Jokowi Blakblakan di Depan Santri dan Ulama, Ini Isinya
TS
arbib
Jokowi Blakblakan di Depan Santri dan Ulama, Ini Isinya
Mau hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo?
Ceritakan tradisi unik keluargamu saat menjalani Bulan Ramadhan dan merayakan Hari Lebaran.
Syaratnya berikut ini ...
Quote:
KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka ruang dialog saat silaturahmi dengan santri, ulama hingga alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (10/6/2017).
Salah seorang alumni pesantren pun mengungkapkan uneg-uneg kepada Presiden.
Namun, Presiden Jokowi merasa alumni santri itu terkesan berbelit-belit dalam menyampaikan uneg-unegnya
Jokowi pun meminta siapapun untuk bicara blakblakan.
Quote:
"Kalau dengan saya blakblakan saja Pak Kiai. Tidak usah ada yang ditutup-tutupi. Saya biasa blakblakan," ujar Jokowi.
Rupanya, maksud sang alumni santri itu, apakah pemerintah memiliki program untuk pengembangan pondok pesantren atau tidak. Jokowi pun menjawab lugas.
Saat ini, lanjut Jokowi, pemerintah tengah meramu program reforma agraria dan redistribusi lahan.
Pondok pesantren adalah salah satu kelompok masyarakat yang akan diberi lahan oleh pemerintah untuk dikelola secara produktif.
"Sekarang ada 12,7 juta hektare lahan yang sudah kami ambil dari yang dulu diberikan kepada yang gede-gede namun tidak diapa-apain. Kami cabut lagi (izin konsesinya) dan ingin kami arahkan untuk bisa diproduktifkan oleh pondok pesantren atau koperasi demi ekonomi umat," ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi mengingatkan, program redistribusi lahan itu bukan program bagi-bagi lahan.
Pondok pesantren yang meminta lahan harus mengajukan proposal terlebih dahulu kepada pemerintah soal akan diapakan lahan itu.
Jika pemerintah menilai pondok pesantren layak untuk diberi lahan, maka pemerintah akan benar-benar menyerahkan izin konsesi lahan kepada pondok pesantren untuk dikelola.
"Pemerintah bisa memberikan 10.000 hektare, 15.000 hektare untuk pondok pesantren. Tapi untuk apa dulu? Ini harus untuk ekonomi umat. Harus dipakai untuk hal produktif," ujar Jokowi
Di setiap Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk memberi, berbagi, lebih dari bulan-bulan lainnya. Karena itulah Presiden Joko Widodo pun ikut membagi-bagikan sembako.
Di Tasikmalaya kemarin, Presiden Joko Widodo sempat beberapa kali berhenti untuk menyalami warga dan membagikan paket sembako kepada para penarik becak.
Selebihnya, Presiden Joko Widodo berbagi sembako di dua lokasi di Kabupaten Tasikmalaya yakni di Lapangan Kecamatan Cihideung sebanyak 3.000 paket dan di Jalan Ahmad Yani, sebanyak 1.000 paket.
Foto: Biro Pers Setpres #fb @jokowi
Spoiler for Tambahan info kegiatan yang di Pondok Pesantren Cipasung:
Pondok Pesantren Cipasung didirikan pada tahun 1932 oleh almarhum Kiai Haji Ruhiyat, seorang seorang kiai yang berpikiran maju pada zamannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Abah Ruhiyat juga seorang pejuang gerakan kebangsaan melawan Belanda. Ia pernah ditangkap Belanda dan dipenjara di Sukamiskin dan Ciamis. Abah Ruhiyat telah berpulang pada 28 November 1977 tapi Pondok Pesantren Cipasung yang didirikannya tetap berdiri mengarungi zaman.
Di sanalah, pada hari ke-14 Ramadan, Jumat kemarin, Presiden Joko Widodo melaksanakan salat Tarawih bersama para pengasuh pondok dan para santri.
Kepada para jamaah, Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali tentang negeri kita yang sungguh besar, memiliki 17 ribu pulau, terdiri atas 516 kota dan kabupaten, 714 suku, dan 1.100 lebih bahasa lokal. Keberagaman itu merupakan takdir yang diberikan Allah kepada Indonesia.
Ukhuwah Islamiyah harus betul-betul dipahami dan diyakini bahwa kita memang berada di sebuah negara besar. Dan ukhuwah Wathoniyah mengingatkan kita bahwa Indonesia ini terdiri dari beragam agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu.
Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para ulama sepuh, para ulama dari Pondok Pesantren Cipasung untuk mempererat saudara kita dalam bingkai NKRI.