Misi agan-agan , mengingat akan kondisi negara kita yang gonjang ganjing. ane mau share tentang pemikiran seorang filsuf asal Inggris yang membahas tentang pentingnya kekuatan dan stabilitas politik dan jangan gampang-gampang menyerukan revolusi.

Nama : Thomas Hobbes
Tempat, tanggal lahir : Westport (inggris) 5 April 1588
Meninggal : Derbyshire, 4 Desember 1679



Thomas Hobbes adalah seorang filsuf yang hidup pada zaman perang sipil Inggris dimana terjadi pemberontakan rakyat Inggris yang diwakili oleh parlemen melawan Raja Inggris Charles.

Saat perang ini Hobbes kelihatannya merasa bahwa korban jiwa akibat perang sipil dan kerugian sosial yang terjadi sangat besar sehingga untuk memulai perang sipil seharusnya butuh alasan yang kuat. oleh karena itu kemudian Hobbes menjelaskan pentingnya negara bagi kehidupan manusia.

Hobbes pertama-tama mengajak pembacanya untuk membayangkan kehidupan manusia tanpa negara, tanpa aturan. yaitu kondisi yang disebutnya "State of nature" . Sebelumnya Aristoteles pernah menyinggung hal yang serupa dan mengatakan bahwa manusia itu hewan politis. jadi mereka akan secara insting berkumpul dan mebuat suatu pemerintahan. Hal ini dibantah oleh Thomas Hobbes yang mengatakan bahwa fitrah manusia itu akan saling menyakiti dan berkelahi untuk saling berebut sumberdaya agar hidupnya lebih enak. jadi layaknya hewan yang saling berebut teritori dan kadang rebutan makanan. jadi manusia itu lawless banget gan.

Nah kemudian Hobbes mengatakan kalau ada dua orang yang bertetangga. mereka akan saling berpikir untuk menyerang tetangganya untuk merebut teri dan sumber daya yang ada atau akan bertahan. baca: Prisoner's Dilemma

oleh karena itu sebenarnya akan lebih baik kalau ada pihak ketiga yang mbertugas menjaga keselamatan mereka yaitu negara. negara akan menjamin keselamatan mereka dengan menghukum orang yang menyerang orang lain sehingga orang akan berpikir bahwa kesempatan mereka untuk hidup nyaman adalah dengan berdamai dengan tetangga mereka. coba agan baca prisonner's dillema.

Prisoner's Dilemma

sebenernya uraiannya masih panjang tapi itu yang paling dasar yaitu menjamin kehidupan atau keselamatan orang itu. masih banyak tugas negara seperti mengatur perdagangan, menjamin hak kebebasan warganya, menjamin hak milik warganya tapi pada akhirnya tugas negara adalah menjaga oder atau kondisi hidup yang ideal agar warganya bisa hidup enak.

oleh karena itu, ketika terjadi keabsenan negara pada kehidupan maka yang terjadi adalah chaos. setiap warga akan menjarah milik warga lain. saling bunuh dan lain sebagainya. kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya lumpuh. maka tidak ada kesejahteraan, tidak ada kebudayaan dan hidup anda semua akan terganggu.

mari agan-agan ingat revolusi tahun 98 saat pak harto turun. terjadi kekacauan kan karena saat itu pemerintah sedang dilawan oleh rakyatnya sendiri dan kekuatan untuk menjaga order (keteraturan) dikerahkan ke pusat jadi banyak kekacauan dan kerusuhan di daerah. kira-kira seperti itu (meski banyak teori lain bahwa kerusuhan itu ada kepentingan politisnya tapi tanpa itu pun sudah pasti bakal banyak kerusuhan).

oleh karena itu, Hobbes mengatakan bahwa tidak seharusnya Revolusi atau perlawanan rakyat terhadap pemerintah itu gampang dicetuskan. harus ada standar yang tinggi untuk mulai mencetuskan revolusi. contohnya pemerintah menaikkan pajak dengan tinggi, kelaparan dimana-mana. karena pemerintahan yang korup sekalipun masih lebih baik daripada tidak ada pemerintah.

udah gan gitu aja ane berusaha ngejelasin tentang Thomas Hobbes, pada intinya bukannya ane pro pihak mana pihak mana tapi ketidak stabilan politik itu berbahaya gan termasuk buat kepentingan kita yang orang bawah karena hidup kita dipayungi oleh negara. kalau terjadi revolusi udah pasti kalau layanan negara bakal berhenti orang jadi bebas merampok anda menjarah anda bahkan membunuh anda. kenapa soalnya tidak ada yang menjamin hidup anda tidak ada yang menghukum orang yang menjahati anda.

udah gan, kalau ada yang salah CMIW ya gan ane juga masih belajar. kalau suka boleh lah
kalau gak suka mohon maaf gan jangan