- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mereka yang Dibela Alumni 212 di Aksi Bela Ulama


TS
justausername
Mereka yang Dibela Alumni 212 di Aksi Bela Ulama

Jakarta - Presidium Alumni 212 menggelar Aksi Bela Ulama 96 sebagai bentuk penolakan kriminalisasi ulama. Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengungkap nama-nama orang yang mereka bela dalam aksi ini.
"Dari empat pernyataan sikap itu, tetap kita menekankan bahwa umat ini sangat menolak kriminalisasi ulama yang kita sinyalir ini untuk membalas dendam kekalahan Ahok. Toh juga Ahok sudah menerima dan sudah mencabut memori bandingnya dan sudah menerima salah. Begitu juga jaksa. Ya sudahlah kita selesaikan, karena ini sudah begitu lama kita demo-demo dan udah seperti ini sudah selesai lah seharusnya," kata Ansufri.
Massa berkumpul di Halaman Masjid Istiqlal dalam Aksi Bela Ulama 96 (Foto: Fitang Budhi Adhitia/detikcom)
Hal ini dikatakannya di Masjid Istiqlal Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017) usai Aksi Bela Ulama 96 itu. Ansufri mengatakan, demo-demo yang dilakukan adalah sebagai perlawanan kepada Jokowi.
Menurutnya, setelah Ahok kalah, aktivis dan ulama yang kerap ikut dalam demo kepada Ahok dikriminalisasi. Dia mengatakan, aksi-aksi yang dilakukan sekarang ditujukan untuk menyelamatkan ulama dari kriminalisasi tersebut.
"Karena kebetulan yang mengkriminalisasi ulama dari rezim Pak Jokowi berarti kita anggap ini politik balas dendam. Nah, makanya ini perlawananya kepada Jokowi," kata Ansufri
Ansufri menyebutkan beberapa nama ulama dan aktivis yang dibela dalam aksi ini. Dia menyebut ada sebanyak dua puluh ulama yang dibela, namun Ansufri tak menyebutkan semuanya.
Penampakan Aksi Bela Ulama di Luar Masjid Istiqlal (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
"Yang ada dua puluh itulah. Termasuk aktivis, seperti contohnya Habib Rizieq, Bachtiar Nasir walaupun sudah tersangka tapi belum ditahan. Ustaz Khathath sudah ditangkap tuduhan makar, sekarang Ustaz Alfian Tanjung, terus Ustaz Munarman," ujarnya.
"Terus lima aktivis yang sekarang masih di penjara bersama Ustaz Khathath. Terus aktivis seperti Kivlan Zein, Rahmawati, yang sudah tersangka tapi belum ditangkap karena penangguhan saja sifatnya. Lalu Hatta Taliwang, Sri Bintang Pamungkas. Banyak yang sudah kita adukan, ditambah lagi kawan yang cyber muslim yang tuduhannya IT. Ada juga yang di Pulau Seribu. Itu semua kita bela," sambung Ansufri.
Dia mengaku sudah lelah menggelar aksi seperti ini. Menurutnya, ada jalan rekonsiliasi untuk tidak lagi menggelar aksi serupa yaitu dengan melakukan pemutihan nama kepada ulama dan aktiviis tersebut.
Massa Aksi Bela Ulama 96 bertambah jumlahnya (Foto: Fitang Budhi Adhitia/detikcom)
Menurut Ansufri, Jokowi bisa meminta kepolisian untuk mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) atas kasus yang dialami oleh para ulama dan aktivis tersebut. Setelah itu, dia mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk mendukung Jokowi
"Rekonsiliasi dalam bentuk menghapuskan semua, memutihkan semuanya. Kita tahulah ini kasus yang sebenarnya bisa diselesaikan tinggal keluarkan SP3 selesai kok. Jadi kalau ini semua dinolkan gampang kok presiden. Ini bukan intervensi presiden. Presiden punya itu, tinggal memerintahkan ke Jaksa Agung atau Kapolri (untuk keluarkan) SP3 semuanya, selesai. Kita damai, kita bertemu, kita berpelukan, justru kita akan dukung Pak Jokowi. Kalau memang bener kita dukung, kenapa enggak. Kita nggak mau bertarung, bertempur kayak gini, capek juga sebenarnya," paparnya. (jbr/fjp)
https://m.detik.com/news/berita/d-3526090/mereka-yang-dibela-alumni-212-di-aksi-bela-ulama
Geli banget taik liat brita ginian mulu..tuh DPO bikin ribet aja takutan banget gk balik2..
Belaga kyk singa padang pasir pula
Diubah oleh justausername 09-06-2017 22:48
0
4.1K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan