex Tri Kantjono W.
Terbit : 2007
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Berbicara mengenai segala tindak tanduk dan hal-hal yang selalu manusia lakukan memang selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Selalu ada saja hal yang membuat manusia tertarik untuk dibahas. Mulai dari sejarahnya, perilakunya bahkan dampaknya terhadap dunia.
Manusia menjadi semakin menarik karena mengalami tingkatan evolusi tertinggi dibanding mahluk hidup lainnya sehingga mampu menciptakan kehidupan seperti yang dapat kita lihat sekarang.
Cuma, bisa tidak dibayangikan bagaimana situasi dunia andai tiba-tiba segala sistem kehidupan yang kita bentuk berjuta tahun lamanya berhenti karena kita dengan sekejapnya hilang entah kemana.
Salah satu buku yang membahas hal ini adalah buku diatas ini. Kecerdikan penulis dalam membayangkan akibat yang terjadi pada dunia bilamana tidak ada manusia lagi sangat mencengangkan. Alan Weisman mensistematika kronologi peristiwa secara etika rasional yang sangat baik. Walaupun buku ini adalah buku nonfiksi atau bisa dibilang opini atas kemungkinan periatiwa tapi mampu menggelitik cara pandang kita akan suatu peristiwa yang masuk akal.
Keseluruhan buku ini menjelaskan pengandaian peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan sifat kebenaran ilmiah yang teruji bilamana semua sistem yang dibuata manusia berhenti berjalan akibat tidak ada lagi manusia yang menjalankan. Serta bagaimana dampak dan implikasinya terhadap dunia secara konstruktif.
Detail peristiwa yang digambarkan dalam buku ini dirangkum mulai dari sejarah dan dampaknya sepanjang waktu terhadap kehidupan dunia baik secara statis maupun eksponensial.
Dimulai dari sejarah hadirnya manusia, evolusi perilaku manusia, sistem yang diciptakan manusia, efek manusia pada bumi, peninggalan manusia dan akhir kemungkinan cara hidup manusia menuju apa.
Sangat menarik karena membahas hal-hal vital yang dikerjakan manusia secara massal seperti sektor pertanian sebagai sokongan kehidupan, industrialisasi, sistem sosial dan warisan evolusi kita pada dunia.
Kita akan seakan-akan diajak berdarmawisata berkeliling dunia untuk melihat kehidupan setelah tidak adanya dunia. Tidak seperti imaji-imaji mengerikan yang disampaikan film-film dalam cerita perilaku manusia pada bumi, buku justru membawa pencerahan yang positif dan tidak ekstrim dalam dunia tanpa manusia. Bahkan buku ini mampu memberikan efek refleksi kita terhadap perlaku yang tanpa sadar kita perbuat seakan-akan sebagai kebutuhan ternyata mengancam nyawa ras kita sendiri.
Melalui buku ini juga kita mampu bersikap lebih luas akan ikhwal saling berdampingan dengan mahluk hidup lainnya yang dengan kenyataannya adalah tumpuan hidup kita.
Melalui buku tanpa manusia ini sebaik-baiknya cara pandang adalah yang memberikan sikap yang baik pada pandangan.
Jadi, membaca buku ini mengajak kita menghargai dan menyadari perilaku kita untuk selalu mampu menunjukkan bahwa evolusi kita menuju kebaikan dunia bukan sebaliknya.
Cakrawala selamanya biru dan begitu juga dengan bumi. Akan tetap bertahan dan mekar di musim semi. Tetapi, hai manusia, seberapa lama kalian akan terus hidup?
Li-Tai-Po/Hans Bethge/Gustav Mahler

Judul : Dunia Tanpa Manusia
Asli : The World Without Us
Genre : Nonfiksi
Penulis : Alan Weisman
Alih Bahasa : Fahmy Yamani & Alex Tri Kantjono W.
Terbit : 2007
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Berbicara mengenai segala tindak tanduk dan hal-hal yang selalu manusia lakukan memang selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Selalu ada saja hal yang membuat manusia tertarik untuk dibahas. Mulai dari sejarahnya, perilakunya bahkan dampaknya terhadap dunia.
Manusia menjadi semakin menarik karena mengalami tingkatan evolusi tertinggi dibanding mahluk hidup lainnya sehingga mampu menciptakan kehidupan seperti yang dapat kita lihat sekarang.
Cuma, bisa tidak dibayangikan bagaimana situasi dunia andai tiba-tiba segala sistem kehidupan yang kita bentuk berjuta tahun lamanya berhenti karena kita dengan sekejapnya hilang entah kemana.
Salah satu buku yang membahas hal ini adalah buku diatas ini. Kecerdikan penulis dalam membayangkan akibat yang terjadi pada dunia bilamana tidak ada manusia lagi sangat mencengangkan. Alan Weisman mensistematika kronologi peristiwa secara etika rasional yang sangat baik. Walaupun buku ini adalah buku nonfiksi atau bisa dibilang opini atas kemungkinan periatiwa tapi mampu menggelitik cara pandang kita akan suatu peristiwa yang masuk akal.
Keseluruhan buku ini menjelaskan pengandaian peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan sifat kebenaran ilmiah yang teruji bilamana semua sistem yang dibuata manusia berhenti berjalan akibat tidak ada lagi manusia yang menjalankan. Serta bagaimana dampak dan implikasinya terhadap dunia secara konstruktif.
Detail peristiwa yang digambarkan dalam buku ini dirangkum mulai dari sejarah dan dampaknya sepanjang waktu terhadap kehidupan dunia baik secara statis maupun eksponensial.
Dimulai dari sejarah hadirnya manusia, evolusi perilaku manusia, sistem yang diciptakan manusia, efek manusia pada bumi, peninggalan manusia dan akhir kemungkinan cara hidup manusia menuju apa.
Sangat menarik karena membahas hal-hal vital yang dikerjakan manusia secara massal seperti sektor pertanian sebagai sokongan kehidupan, industrialisasi, sistem sosial dan warisan evolusi kita pada dunia.
Kita akan seakan-akan diajak berdarmawisata berkeliling dunia untuk melihat kehidupan setelah tidak adanya dunia. Tidak seperti imaji-imaji mengerikan yang disampaikan film-film dalam cerita perilaku manusia pada bumi, buku justru membawa pencerahan yang positif dan tidak ekstrim dalam dunia tanpa manusia. Bahkan buku ini mampu memberikan efek refleksi kita terhadap perlaku yang tanpa sadar kita perbuat seakan-akan sebagai kebutuhan ternyata mengancam nyawa ras kita sendiri.
Melalui buku ini juga kita mampu bersikap lebih luas akan ikhwal saling berdampingan dengan mahluk hidup lainnya yang dengan kenyataannya adalah tumpuan hidup kita.
Melalui buku tanpa manusia ini sebaik-baiknya cara pandang adalah yang memberikan sikap yang baik pada pandangan.
Jadi, membaca buku ini mengajak kita menghargai dan menyadari perilaku kita untuk selalu mampu menunjukkan bahwa evolusi kita menuju kebaikan dunia bukan sebaliknya.
Cakrawala selamanya biru dan begitu juga dengan bumi. Akan tetap bertahan dan mekar di musim semi. Tetapi, hai manusia, seberapa lama kalian akan terus hidup?
Li-Tai-Po/Hans Bethge/Gustav Mahler
0
1.5K
10
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan