Tiap daerah di Indonesia pastinya punya makanan khas buat berbuka puasa. Biasanya sih ada kolak, gorengan dan pastinya segala es-es buah. Tapi kalo di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masyarakatnya punya makanan khas untuk menyambut buka puasa yakni bubur pedas.

Makanan khas etnis melayu di Kabupaten Langkat ini ternyata udah ada sejak zaman kerajan melayu di Sumatera Utara dan banyak dijual di jalan lintas Sumatera, termasuk di depan Masjid Raya Stabat. Masjid raya itu merupakan peninggalan kerajaan Melayu yang berada di jalur lintas Sumatera Utara menuju Aceh. Di bulan puasa, masjid ini jadi tempat singgah para pemudik maupun warga untuk berbuka puasa. Konon menurut ceritanya, bubur pedas ini selalu dinikmati selama bulan Ramadan sejak tahun 1909.

Selain saat berbuka, Bubur Pedas ini hanya dibuat penduduk di saat tertentu saja seperti cara pernikahan, kenduri, sunatan, puasa, dan Lebaran. Pembuatannya hanya pada waktu tertentu karena proses pembuatannya yang rumit dan menggunakan hampir 40 macam jenis rempah-rempah dan daun yang mengandung banyak khasiat.



Cara pembuatannya dengan menggunakan panci/ wajan yang ukurannya besar banget dan ditaro di atas tungku dengan api kayu bakar. Uniknya, bubur pedas dibuat menggunakan sayuran yang biasanya jarang digunakan kayak daun mangkokan, daung mengkudu, daun jeruk, daun kunyit dan daun jambu biji. Setelah matang, makanan khas ini sering dimakan dengan sayur urap maupun anyang.

Sejam 20 tahun lalu, masjid ini selalu menyediakan bubur pedas saat berbuka. Tiap harinya, 12 kg beras dijadikan bubur pedas yang lezat secara gratis. Tapi kalau agan mau beli bubur pedas, di berbagai pasar takjil Langkat bubur pedas ini juga banyak dijual.


Makan bubur pedas ini selain sehat dan punya banyak khasiat, seperti menyegarkan tubuh, membuat badan jadi hangat, dan mengusir angin di dalam tubuh kita.