- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bukan Pulau Jawa, Pulau Terpadat di Dunia ini Ternyata Ada di Indonesia


TS
yukepodotcom
Bukan Pulau Jawa, Pulau Terpadat di Dunia ini Ternyata Ada di Indonesia
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD





Kepadatan penduduk di suatu daerah memang menjadi momok yang mengerikan di negeri ini. Bayangkan aja gan/sis, kita harus berdesak-desakan di suatu wilayah. Hidup mungkin juga jadi gak menyenangkan. Belum lagi dengan permasalahan krisis air bersih dan banyaknya penyakit yang ada di daerah tersebut. Karena penduduknya berjubel, otomatis sampah rumah tangga juga menggunung dong. Duh ngebayanginnya aja udah sesak.
Selama ini mungkin kita menganggap bahwa pulau terpadat di dunia adalah Pulau Jawa. Gimana gak padat semua orang tertarik untuk menetap di pulau dengan seribu janji ini, terutama di Jakarta. Bayangkan saja jumlah kepadatan di Pulau Jawa mencapai 1.317 jiwa/km². Artinya di setiap kilometernya, ada sekitar 1.300-an jiwa di dalamnya. Sempit banget ya?

Siapa sangka ternyata ada salah satu pulau di Indonesia yang dinobatkan sebagai pulau terpadat di dunia? Bukan Pulau Jawa, ternyata pulau terpadat di dunia tersebut adalah Pulau Bungin yang terletak di Kecamatan Alas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Rasio kepadatan Pulau Bungin adalah 15.000 jiwa/km². Luas Pulau Bungin yang hanya mencapai 8,5 hektar² harus dihuni sebanyak 3.000 jiwa. Kenyataannya, satu rumah di Pulau Bungin bisa dihuni sebanyak 3 kepala keluarga.
Kepadatan di Pulau Bungin ini ternyata ada sangkut pautnya dengan adat atau kepercayaan. Para penduduk di Pulau Bungin tidak ada yang pergi merantau ke daerah lain demi kehidupan yang lebih baik. Mereka hampir tidak pernah meninggalkan pulau ini sebagai kampung halamannya. Mereka merasa tidak ada daerah lain yang cocok dengan mereka. Walaupun sebenarnya ada beberapa penduduk yang mencoba merantau ke daerah lain baik untuk sekedar menikah atau bekerja. Namun ujung-ujungnya mereka kembali ke kampung halaman mereka, yaitu Pulau Bungin.

Percaya gak percaya setiap ada orang Bungin yang merantau ke daerah lain, mereka akan sakit-sakitan. Lucunya lagi, penyakit tersebut hanya akan sembuh ketika mereka kembali ke kampung halamannya. Mungkin homesick kali ya. Selain itu, membuat rumah di Pulau Bungin menjadi salah satu syarat bagi laki-laki apabila ingin meminang wanita pujaannya.

Ada satu hal yang unik sekaligus miris di Pulau ini. Masyarakat Pulau Bungin memang banyak yang memelihara hewan ternak terutama kambing. Namun karena hampir seluruh tanah di pulau tersebut sudah dijadikan bangunan, akibatnya tidak ada rumput atau yang tumbuh. Sehingga di pulau ini dapat disaksikan hewan-hewan ternak yang bukannya makan rumput melainkan makan plastik, kertas koran, kardus, bahkan baju-baju bekas.

Walaupun padat, Pulau Bungin masih menyimpan daya tarik tersendiri di mata wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keindahan sunset dan sunrise di tempat ini memang tidak bisa diragukan lagi. Apalagi setelah predikat pulau terpadat di dunia resmi disandang oleh Pulau Bungin semakin banyak wisatawan yang ingin merasakan sensasi berwisata di sini.
Nah itulah tadi kisah tentang si pulau terpadat di dunia yaitu Pulau Bungin. Dengan kondisi kepadatan yang luar biasa tersebut, Pulau Bungin masih mampu bertahan hingga sekarang. Apalagi dengan adat membangun rumah sebagai syarat pernikahan, menyebabkan pulau ini semakin padat.
Selama ini mungkin kita menganggap bahwa pulau terpadat di dunia adalah Pulau Jawa. Gimana gak padat semua orang tertarik untuk menetap di pulau dengan seribu janji ini, terutama di Jakarta. Bayangkan saja jumlah kepadatan di Pulau Jawa mencapai 1.317 jiwa/km². Artinya di setiap kilometernya, ada sekitar 1.300-an jiwa di dalamnya. Sempit banget ya?

Siapa sangka ternyata ada salah satu pulau di Indonesia yang dinobatkan sebagai pulau terpadat di dunia? Bukan Pulau Jawa, ternyata pulau terpadat di dunia tersebut adalah Pulau Bungin yang terletak di Kecamatan Alas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Rasio kepadatan Pulau Bungin adalah 15.000 jiwa/km². Luas Pulau Bungin yang hanya mencapai 8,5 hektar² harus dihuni sebanyak 3.000 jiwa. Kenyataannya, satu rumah di Pulau Bungin bisa dihuni sebanyak 3 kepala keluarga.
Kepadatan di Pulau Bungin ini ternyata ada sangkut pautnya dengan adat atau kepercayaan. Para penduduk di Pulau Bungin tidak ada yang pergi merantau ke daerah lain demi kehidupan yang lebih baik. Mereka hampir tidak pernah meninggalkan pulau ini sebagai kampung halamannya. Mereka merasa tidak ada daerah lain yang cocok dengan mereka. Walaupun sebenarnya ada beberapa penduduk yang mencoba merantau ke daerah lain baik untuk sekedar menikah atau bekerja. Namun ujung-ujungnya mereka kembali ke kampung halaman mereka, yaitu Pulau Bungin.

Percaya gak percaya setiap ada orang Bungin yang merantau ke daerah lain, mereka akan sakit-sakitan. Lucunya lagi, penyakit tersebut hanya akan sembuh ketika mereka kembali ke kampung halamannya. Mungkin homesick kali ya. Selain itu, membuat rumah di Pulau Bungin menjadi salah satu syarat bagi laki-laki apabila ingin meminang wanita pujaannya.

Ada satu hal yang unik sekaligus miris di Pulau ini. Masyarakat Pulau Bungin memang banyak yang memelihara hewan ternak terutama kambing. Namun karena hampir seluruh tanah di pulau tersebut sudah dijadikan bangunan, akibatnya tidak ada rumput atau yang tumbuh. Sehingga di pulau ini dapat disaksikan hewan-hewan ternak yang bukannya makan rumput melainkan makan plastik, kertas koran, kardus, bahkan baju-baju bekas.

Walaupun padat, Pulau Bungin masih menyimpan daya tarik tersendiri di mata wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keindahan sunset dan sunrise di tempat ini memang tidak bisa diragukan lagi. Apalagi setelah predikat pulau terpadat di dunia resmi disandang oleh Pulau Bungin semakin banyak wisatawan yang ingin merasakan sensasi berwisata di sini.
Nah itulah tadi kisah tentang si pulau terpadat di dunia yaitu Pulau Bungin. Dengan kondisi kepadatan yang luar biasa tersebut, Pulau Bungin masih mampu bertahan hingga sekarang. Apalagi dengan adat membangun rumah sebagai syarat pernikahan, menyebabkan pulau ini semakin padat.
Sumber dari Yukepo
Rate, comment, cendol appreciated



0
6.1K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan