- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketika Satu Suara Parpol Tak Lebih Mahal dari Sebotol Air Mineral


TS
p0congkaskus
Ketika Satu Suara Parpol Tak Lebih Mahal dari Sebotol Air Mineral
Ketika Satu Suara Parpol Tak Lebih Mahal dari Sebotol Air Mineral

RILIS.ID, Jakarta— Apa jadinya bila ongkos politik satu suara masyarakat untuk parpol tak lebih mahal dari air mineral yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini tentu mengerutkan kening banyak orang, termasuk pemerintah.
Dalam banyak kesempatan, Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri, Bahtiar, seringkali berseloroh soal ini. Ia menyampaikan bahwa, saat ini pemerintah berkeinginan meningkatkan bantuan keuangan kepada partai politik.
Keinginan pemerintah ini, rupanya disambut baik oleh banyak kalangan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun turut serta angkat jari mendukung kebijakan penambahan anggaran parpol ini.
Ikhtiar itu, oleh Kemendagri, diajukanlah prakarsa merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. Dengan mengubah ketentuan PP dimaksud, maka jumlah dana bantuan parpol yang selama ini hanya Rp108 per suara bisa dinaikkan hingga Rp1.000 per suara.
"Kami ini yang melayani partai. Kami merasa gak enak, masa bantuan ke parpol hanya Rp108 per suara. Lebih mahal sebotol air mineral," kata Bahtiar di acara Rakorsus Kesekretariatan dan Pengelolaan Keuangan Partai, beberapa waktu lalu.
Ungkapan itu pun sontak diganjar tepuk tangan para pengurus partai politik yang hadir. Tawa menggema mengiringi ucapan Bahtiar yang berhenti sejenak.
Usut demi usut, demikianlah gaya Bahtiar saat bicara di depan atas mimbar, kata sejawatnya. Materi pembicaraan serius, disampaikannya dengan kalimat-kalimat runut dan lugas. Intonasi tegas. Tapi, suasana tetap rileks.
Angin segar untuk parpol. Harapan tumbuh seiring kenaikan dana bantuan parpol.
Tak hanya memberi harapan, tak lama berselang Bahtiar ajukan kewajiban. Ia lantas menekankan pentingnya menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan uang yang bersumber dari APBN itu kepada parpol. Ya, itu memang uangnya rakyat.
Birokrat yang berpredikat doktor itu lalu menegaskan jangan sampai dana bantuan parpol itu diselewengkan, jangan dikorupsi.
Pria berdarah Sulsel ini lantang berkata, orang yang tersangkut korupsi, bisa secara tiba-tiba kehilangan sejumlah teman. Perangai baiknya dilupakan.
Bahtiar lalu mencontohkan, saat dimintai keterangan sebagai saksi, kawan-kawan tersangka selalu mengaku tidak kenal dengan tersangka lain. Hilang teman, tersisa hanya tangisan.
"Begitu ditanya penyidik, jawabnya, saya tidak kenal, saya tidak kenal," seloroh Bahtiar, yang lagi-lagi dihadiahi tawa hadirin.
Hingga kini, perkembangan soal dana bantuan parpol telah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kementerian pemilik uang negara tersebut telah berujar setuju menaikkan dana parpol hingga Rp1.000 per suara.
Untuk realisasi ini, Kemendagri masih menanti persetujuan pengesahan revisi PP Nomor 5 Tahun 2009.
sumber : http://rilis.id/ketika-satu-suara-pa...r-mineral.html

RILIS.ID, Jakarta— Apa jadinya bila ongkos politik satu suara masyarakat untuk parpol tak lebih mahal dari air mineral yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini tentu mengerutkan kening banyak orang, termasuk pemerintah.
Dalam banyak kesempatan, Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri, Bahtiar, seringkali berseloroh soal ini. Ia menyampaikan bahwa, saat ini pemerintah berkeinginan meningkatkan bantuan keuangan kepada partai politik.
Keinginan pemerintah ini, rupanya disambut baik oleh banyak kalangan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun turut serta angkat jari mendukung kebijakan penambahan anggaran parpol ini.
Ikhtiar itu, oleh Kemendagri, diajukanlah prakarsa merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. Dengan mengubah ketentuan PP dimaksud, maka jumlah dana bantuan parpol yang selama ini hanya Rp108 per suara bisa dinaikkan hingga Rp1.000 per suara.
"Kami ini yang melayani partai. Kami merasa gak enak, masa bantuan ke parpol hanya Rp108 per suara. Lebih mahal sebotol air mineral," kata Bahtiar di acara Rakorsus Kesekretariatan dan Pengelolaan Keuangan Partai, beberapa waktu lalu.
Ungkapan itu pun sontak diganjar tepuk tangan para pengurus partai politik yang hadir. Tawa menggema mengiringi ucapan Bahtiar yang berhenti sejenak.
Usut demi usut, demikianlah gaya Bahtiar saat bicara di depan atas mimbar, kata sejawatnya. Materi pembicaraan serius, disampaikannya dengan kalimat-kalimat runut dan lugas. Intonasi tegas. Tapi, suasana tetap rileks.
Angin segar untuk parpol. Harapan tumbuh seiring kenaikan dana bantuan parpol.
Tak hanya memberi harapan, tak lama berselang Bahtiar ajukan kewajiban. Ia lantas menekankan pentingnya menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan uang yang bersumber dari APBN itu kepada parpol. Ya, itu memang uangnya rakyat.
Birokrat yang berpredikat doktor itu lalu menegaskan jangan sampai dana bantuan parpol itu diselewengkan, jangan dikorupsi.
Pria berdarah Sulsel ini lantang berkata, orang yang tersangkut korupsi, bisa secara tiba-tiba kehilangan sejumlah teman. Perangai baiknya dilupakan.
Bahtiar lalu mencontohkan, saat dimintai keterangan sebagai saksi, kawan-kawan tersangka selalu mengaku tidak kenal dengan tersangka lain. Hilang teman, tersisa hanya tangisan.
"Begitu ditanya penyidik, jawabnya, saya tidak kenal, saya tidak kenal," seloroh Bahtiar, yang lagi-lagi dihadiahi tawa hadirin.
Hingga kini, perkembangan soal dana bantuan parpol telah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kementerian pemilik uang negara tersebut telah berujar setuju menaikkan dana parpol hingga Rp1.000 per suara.
Untuk realisasi ini, Kemendagri masih menanti persetujuan pengesahan revisi PP Nomor 5 Tahun 2009.
sumber : http://rilis.id/ketika-satu-suara-pa...r-mineral.html
0
633
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan