

TS
adzriladi
Armored Vehicle Nazi Jerman
Pada tahun 1939 sampai 1945 terjadi pertempuran hebat di dunia.masing masing negara berlomba-lomba menemukan teknologi terbaru.salah satu negara yang banyak menemukan teknologi baru adalah Nazi Jerman.Negara yang dipimpim Adolf Hitler itu berhasil menciptakan alat perang canggih. salah satunya adalah Panzer. Total Puluhan Panzer diciptakan dari berbagai ukuran dan fungsi. Dan Kali Ini TS Udah Rangkum beberapa Panzer Nazi

PzKpfw I memiliki berat 5,4 ton dengan panjang 4,02 meter, lebar 2 meter dan tinggi 1,72 meter. Ketebalan baja yang dimilikinya bervariasi antara 7 hingga 13 mm. Mesin yang digunakan adalah Krupp M305 dengan 4 silinder berpendingin udara serta menggunakan bahan bakar bensin yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 60HP. PzKpfw I pernah diujicoba dengan menggunakan diesel tetapi tenaganya hanya bisa mencapai 45HP sehingga tidak jadi digunakan. Suspensi yang digunakan berbentuk tea/spring dengan bentuk seperempat elips. Panser ini memiliki daya jelajah 200km on the rood dan 175 km of the road serta memiliki kecepatan maksimal 50 km/jam di jalanan dan maksimal 37 km/jam di medan yang sulit.
Kembali kepada niat awalnya, PzKpfw I dibuat sebagai tank latih dan bukan sebagai tank tempur. Meski demikian panser ini terlihat di medan tempur Perang Saudara Spanyol 1936-1939, selama Perang Dunia II dan bahkan di Cina selama Perang Sino-Jepang ke-2. Pengalaman yang diperoleh panser tersebut beserta awaknya yang terlibat sebagai sukarelawan selama Perang Saudara Spanyol, juga mempertajam korps lapis baja Jerman ketika menginvasi Polandia tahun 1939 dan Prancis tahun 1940. Bahkan pada tahun 1941, rangka panser tersebut masih dipergunakan kembali untuk memproduksi tank yang berbasis pada model Panzer I dan tetap digunakan terakhir di angkatan bersenjata Spanyol hingga tahun 1954.
Versi tempur dari Panzer I dirancang dan diproduksi antara ta-hun 1939 hingga tahun 1942. Salah satunya adalah Ausf C yang dibuat oleh Krauss Maffei dan Daimler Benz sebagai panser intai ringan. Pan-ser jenis ini memiliki rangka dan menara yang berbeda sama sekali. Panser ini juga menggunakan suspensi torsion bar yang modern dan 5 buah roda baja, serta memiliki ketebalan bajayhingga 30 mm. Senjata-nya pun adalah EW141 kaliber 7,92 mm. Ausf C dibuat sebanyak 40 buah dan 6 buah prototipe. Dua di antaranya berada dalam Divisi Panzer ke-1 dan tiga puluh delapan lainnya ditaruh dalam Korps Panzer Cadangan ke-57 selama pendaratan di Normandy oleh Sekutu tahun 1944. Selain Ausf C, ada juga Ausf F yang memiliki ketebalan baja hingga maksimal 80 mm dan memiliki berat 18 hingga 21 ton. Seri ini dibuat sebanyak 30 buah di tahun 1940 meskipun pesanan sebanyak 100 buah kemudian dibatalkan. Untuk meningkatkan performa maka digunakan mesin Maybach HL45 Otto dengan kekuatan 150 HP walau kecepatan maksimal yang diperoleh di jalanan hanya 25 km/jam. Delapan Panzer I seri F yang dipersenjatai oleh 2 buah senapan mesin MG34 kaliber 7,92 mm ini digunakan oleh Divisi Panzer ke-1 pada tahun 1943 dan terlibat pertempuran di Kursk.
Sewaktu Perang Saudara di Spanyol pecah tahun 1936-1939, medan pertempuran seolah menjadi ajang uji coba berbagai senjata baru sebelum konflikyang lebih memanas dimulai saat Perang Dunia II. Kaum Republikyang antara lain didukung oleh Uni Soviet berhadapan dengan Kaum Nasionalis Fasis yang didukung Jerman dan Italia. Baik Uni Soviet dan Jerman adalah negara-negara yang memberi dukungan masing-masing kepada pihakyang berseteru. Pengiriman pertama tank asing yang masuk ke Spanyol adalah 50 tank ringan T-26 dari Uni So¬viet. Pengiriman ini diawasi oleh angkatan laut Jerman dan dengan segera Jerman memberi reaksi mengirimkan 41 PzKpfw I beberapa hari kemudian. Pengiriman ini diikuti oleh empat pengiriman berikutnya berupa PzKpfw I Ausf B sehingga total mencapai 122 buah panser. Pengiriman pertama tersebut kemudian ditempatkan di bawah Gruppe Thoma pimpinan Oberstleutnant (setingkat letnan kolonel) Ritter von Thoma. Gruppe Thoma adalah bagian dari Legion Condor yang merupakan or-ganisasi sukarelawan Jerman dan berpihak kepada kelompok Nasionalis. Panzer I digunakan beberapa hari kemudian dan segera menghadapi masalah. PzKpfw I ini mampu menghancurkan tank T-26 dari jarak 150 meter dengan menggunakan peluru penembus baaja. Hal ini memaksa kaum Republik berhadapan dengan PzKpfw I dari jarak cukup jauh, agar bisa menggunakan meriam 45 mm yang ada di T-26. Meski demikian T-26 secara fisik lebih unggul. Meriam 45 mm dan ketebalan baja 7-16 mm serta bobot 9,4 ton T-26 menjadi lawan yang cukup tangguh bagi Panzer I. Selain itu, PzKpfw I juga harus berhadapan de¬ngan mobil lapis baja BA-10 buatan Uni Soviet yang dipersenjatai meriam anti-tank 37 mm dan bisa menghajar panser secara telak dari jarak 500 meter.
Spekifikasi

Panzer II menjadi inti kekuatan kesatuan lapis baja Jerman dalam Blitzkrieg di Polandia dan Perancis bersama Panzer I. Panzer II mulai diproduksi tahun 1935, sambil menunggu selesainya proses desain Panzer III dan Panzer IV. Jika Panzer I yang dipersenjatai dengan senapan mesin berfungsi membidik sasaran infanteri, maka Panzer II dilengkapi dengan senjata antitank 20mm KwK 30 L/55 (KwK = Kampfwagenkanone = meriam tank).
Dari nama meriam di atas, (L/55), dapat diketahui bahwa panjang laras meriam tersebut adalah 55 kali ukuran kaliber (55 x 20 mm). Jadi, ukuran panjang laras meriam dapat diketahui dari nama meriam yang digunakan. Panjang laras meriam ini menentukan jarak jangkauan tembakan dan daya penetrasi amunisi yang ditembakkan. Semakin panjang larasnya, semakin jauh pula jangkauannya karena kecepatan peluru ketika meninggalkan laras meriam (muzzle velocity) menjadi semakin tinggi. Panzer II juga dilengkapi dengan sebuah senapan mesin MG34 7,92mm yang dipasang secara coaxial (sejajar dengan meriam utama).
Panzer II adalah tank dengan cukup banyak variasinya. Model pertama Panzer II yang diproduksi secara massal adalah Panzer II Ausf. A pada Juli 1937. Setelah itu, pada Desember 1937, Panzer II B mulai diproduksi dengan sedikit perubahan pada ketebalan lapisan pelindung. Kemudian pada Juni 1938, Panzer II B diupgrade lagi menjadi Panzer II C, dan versi inilah yang paling banyak diproduksi. Perbaikan pada model C di antaranya adalah perlindungan ekstra pada jendela pengemudi. Versi berikutnya yaitu Panzer II F, dibuat dengan peran khusus dalam tugas-tugas pengintaian (recons).

Panzer III adalah tank kelas medium pertama Jerman yang dirancang untuk pertempuran antartank. Panzer III dirancang berdasarkan pengarahan dari Jenderal Heinz Guderian tentang perlunya suatu tank yang dapat menggantikan peran Panzer II sebagai kekuatan utama divisi-divisi lapis baja Jerman dan dapat digunakan untuk menghancurkan tank lawan dalam pertempuran. Panzer III dianggap sebagai tank terbaik di kelasnya, setidaknya sampai saat pertemuan mereka dengan T-34 milik Uni Soviet di medan perang Rusia, di mana Panzer III terbukti tidak berdaya melawan T-34.
Proses desain Panzer III telah dimulai sejak tahun 1934. Militer Jerman mempunyai rencana untuk memproduksi tank dengan berat kurang lebih 25 ton dengan kecepatan 35 km/jam.Prototipe pertama diproduksi tahun 1936 dan 1937.Produksi pertama Panzer III dilakukan di tahun 1937 dengan nama Panzer III Ausf. A sebanyak 10 unit. Prototipe-prototipe selanjutnya diproduksi sampai tahun 1939 dengan nama Panzer III Ausf. B sampai E. Produksi secara massal dimulai tahun 1939 (Panzer III F). Panzer III F memakai meriam 37 mm tidak dapat menembus pelindung T-34, kemudian diganti dengan meriam 50 mm KwK 36 L/42 (terdapat pada Panzer III G).
Panzer III merupakan tank dengan cukup banyak varian. Banyak perubahan yang dilakukan, antara lain: penambahan lapisan pelindung depan setebal 30 mm (terdapat pada Panzer III H), penambahan panjang badan tank dan lapisan pelindung setebal 50 mm (terdapat pada Panzer III J), meriam baru yang lebih panjang 50 mm KwK 39 L/60 (terdapat pada Panzer III J/1), penambahan lapisan pelindung setebal 50 mm (terdapat pada Panzer III L), penggantian meriam dengan 50 mm KwK 37 L/24 (terdapat pada Panzer III N).
Panzer III telah mulai unjuk kemampuan sejak Blitzkrieg yang dilancarkan Jerman ke Polandia dan Perancis (1939-1940). Saat itu, baru prototipe Panzer III yang dikerahkan (Panzer III A sampai Panzer III E). Panzer III bersama Panzer IV menjadi kekuatan utama pasukan tank Jerman dalam fase-fase awal operasi Barbarossa (1941) dan menjadi tulang punggung kekuatan Das Afrika Korps di bawah pimpinan Generalfeldmarschall Erwin Rommel yang terkenal itu. Panzer III berada di kesatuan lapis baja Jerman sampai tahun 1944. Unit-unit terakhir dari Panzer III terlihat dalam pertempuran menghadapi pendaratan supermasif Sekutu di Normandia, Perancis dan dalam pertempuran mempertahankan Arnheim, Belanda (Operasi Market Garden) pada tahun 1944. Selama perang, Panzer III diproduksi kurang lebih sebanyak 5500 unit.
Speksifikasi

Panzer IV diproduksi dalam waktu yang bersamaan dengan Panzer III. Jika Panzer III dirancang untuk menghancurkan tank lawan maka Panzer IV lebih banyak berperan sebagai dukungan antiinfanteri atau untuk melawan tank-tank ringan. Dua model tank ini menjadi kekuatan utama kesatuan lapis baja Jerman sampai dilancarkannya Operasi Barbarossa. Panzer IV sering dikerahkan bersama dengan Panzer III untuk saling mendukung satu sama lain dengan perannya masing-masing.
Model paling awal dari Panzer IV (Panzer IV Ausf. A) pertama kali meninggalkan pabrik pada Oktober 1937. Selama 6 bulan berikutnya, produksi Panzer IV A adalah sebanyal 35 unit. Pada modifikasi berikutnya (Panzer IV B dan Panzer IV C) tidak begitu banyak mendapat perubahan yang dilakukan, dan model-model ini pun masih dalam berupa prototipe. Model pertama yang merupakan unit tempur sebenarnya yang diproduksi secara massal adalah Panzer IV D, dengan lapisan pelindung yang lebih tebal.
Meriam yang digunakan Panzer IV pada versi-versi awal (Panzer IV Ausf. A sampai Panzer IV Ausf. F) adalah 75 mm KwK 37 L/24 yang berlaras pendek namun menggunakan amunisi High Explosive. Peran Panzer III dan Panzer IV saling ditukar pada Operasi Barbarossa di medan perang Russia, di mana Panzer III sebagai tank tempur utama Jerman yang telah dipersenjatai dengan meriam antitank 50 mm ternyata masih belum mampu menghadapi T-34 maupun KV-1 milik Uni Soviet.
Senjata Panzer IV kemudian diganti dengan meriam antitank 75 mm KwK 40 L/43 (terdapat pada Panzer IV F/2) dengan laras yang lebih panjang sehingga mampu menambah daya jangkauan dan kekuatan penetrasi. Ini dilakukan sambil menunggu model terbarunya (Panzer IV G) selesai diproduksi pada pertengahan 1942. Panzer IV G diproduksi dengan menambah tebal lapisan pelindung turret. Pada beberapa unit juga dilakukan penambahan plat baja (Schürzen) di bagian samping untuk menambah perlindungan.
Pada model berikutnya, (Panzer IV H), meriam diganti lagi dengan 75 mm KwK 40 L/48 yang berlaras lebih panjang lagi. Panzer IV H adalah model yang paling banyak diproduksi, yaitu sebanyak 3700 unit. Model terakhir adalah Panzer IV J yang mulai diproduksi pada akhir 1944. Panzer IV J mempunyai kapasitas bahan bakar yang lebih besar dan desain track yang baru. Selain itu, lapisan plat baja pelindung samping Schürzen, seperti pada model Panzer IV G dan Panzer IV H diganti dengan pelindung dari jaring-jaring kawat baja (Drahtgeflecht Schürzen) untuk mengurangi berat tank.
Sebanyak 42 unit Panzer IV juga sempat dicoba untuk dimodifikasi sebagai tank penyelam (Tauchpanzer) sebagai bagian dari persiapan invasi Jerman ke tanah Inggris (Operasi Singa Laut). Namun, operasi ini batal dilaksanakan karena Luftwaffe Jerman gagal melumpuhkan kekuatan Angkatan Udara Inggris (RAF) pada babak pendahuluan pertempuran di atas langit Inggris (Battle of Britain). Total produksi Panzer IV dari semua model adalah sebanyak 9000 unit, dan merupakan tank yang paling banyak diproduksi oleh Jerman sepanjang Perang Dunia II.
Speksifikasi
Lanjut Bawah Gan
Spoiler for Panzer I:

PzKpfw I memiliki berat 5,4 ton dengan panjang 4,02 meter, lebar 2 meter dan tinggi 1,72 meter. Ketebalan baja yang dimilikinya bervariasi antara 7 hingga 13 mm. Mesin yang digunakan adalah Krupp M305 dengan 4 silinder berpendingin udara serta menggunakan bahan bakar bensin yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 60HP. PzKpfw I pernah diujicoba dengan menggunakan diesel tetapi tenaganya hanya bisa mencapai 45HP sehingga tidak jadi digunakan. Suspensi yang digunakan berbentuk tea/spring dengan bentuk seperempat elips. Panser ini memiliki daya jelajah 200km on the rood dan 175 km of the road serta memiliki kecepatan maksimal 50 km/jam di jalanan dan maksimal 37 km/jam di medan yang sulit.
Kembali kepada niat awalnya, PzKpfw I dibuat sebagai tank latih dan bukan sebagai tank tempur. Meski demikian panser ini terlihat di medan tempur Perang Saudara Spanyol 1936-1939, selama Perang Dunia II dan bahkan di Cina selama Perang Sino-Jepang ke-2. Pengalaman yang diperoleh panser tersebut beserta awaknya yang terlibat sebagai sukarelawan selama Perang Saudara Spanyol, juga mempertajam korps lapis baja Jerman ketika menginvasi Polandia tahun 1939 dan Prancis tahun 1940. Bahkan pada tahun 1941, rangka panser tersebut masih dipergunakan kembali untuk memproduksi tank yang berbasis pada model Panzer I dan tetap digunakan terakhir di angkatan bersenjata Spanyol hingga tahun 1954.
Versi tempur dari Panzer I dirancang dan diproduksi antara ta-hun 1939 hingga tahun 1942. Salah satunya adalah Ausf C yang dibuat oleh Krauss Maffei dan Daimler Benz sebagai panser intai ringan. Pan-ser jenis ini memiliki rangka dan menara yang berbeda sama sekali. Panser ini juga menggunakan suspensi torsion bar yang modern dan 5 buah roda baja, serta memiliki ketebalan bajayhingga 30 mm. Senjata-nya pun adalah EW141 kaliber 7,92 mm. Ausf C dibuat sebanyak 40 buah dan 6 buah prototipe. Dua di antaranya berada dalam Divisi Panzer ke-1 dan tiga puluh delapan lainnya ditaruh dalam Korps Panzer Cadangan ke-57 selama pendaratan di Normandy oleh Sekutu tahun 1944. Selain Ausf C, ada juga Ausf F yang memiliki ketebalan baja hingga maksimal 80 mm dan memiliki berat 18 hingga 21 ton. Seri ini dibuat sebanyak 30 buah di tahun 1940 meskipun pesanan sebanyak 100 buah kemudian dibatalkan. Untuk meningkatkan performa maka digunakan mesin Maybach HL45 Otto dengan kekuatan 150 HP walau kecepatan maksimal yang diperoleh di jalanan hanya 25 km/jam. Delapan Panzer I seri F yang dipersenjatai oleh 2 buah senapan mesin MG34 kaliber 7,92 mm ini digunakan oleh Divisi Panzer ke-1 pada tahun 1943 dan terlibat pertempuran di Kursk.
Sewaktu Perang Saudara di Spanyol pecah tahun 1936-1939, medan pertempuran seolah menjadi ajang uji coba berbagai senjata baru sebelum konflikyang lebih memanas dimulai saat Perang Dunia II. Kaum Republikyang antara lain didukung oleh Uni Soviet berhadapan dengan Kaum Nasionalis Fasis yang didukung Jerman dan Italia. Baik Uni Soviet dan Jerman adalah negara-negara yang memberi dukungan masing-masing kepada pihakyang berseteru. Pengiriman pertama tank asing yang masuk ke Spanyol adalah 50 tank ringan T-26 dari Uni So¬viet. Pengiriman ini diawasi oleh angkatan laut Jerman dan dengan segera Jerman memberi reaksi mengirimkan 41 PzKpfw I beberapa hari kemudian. Pengiriman ini diikuti oleh empat pengiriman berikutnya berupa PzKpfw I Ausf B sehingga total mencapai 122 buah panser. Pengiriman pertama tersebut kemudian ditempatkan di bawah Gruppe Thoma pimpinan Oberstleutnant (setingkat letnan kolonel) Ritter von Thoma. Gruppe Thoma adalah bagian dari Legion Condor yang merupakan or-ganisasi sukarelawan Jerman dan berpihak kepada kelompok Nasionalis. Panzer I digunakan beberapa hari kemudian dan segera menghadapi masalah. PzKpfw I ini mampu menghancurkan tank T-26 dari jarak 150 meter dengan menggunakan peluru penembus baaja. Hal ini memaksa kaum Republik berhadapan dengan PzKpfw I dari jarak cukup jauh, agar bisa menggunakan meriam 45 mm yang ada di T-26. Meski demikian T-26 secara fisik lebih unggul. Meriam 45 mm dan ketebalan baja 7-16 mm serta bobot 9,4 ton T-26 menjadi lawan yang cukup tangguh bagi Panzer I. Selain itu, PzKpfw I juga harus berhadapan de¬ngan mobil lapis baja BA-10 buatan Uni Soviet yang dipersenjatai meriam anti-tank 37 mm dan bisa menghajar panser secara telak dari jarak 500 meter.
Spekifikasi
Berat 5.4 ton
Panjang 4.02 Meter
Lebar 2.06 m
Tinggi 1.72 m
Awak 2; Komandan dan supir
Perisai Between 7 and 13 mm
Senjata
utama Dua senapan mesin 7.92 mm MG13
Jenis Mesin Mesin bensin empat silinder Krupp M 305.
60 PS (59 hp, 44 kW)
Daya kuda/ton 11.1 PS/t
Suspensi Pegas daun
Daya jelajah 200 km on-road; 175 km off-road.
Kecepatan 50 km/h on-road; 37 km/h off-road.
Panjang 4.02 Meter
Lebar 2.06 m
Tinggi 1.72 m
Awak 2; Komandan dan supir
Perisai Between 7 and 13 mm
Senjata
utama Dua senapan mesin 7.92 mm MG13
Jenis Mesin Mesin bensin empat silinder Krupp M 305.
60 PS (59 hp, 44 kW)
Daya kuda/ton 11.1 PS/t
Suspensi Pegas daun
Daya jelajah 200 km on-road; 175 km off-road.
Kecepatan 50 km/h on-road; 37 km/h off-road.
Spoiler for Panzer II:

Panzer II menjadi inti kekuatan kesatuan lapis baja Jerman dalam Blitzkrieg di Polandia dan Perancis bersama Panzer I. Panzer II mulai diproduksi tahun 1935, sambil menunggu selesainya proses desain Panzer III dan Panzer IV. Jika Panzer I yang dipersenjatai dengan senapan mesin berfungsi membidik sasaran infanteri, maka Panzer II dilengkapi dengan senjata antitank 20mm KwK 30 L/55 (KwK = Kampfwagenkanone = meriam tank).
Dari nama meriam di atas, (L/55), dapat diketahui bahwa panjang laras meriam tersebut adalah 55 kali ukuran kaliber (55 x 20 mm). Jadi, ukuran panjang laras meriam dapat diketahui dari nama meriam yang digunakan. Panjang laras meriam ini menentukan jarak jangkauan tembakan dan daya penetrasi amunisi yang ditembakkan. Semakin panjang larasnya, semakin jauh pula jangkauannya karena kecepatan peluru ketika meninggalkan laras meriam (muzzle velocity) menjadi semakin tinggi. Panzer II juga dilengkapi dengan sebuah senapan mesin MG34 7,92mm yang dipasang secara coaxial (sejajar dengan meriam utama).
Panzer II adalah tank dengan cukup banyak variasinya. Model pertama Panzer II yang diproduksi secara massal adalah Panzer II Ausf. A pada Juli 1937. Setelah itu, pada Desember 1937, Panzer II B mulai diproduksi dengan sedikit perubahan pada ketebalan lapisan pelindung. Kemudian pada Juni 1938, Panzer II B diupgrade lagi menjadi Panzer II C, dan versi inilah yang paling banyak diproduksi. Perbaikan pada model C di antaranya adalah perlindungan ekstra pada jendela pengemudi. Versi berikutnya yaitu Panzer II F, dibuat dengan peran khusus dalam tugas-tugas pengintaian (recons).
Berat 8,9 ton (Ausf. A-C)
Panjang 481 m (1.578 ft 1 in)
Lebar 222 m (728 ft 4 in)
Tinggi 199 m (652 ft 11 in)
Awak 3 (komandar/penembak, supir, pengisi peluru)
Senjata
utama 1 × 2 cm KwK 30 Ausf. a–F
1 × 2 cm KwK 38 Ausf. J–L
Senjata
pelengkap 1 × 7.92 mm Maschinebaikhr 34
Panjang 481 m (1.578 ft 1 in)
Lebar 222 m (728 ft 4 in)
Tinggi 199 m (652 ft 11 in)
Awak 3 (komandar/penembak, supir, pengisi peluru)
Senjata
utama 1 × 2 cm KwK 30 Ausf. a–F
1 × 2 cm KwK 38 Ausf. J–L
Senjata
pelengkap 1 × 7.92 mm Maschinebaikhr 34
Spoiler for Panzer III:

Panzer III adalah tank kelas medium pertama Jerman yang dirancang untuk pertempuran antartank. Panzer III dirancang berdasarkan pengarahan dari Jenderal Heinz Guderian tentang perlunya suatu tank yang dapat menggantikan peran Panzer II sebagai kekuatan utama divisi-divisi lapis baja Jerman dan dapat digunakan untuk menghancurkan tank lawan dalam pertempuran. Panzer III dianggap sebagai tank terbaik di kelasnya, setidaknya sampai saat pertemuan mereka dengan T-34 milik Uni Soviet di medan perang Rusia, di mana Panzer III terbukti tidak berdaya melawan T-34.
Proses desain Panzer III telah dimulai sejak tahun 1934. Militer Jerman mempunyai rencana untuk memproduksi tank dengan berat kurang lebih 25 ton dengan kecepatan 35 km/jam.Prototipe pertama diproduksi tahun 1936 dan 1937.Produksi pertama Panzer III dilakukan di tahun 1937 dengan nama Panzer III Ausf. A sebanyak 10 unit. Prototipe-prototipe selanjutnya diproduksi sampai tahun 1939 dengan nama Panzer III Ausf. B sampai E. Produksi secara massal dimulai tahun 1939 (Panzer III F). Panzer III F memakai meriam 37 mm tidak dapat menembus pelindung T-34, kemudian diganti dengan meriam 50 mm KwK 36 L/42 (terdapat pada Panzer III G).
Panzer III merupakan tank dengan cukup banyak varian. Banyak perubahan yang dilakukan, antara lain: penambahan lapisan pelindung depan setebal 30 mm (terdapat pada Panzer III H), penambahan panjang badan tank dan lapisan pelindung setebal 50 mm (terdapat pada Panzer III J), meriam baru yang lebih panjang 50 mm KwK 39 L/60 (terdapat pada Panzer III J/1), penambahan lapisan pelindung setebal 50 mm (terdapat pada Panzer III L), penggantian meriam dengan 50 mm KwK 37 L/24 (terdapat pada Panzer III N).
Panzer III telah mulai unjuk kemampuan sejak Blitzkrieg yang dilancarkan Jerman ke Polandia dan Perancis (1939-1940). Saat itu, baru prototipe Panzer III yang dikerahkan (Panzer III A sampai Panzer III E). Panzer III bersama Panzer IV menjadi kekuatan utama pasukan tank Jerman dalam fase-fase awal operasi Barbarossa (1941) dan menjadi tulang punggung kekuatan Das Afrika Korps di bawah pimpinan Generalfeldmarschall Erwin Rommel yang terkenal itu. Panzer III berada di kesatuan lapis baja Jerman sampai tahun 1944. Unit-unit terakhir dari Panzer III terlihat dalam pertempuran menghadapi pendaratan supermasif Sekutu di Normandia, Perancis dan dalam pertempuran mempertahankan Arnheim, Belanda (Operasi Market Garden) pada tahun 1944. Selama perang, Panzer III diproduksi kurang lebih sebanyak 5500 unit.
Speksifikasi
Berat 8,9 ton (Ausf. A-C)
Panjang 481 m (1.578 ft 1 in)
Lebar 222 m (728 ft 4 in)
Tinggi 199 m (652 ft 11 in)
Awak 5 (komandan, penembak senjata utama, supir, pengisi peluru, operator radio)
Senjata
utama 1 × 2 cm KwK 30 Ausf. a–F
1 × 2 cm KwK 38 Ausf. J–L
Senjata
pelengkap 1 × 7.92 mm Maschinebaikhr 34
Panjang 481 m (1.578 ft 1 in)
Lebar 222 m (728 ft 4 in)
Tinggi 199 m (652 ft 11 in)
Awak 5 (komandan, penembak senjata utama, supir, pengisi peluru, operator radio)
Senjata
utama 1 × 2 cm KwK 30 Ausf. a–F
1 × 2 cm KwK 38 Ausf. J–L
Senjata
pelengkap 1 × 7.92 mm Maschinebaikhr 34
Spoiler for Panzer IV:

Panzer IV diproduksi dalam waktu yang bersamaan dengan Panzer III. Jika Panzer III dirancang untuk menghancurkan tank lawan maka Panzer IV lebih banyak berperan sebagai dukungan antiinfanteri atau untuk melawan tank-tank ringan. Dua model tank ini menjadi kekuatan utama kesatuan lapis baja Jerman sampai dilancarkannya Operasi Barbarossa. Panzer IV sering dikerahkan bersama dengan Panzer III untuk saling mendukung satu sama lain dengan perannya masing-masing.
Model paling awal dari Panzer IV (Panzer IV Ausf. A) pertama kali meninggalkan pabrik pada Oktober 1937. Selama 6 bulan berikutnya, produksi Panzer IV A adalah sebanyal 35 unit. Pada modifikasi berikutnya (Panzer IV B dan Panzer IV C) tidak begitu banyak mendapat perubahan yang dilakukan, dan model-model ini pun masih dalam berupa prototipe. Model pertama yang merupakan unit tempur sebenarnya yang diproduksi secara massal adalah Panzer IV D, dengan lapisan pelindung yang lebih tebal.
Meriam yang digunakan Panzer IV pada versi-versi awal (Panzer IV Ausf. A sampai Panzer IV Ausf. F) adalah 75 mm KwK 37 L/24 yang berlaras pendek namun menggunakan amunisi High Explosive. Peran Panzer III dan Panzer IV saling ditukar pada Operasi Barbarossa di medan perang Russia, di mana Panzer III sebagai tank tempur utama Jerman yang telah dipersenjatai dengan meriam antitank 50 mm ternyata masih belum mampu menghadapi T-34 maupun KV-1 milik Uni Soviet.
Senjata Panzer IV kemudian diganti dengan meriam antitank 75 mm KwK 40 L/43 (terdapat pada Panzer IV F/2) dengan laras yang lebih panjang sehingga mampu menambah daya jangkauan dan kekuatan penetrasi. Ini dilakukan sambil menunggu model terbarunya (Panzer IV G) selesai diproduksi pada pertengahan 1942. Panzer IV G diproduksi dengan menambah tebal lapisan pelindung turret. Pada beberapa unit juga dilakukan penambahan plat baja (Schürzen) di bagian samping untuk menambah perlindungan.
Pada model berikutnya, (Panzer IV H), meriam diganti lagi dengan 75 mm KwK 40 L/48 yang berlaras lebih panjang lagi. Panzer IV H adalah model yang paling banyak diproduksi, yaitu sebanyak 3700 unit. Model terakhir adalah Panzer IV J yang mulai diproduksi pada akhir 1944. Panzer IV J mempunyai kapasitas bahan bakar yang lebih besar dan desain track yang baru. Selain itu, lapisan plat baja pelindung samping Schürzen, seperti pada model Panzer IV G dan Panzer IV H diganti dengan pelindung dari jaring-jaring kawat baja (Drahtgeflecht Schürzen) untuk mengurangi berat tank.
Sebanyak 42 unit Panzer IV juga sempat dicoba untuk dimodifikasi sebagai tank penyelam (Tauchpanzer) sebagai bagian dari persiapan invasi Jerman ke tanah Inggris (Operasi Singa Laut). Namun, operasi ini batal dilaksanakan karena Luftwaffe Jerman gagal melumpuhkan kekuatan Angkatan Udara Inggris (RAF) pada babak pendahuluan pertempuran di atas langit Inggris (Battle of Britain). Total produksi Panzer IV dari semua model adalah sebanyak 9000 unit, dan merupakan tank yang paling banyak diproduksi oleh Jerman sepanjang Perang Dunia II.
Speksifikasi
Berat 250 tonne (280 short ton; 250 long ton)
Panjang 592 meter (1.942 ft 3 in)
702 meter (2.303 ft 2 in) gun forward
Lebar 288 m (944 ft 11 in)
Tinggi 268 m (879 ft 3 in)
Awak 5 (komandan, penembak, pengokang, pengemudi, operator radio)
Perisai Front 80 mm (3,1 in)
Side 30 mm (1,2 in)
Sideskirts 5 mm (0,20 in)
Rear 20 mm (0,79 in)
Senjata
utama 7.5 cm (2.95 in) KwK 40 L/48 main gun (87 rds.)
Senjata
pelengkap 2 × 7.92 mm MG 34 machine guns (3,150 rds.)
Panjang 592 meter (1.942 ft 3 in)
702 meter (2.303 ft 2 in) gun forward
Lebar 288 m (944 ft 11 in)
Tinggi 268 m (879 ft 3 in)
Awak 5 (komandan, penembak, pengokang, pengemudi, operator radio)
Perisai Front 80 mm (3,1 in)
Side 30 mm (1,2 in)
Sideskirts 5 mm (0,20 in)
Rear 20 mm (0,79 in)
Senjata
utama 7.5 cm (2.95 in) KwK 40 L/48 main gun (87 rds.)
Senjata
pelengkap 2 × 7.92 mm MG 34 machine guns (3,150 rds.)
Lanjut Bawah Gan
0
14.5K
Kutip
36
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan