Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

averroes90Avatar border
TS
averroes90
Dalam Diam; Sekelumit Cerita
Dalam Diam; Sekelumit Cerita

Dini duduk di sebuah halte, memandang jauh ke seberang jalan, hanya melihat apa yang ada di depan dan sekelilingnya. Itu adalah kegiatan kesukaannya, diam. Karena dalam diam dia bisa memikirkan banyak hal. Karena dalam dia dia bisa merasakan banyak hal, dan karena dalam diam dia bisa merasakan kehidupan. Angin yang berhembus, sinar matahari yang terpancar, suara bising langkah kaki orang-orang. Jika beruntung dia bisa mendengar suara burung-burung pipit yang sengaja hinggap di lampu jalan.

"Din, melamun aja!' suara seorang pria membubarkan kegiatan favoritnya

"Eh, kamu Ran. Aku kira siapa" jawa Dini, tanpa ekspresi. Dia masuk kembali ke dunianya sehari-sehari

"Mikirin apa sih? serius banget ngelamunnya. Awas lho, kesambet!" ucap Randi berusaha bercanda

Dini hanya tersenyum paksa "Nggak lucu" jawabnya datar

"Habis, kamu udah kaya anak ilang, bengong di pinggir jalan" ucap Randi sambal membetulkan tali sepatunya

"Ran, kamu ngerasa bosan nggak sih sama kegiatan sehari-hari?" Tanya Dini tiba-tiba

"Ya, ada bosannya ada nggaknya. Ya namanya juga hidup, nggak bisa senang terus kan. Kenapa? lagi bosan sama kerjaan ya?" Tanya Randi mencari tau

"Nggak juga sih. Kok aku kayanya bosan dengan kehidupan itu sendiri ya!" jawab Dini polos

"Ya tuhan, kamu kenapa Din?" Tanya Randi serius

"Nggak apa-apa, cuma kadang ngerasa bosan aja. Ya udah tuh bus nya udah dateng" Dini mengakhiri percakapannya dengan Randi ketika sebuah bus yang akan mereka tumpangi datang.

-

Di dalam bus, Dini kembali melanjutkan kegiatan favoritnya, diam. Walaupun ada teman disebelahnya, Dini lebih memilih diam dan memikirkan banyak hal. Terkadang dia berpura-pura tidur untuk menghindari percakapan. Dini selalu berpikir tentang banyak hal. Tentang topik hangat terkini, seputar pemilihan presiden, tata letak kota, hubungan negara asing dengan negaranya, binatang-binatang, tumbuhan-tumbuhan, segala sesuatu yang hidup dimuka bumi ini. Dini sendiri tidak tahu kenapa dia memikirkan itu semua, yang notabene tidak berhubungan langsung dengan kehidupan sosialnya. Ya, kehidupan sosial. Tapi itu berhubungan dengan kehidupannya sebagai seorang makhluk dan individu. Dia selalu berusaha mencari kebenaran dalam setiap aspek kehidupan. Sampai-sampai dia muak dengan berita politik yang ada, karena semuanya hanya terlihat palsu belaka. Para politisi itu hanya bermain-main, memainkan kehidupan orang lain, pikrinya. Itu sangat memuakkan.

Pemikiran seorang Dini berangkat dari banyaknya impian masa kecil, kehidupan remaja yang mengasikkan, dan kesuksesan disaat dewasa. Dia menyukai semua fase kehidupannya, kecuali saat ini. Dia merasa sesuatu telah hilang dalam dirinya, sesuatu yang membuat hidupnya terasa hidup. Dia stagnan. Dia telah mencapai apa yang orang lain idam-idamkan, dan ternyata itu bukan apa-apa melainkan sebuah pencapain yang semu, dia merasa hampa lagi. Baginya proses lebih berharga daripada pencapaian itu sendiri. Perjalanan lebih berhrga daripada tujuan itu sendiri.

Seringkali dia hanya diam tanpa mengutarakan apa yang selama ini dipikirkannya. Dia banyak berpikir tentang teori-teori konspirasi, sejarah hidup manusia, adanya kitab suci, dan hakikat kehidupan itu sendiri. Alasan diciptkannya manusia, bumi, jagat raya, dan kehidupan itu sendiri. Sistem yang berjalan di jagat raya dan kehidupan sosial. Semua itu seperti ingin meledakkan otaknya, oleh karena itu dia hanya menuliskannya di buku hariannya agar pikirannya kembali sehat.

Dini kembali melihat keadaan disekelilingnya. Terkadang dia takjub dengan orang-orang yang bisa bertahan dengan rutinitas sehari-hari. Melakukan pekerjaan yang sama setiap hari, melakukan kegiatan yang sama setiap hari, berhubungan dengan orang dan tempat yang sama setiap hari. Apakah mereka tidak merasa bosan? tanyanya. Apakah seperti ini yang namanya kehidupan? Baginya kehidupan itu terlihat sangat sederhana dan terbagi menajdi 5 proses, masa anak-anak, masa sekolah, masa kerja, masa menikah & mempunya anak, dan masa tua dan mempunyai cucu. Akan terus seperti itu hingga beratus-ratus generasi berikutnya. Dini merasa kehidupan adalah sesuatu yang lebih dari rutinitas sehari-hari.
Diubah oleh averroes90 03-06-2017 23:02
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
748
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan