Arizona - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengistirahatkan sementara puluhan jet siluman F-35. Hal ini dilakukan sementara militer AS menyelidiki masalah suplai oksigen yang ditemukan pada jet tempur mahal itu.

"Pangkalan Udara 56th Fighter Wing of Luke di Arizona akan melanjutkan penghentian penerbangan lokal F-35A untuk mengkoordinasikan analisis dan komunikasi antara para pilot, tenaga perawatan, tenaga medis profesional, dan tim pakar militer dan industri," ujar juru bicara Angkatan Udara AS, Mayor Rebecca Heyse, seperti dilansir AFP, Selasa (13/6/2017).

Pesawat-pesawat itu diistirahatkan sejak Jumat (9/6) lalu, setelah terjadi lima insiden sejak 2 Mei, dengan para pilot jet tempur mengalami gejala seperti hipoksia, atau kekurangan oksigen di dalam jaringan tubuh.

Saat ini, sedikitnya 55 jet tempur siluman jenis F-35A digunakan untuk melatih para pilot baik dari AS maupun Angkatan Udara negara lain yang membeli jet tempur itu.

Ditambahkan Heyse, masih belum jelas kapan 'penghentian' itu akan dicabut. Namun ditekankan bahwa insiden-insiden yang terjadi cukup serius dan pilot-pilot yang mengalami masalah berhasil menggunakan hasil pelatihan mereka untuk mengatasi masalah.

"Keselamatan para penerbang kami adalah yang paling penting dan kami akan menggunakan sebanyak mungkin waktu untuk memastikan keselamatan mereka," tegasnya.

Juru bicara Angkatan Udara AS lainnya, Kapten Mark Graff, menyatakan sistem oksigen cadangan telah berfungsi sebagaimana mestinya seperti didesain. Jet siluman F-35 memiliki tiga versi, dengan model A banyak digunakan oleh Angkatan Udara AS. Marinir AS memiliki versi berbeda yang bisa mendarat secara vertikal. Sedangkan Angkatan Laut AS memiliki versi yang mampu mendarat di atas kapal induk.

Dengan berbagai pengembangan yang ada, jet tempur F-35 tercatat sebagai pesawat paling mahal dalam sejarah. Total 2.443 jet tempur F-35, yang banyak digunakan Angkatan Udara AS, ditaksir Bernini hingga US$ 379 miliar (Rp 4.954 triliun). Biaya perawatan jet-jet tempur itu diperkirakan mencapai US$ 1,5 triliun (Rp 19.610 triliun).h.

https://news.detik.com/internasional...diistirahatkan