Penanganan kemoterapi untuk terapi pengidap kanker sebaiknya harus melihat manfaat dan risikonya terlebih dulu terhadap pasien, terutama pada kanker stadium dini.



Nugroho yang merupakan dokter Rumah Sakit Dharmais mengatakan penanganan kemoterapi yang terlalu berlebihan atau "over treatment" bisa memicu terjadinya gangguan kondisi kesehatan lain dalam jangka panjang seperti gagal jantung atau bahkan memunculkan sel kanker baru di tempat yang berbeda.



Dia menjelaskan obat kemoterapi sifat dasarnya ialah merusak DNA untuk mematikan sel kanker, namun hal tersebut juga memungkinkan merusak sel yang sehat.



Karena itu, kata Nugroho, penting untuk mendeteksi sifat kanker pada stadium dini untuk mengetahui kanker tersebut ganas atau tidak.



Untuk mengetahui ganas tidaknya sel kanker bisa dilakukan dengan pemeriksaan mulai secara mikroskopik, sitologi, imunologi, maupun melalui genom.



Nugroho menceritakan ada kasus pasien kanker yang dikemoterapi secara berlebihan hingga akhirnya memunculkan kanker baru yaitu kanker darah atau leukimia.