Quote:
![[HSI] The Stories of Ibis / アイの物語](https://s.kaskus.id/images/2017/06/05/9706505_20170605035953.jpg)
The Stories of Ibis
Even a machine has tales to tell.
INFORMASI BUKU
Author: Hiroshi Yamamoto
Original title: アイの物語
Translator: Takami Nieda
Country: Japan
Language: Japanese (Original), English (translated)
Genre: Science-fiction
Publisher: Kadokawa Shoten (Japanese), Viz Media (English)
Publication date: 2006 (Japanese), March 2010 (English)
Media type: Print (light novel)
Pages: 465(Japanese), 466(English)
ISBN: 978-4-04-873621-3 (Japanese), ISBN 978-1-4215-3440-4 (English)
Literary Awards: Nihon SF Taishō Award 日本SF大賞 Nominee (2006), Seiun Award 星雲賞 Nominee for Best Japanese Novel (2007)
SINOPSIS
Di dunia dimana manusia adalah minoritas dan android menciptakan peradaban mereka, seorang pengembara bertemu dengan android cantik bernama Ibis. Android tersebut menceritakan kepadanya tujuh cerita tentang interaksi manusia dengan android demi mengungkapkan rahasia dibelakang jatuhnya peradaban manusia. Cerita ini terjadi berabad-abad di masa depan, dimana sisa-sisa populasi manusia hidup liar dalam koloni mereka. Mereka membenci android, yang membangun peradaban mereka yang berbudaya dan stabil. Pada masa brutal ini, karakter utama kita adalah pendongeng yang berjalan dari satu koloni ke koloni lain, seseorang yang bercerita tentang kisah masa lalu. Suatu hari, dia diculik oleh Ibis, seorang android berbentuk gadis muda, dan menceritakan kepadanya tentang cerita yang ditulis oleh manusia pada masa lalu.
Cerita yang Ibis bacakan adalah 7 cerita pendek tentang kejadian pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) pada abad 20 – 21. Sekilas, cerita-cerita ini tidak ada hubungan satu sama lain, namun apakah ada maksud tersembunyi dibelakang cerita tersebut? Apakah tujuan Ibis sebenarnya?
---
Sederhananya, tema dari The Stories of Ibis (SI) sendiri adalah ‘kekuatan sebuah cerita fiksi’ meskipun genrenya adalah fiksi sains. Seperti yang bisa dibaca diatas, plot cerita dari SI sendiri sederhana: dunia masa depan yang terlihat distopia, robot-robot menguasai bumi, manusia harus lari ke bawah tanah dan hidup seperti tikus, dan kemudian seorang manusia diculik oleh salah satu robot dan diminta mendengarkan tujuh ceritanya. Jadi, jangan harap bertemu dengan thrilling atau action disini sebenarnya meskipun ada robot-robotnya karena fokus dari SI sendiri adalah introspeksi, tafakur, dan refleksi tentang hubungan manusia dan robot.
FIKSI
Oke, balik lagi ke poin awal, ‘kekuatan dari sebuah cerita fiksi’. Mungkin pada satu titik, kita pembaca setia pernah berpikir seperti ini: fiksi yang selalu kita baca, jujur saja, sederhananya adalah bullshit -omong kosong- doang. Omong kosong yang dibalut, dibungkus, dipermik dengan bagusnya oleh imajinasi dan kelihaian layaknya pesulap yang menghilangkan koin di udara. Tapi kenapa kita bisa berjam-jam bisa membaca buku tentang orang yang tidak hidup, orang yang tidak kita kenal, dan cerita-cerita di luar fakta. Kenapa kita bisa tertawa, menangis, bahkan mengeluarkan air mata di depan kebohongan?
Disini, di SI sendiri, Ibis pun membahas tentang ini. Dia membacakan 7 kisah fiktif pada sang karakter utama seperti mengharapkan sesuatu. Tanpa spoiler, tentu saja saya tidak bisa mengungkapkan lebih banyak apa yang terjadi dan apa pengaruh dari 7 kisah fiktif ini ke karakter utama, tapi yang pasti, fiktif memiliki pengaruh dan sang karakter utama menyadarinya di akhir cerita.
MEDIA SOSIAL
7 kisah fiktif yang diceritakan oleh Ibis adalah:
• The Universe on my Hands
• A Romance in Virtual Space
• Mirror Girl
• Black Hole Diver
• A World Where Justice is Just
• The Day Shion Came
• AI’s Story
Yang secara umum menceritakan tentang media sosial dan interaksi manusia dengan AI. The Universe on my Handsdan A Romance in Virtual Space terutama menceritakan bagaimana interaksi manusia di bawah dunia virtual. Dua cerita ini bercerita tentang pengguna anonim yang tidak kenal satu sama lain, yang hanya kenal di dunia maya. Tapi, bagaimana batas intim fisik mereka terlampaui oleh virtual dan meskipun tanpa bertatap muka pun, terdapat perasaan yang nyata -cinta, rasa kekeluargaan- pun membekas.• A Romance in Virtual Space
• Mirror Girl
• Black Hole Diver
• A World Where Justice is Just
• The Day Shion Came
• AI’s Story
Novel ini bisa mengingatkan kita tentang bagaimana berinteraksi antar manusia di dunia maya.
MANUSIA DAN AI
5 cerita berikutnya bercerita tentang interaksi manusia dan robot dengan gaya-gaya yang berbeda. Bagaimana stasiun luar angkasa jatuh cinta dengan gadis yang bunuh diri dengan melemparkan dirinya ke lubang hitam atau bagaimana Shion, robot perawat, mencapai kesimpulan tentang manusia ketika mengasuh lansia, dan sebagainya.
Semuanya diceritakan dari sudut pandang sang robot yang pikirannya masih murni layaknya bayi.
Quote:
“Where did this baseless fear that robots would attack humans come from? Why were there so many stories about robots and humans fighting? Did they only exist because that was how mankind had always lived? Did we simply see ourselves in these humanoid machines? Were we not simply afraid of our own reflections?”
― Hiroshi Yamamoto, The Stories of Ibis
Ini adalah salah satu kutipan dari salah satu pemikiran AI di salah satu cerita yang membuat saya berpikir kembali mungkin ada benarnya.
AKHIR KATA
Meskipun 7 cerita ini hanya bercerita tentang hal tersebut, namun tiap cerita satu sama lain memiliki rasa yang berbeda, sudut pandang yang berbeda, dan pesan yang berbeda yang membuat saya tidak bisa berhenti membaca buku ini. Jujur saja, saya hingga di penghujung resensi ini masih berpikir dan mencari apa kekurangan dari novel ini. Dan sulit, pemirsa. Sejauh pengetahuan dan buku-buku SF yang saya baca, novel ini adalah sebuah masterpiece yang tidak bisa saya cari kekurangannya.
Well, demikianlah. Jika ada fans SF disini, saya benar-benar merekomendasikan novel ini.
PERSONAL RATING: 5/5
TRIVIA
1. Judul asli dari SI yaitu アイの物語 (romanji: Ai no Monogatari) memiliki banyak arti dan permainan kata: アイ (Ai) merupakan nama panggilan untuk Ibis. Ai juga bisa dibaca dengan kanji yang berbeda yaitu 愛 (Ai) yang artinya 'cinta', I (inggris: saya) juga dibaca Ai untuk menunjukkan ego, AI (Artificial Intellegence) dan i (bilangan imajiner).
2. Yamamoto sang penulis terinspirasi dari novel The Illustrated Man oleh Ray Bradbury.
REFERENSI
Haikasoru | Wikipedia Eng | Wikipedia Jpn | Goodreads | Amazon